Laman

Selasa, 26 September 2017

Produk Keramik Silika

@D10-Khalil, @ProyekB04
Disusun Oleh Khalil Gibran Setiaman









PENGERTIAN KERAMIK
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard,ball clay,kwarsa,kaolin,dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur Kristal,komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistirkan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Disamping itu keramik mempunyai sifat rapuh,keras,dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
SILIKA
Silika merupakan bahan penting kedua didalam industry keramik setelah lempung. Bahan ini dipergunakan secara besar besaran didalam industry gelas , industry baja, dan industry barang-barang keramik halus. Seperti halnya dengan lempung, silica ini dialam terdapat bercampur dengan berbagai impuritas. Impuritas ini akan mempengaruhi sifat-sifat silica baik dalam keadaaan mentah maupun dalam keadaaan pembakaran. Impuritas yang paling merugikan adalah besi oksida,impuritas lain seperti lempung, dan felsdar tidak begitu menggangu di dalam pembuatan suatu produk keramik.
PASIR SILIKA UNTUK INDUSTRI KERAMIK
         Secara umum industri keramik terdiri dari industri keramik konvensional dan industri keramik maju (advance ceramics). Komoditi keramik yang termasuk industri keramik konvensional antara lain adalah tableware atau alat rumah tangga, sanitary (washtafle, tandas jongkok, tandas duduk, dan lain-lain), ubin lantai (floor tiles), ubin dinding (wall tiles), genteng keramik dan keramik hias. Untuk komoditi keramik yang termasuk industri keramik maju antara lain adalah gunting keramik, honeycomb ceramic, capasitor dan cutting tools. Kedua jenis komoditi keramik tersebut diatas dalam proses produksinya menggunakan bahan baku pasir kuarsa atau pasir silika.
     Pasir kuarsa yang dimanfaatkan pada industri keramik konvensional digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan badan keramik bersama-sama dengan kaolin (china clay), felspar dan ball clay. Selain untuk badan keramik, bahan pasir kuarsa ini juga bisa digunakan sebagai bahan baku glasir mengingat pasir kuarsa ini memiliki nilai indeks refraksi yang tinggi. Tingkat kehalusan butir pasir kuarsa untuk pembuatan badan keramik berkisar antara 120 – 150 mesh, sedangkan untuk bahan glasir sekitar 150 – 325 mesh, hal ini tergantung pada jenis badan keramik dan jenis glasir yang dibuat. Pasir kuarsa memiliki peranan penting sebagai pembentuk badan keramik karena mempunyai fungsi sebagai pengendali susut dan pembentukan kerangka badan keramik serta dapat memberikan sifat transparant pada lapisan glasir. Pasir kuarsa yang dimanfaatkan pada industri keramik maju (advance ceramics) digunakan sebagai bahan campuran “ceramic non oxide” seperti badan keramik jenis silicon nitride dan silicon karbida. Tingkat kehalusan butir pasir kuarsa sebagai bahan baku keramik maju tersebut
sekitar diatas 400 mesh hingga ukuran submicron. Selain itu teknologi yang digunakan dalam proses produksi barang keramik maju ini menggunakan teknologi tinggi (high technology).

DAFTAR PUSTAKA
  1. Weiss R, Frechen; The Raw Material Quartz and its Preparation, Ceramic Monographs-
            Handbook of Ceramics, Vol. 28 No. 3, 1979
  1. Anonimus; Cara Uji Pasir Cetak, SNI 15-0312-1989, Badan Standardisasi Nasional
  2. Anonimus; Pasir silika untuk cetakan pengecoran logam, SNI 15-1066-1989, Badan Standardisasi Nasional ( BSN ).
  3. Anonimus; Mutu dan Klasifikasi Silika untuk Bata tahan api, SNI 13-6666-2002, Badan Standardisasi Nasional ( BSN ).
  4. Subari ; Survey dan Pengambilan contoh bahan baku keramik di daerah Kalimantan Tengah, Laporan Perjalanan Dinas Balai Besar Industri Keramik Bandung, Sept.1998.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.