Laman

Selasa, 26 September 2017

ASAM SULFAT

Industri Anorganik (Asam Sulfat)
@D04-Rizky
Oleh: Rizky Aditya Pradana

Industri adalah usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Kimia Industri (proses Industri Kimia) merupakan proses yang terjadi dalam industri kimia, perhitungan yang menyertai proses-proses berhubungan dengan banyaknya zat yang terlibat (stoikiometri), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan maupun diperlukan dalam suatu proses tertentu.

Menurut KBBI, Anorganik adalah sesuatu yang mengenai atau terdiri atas benda selain manusia, tumbuhan, dan hewan; mengenai benda tidak hidup; elemen yang meliputi air, gas, asam, dan mineral, kecuali karbon.

Kimia anorganik menghasilkan produk di antaranya garam, klorin, kaustik soda, natrium karbonat, asam (seperti asam nitrat, asam fosfat, dan asam sulfat), titanium dioksida, dan hidrogen peroksida.

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.

Menurut Anwardah (2016), asam sulfat disebut sebagai bahan kimia yang universal, atau bisa juga disebut raja kimia karena berbagai aplikasi dari asam sulfat sebagai bahan baku atau agen pengolahan. Asam sulfat merupakan bahan kimia yang paling umum digunakan di dunia dan digunakan di hampir semua industri seperti pupuk, farmasi, bensin, baterai mobil, pemutihan kertas, dan pengolahan air.

Asam sulfat adalah asam kuat, cairan berminyak, mungkin terlihat jelas meskipun bentuknya berkabut. Asam sulfat pekat bertindak baik sebagai pengoksidasi dan agen dehidrasi.
Asam sulfat pernah dikenal sebagai minyak vitriol, diciptakan oleh alkemis Arab abad ke-8 Jabir bin Hayyan. Kemudian dibuat oleh Johann Van Helmont di tahun 1600-an dengan distilasi destruktif vitriol hijau (besi sulfat) dan dengan membakar belerang. Belerang dengan sendawa (potasium nitrat) pertama kali digunakan untuk membuat asam sulfat di abad ke-17.

Pada pertengahan abad ke-17, John Roebuck telah menemukan proses ruang timbal yang digunakan oksida nitrogen sebagai oksidan. Proses kontak, dimana oksidasi sulfur dioksida ke sulfur trioksida dilakukan oleh oksigen (udara) berlebih sebagai katalis, pada awalnya dikembangkan sekitar tahun 1830 oleh Peregrine Phillips di Inggris.

Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan memang, produksi asam sulfat suatu negara telah menjadi indikator yang cukup baik dari kekuatan industri untuk abad terakhir.
Sebagaimana industri petrokimia, saat ini sudah banyak negara berkembang yang mampu menghasilkan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa anorganik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibanding industri serupa yang ada di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini telah menyebabkan persaingan ketat di pasar internasional, sehingga setiap perusahaan berupaya memangkas biaya produksi, sekaligus berusaha memenuhi standar lingkungan yang sudah di tetapkan. (Hidayat dan Kholil, 2017)

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang). Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida.

Menurut Veronica (2015), sifat fisika dan kimia dari asam sulfat:
·         Keadaan fisik dan penampilan: cairan (berminyak tebal)
·         Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika panas
·         Rasa: asam (Strong)
·         Berat Molekul: 98,08 g / mo
·         Warna: tak berwarna
·         pH (1% soln / air): Asam
·         Titik Didih: 270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. C
·         Melting Point: -35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg. C (93% sampai 100% kemurnian)
·         Spesifik Gravity: 1,84 (Air = 1)
·         Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)
·         Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air
·      Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan pembebasan banyak panas. Larut dalam etil alkohol.

Kegunaan dan Bahaya Asam sulfat

Asam sulfat atau sulphuric acid adalah asam mineral kuat tak berwarna dengan sifat korosif yang tinggi. Asam sulfat dapat larut dalam air dalam berbagai perbandingan. Asam sulfat sangat berbahaya bila terkena jaringan kulit karena sifatnya yang korosif, dan dengan sifatnya sebagai penarik air yang kuat (pendehidrasi) akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada jaringan kulit. Semakin tinggi konsentrasi asam sulfat semakin bertambah bahayanya. Walaupun asam sulfat tersebut encer, akan tetap mampu mendehidrasi kertas jika tetesan asam sulfat dibiarkan di kertas dalam waktu lama.

Selain itu, asam sulfat pekat atau biasa disebut oleum pun berbahaya. Oleum akan menghasilkan gas SO2 yang sangat reaktif yang jika terhirup, akan merusak paru-paru. Untuk pertolongan pertama jika terhirup, segera cari udara segar dan segera cari pertolongan medis.

Langkah yang harus dilakukan jika terkena asam sulfat adalah guyur bagian tubuh yang terpapar asam sulfat dengan air yang mengalir selama 10-15 menit. Contohnya kulit terbakar asam sulfat. Hal ini bertujuan untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam, dan untuk mencegah adanya kerusakan sekunder. Pakaian yang terkena asam sulfat pun juga harus segera di lepas, dan guyur dengan air kulit yang terkena asam sulfat lewat pakaian tersebut. Jika terpapar asam sulfat pada mata, segera guyur mata dengan air hangat selama 20 menit, dan segera pergi ke dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi hijau. Jakarta: Pantona Media.

Veronica. 2015. Sifat Fisika dan Kimia asam sulfat. https://dokumen.tips/documents/sifat-fisika-dan-kimia-asam-sulfat.html. Diakses 24 September 2017.

Anwardah. 2016. Sifat, Pembuatan dan Kegunaan Asam Sulfat. http://sainskimia.com/2016/07/22/sifat-pembuatan-dan-kegunaan-asam-sulfat/. Diakses 24 September 2017.

DAFTAR LINK





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.