Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi".Tahu murni sebenarnya tidak akan mudah mengalami kerusakan apabila tetap terendam dalam air atau telah digoreng.
Meskipun isu penggunaan formalin pada tahu sempat
merebak beberapa tahun lalu, tetapi hingga saat ini tahu yang dijual di pasaran
tak lantas bebas 100 persen dari formalin. Penggunaan zat berbahaya
ini dalam makanan masih digunakan para produsen nakal yang hanya memikirkan
keuntungan semata.
Tahu sebagai sumber protein nabati memang menjadi asupan penting bagi tubuh.
Sayangnya, peredaran tahu tak sehat karena mengandung formalin menjadi ancaman
tersendiri bagi kesehatan. Tak heran, kewaspadaan orang terhadap ancaman ini
pun membuat masyarakat kerap menghindari tahu karena takut terjebak pada tahu
berformalin.
Walau kenyataannya banyak masyarakat yang memilih untuk tak mengonsumsi tahu,
namun bersikap waspada terhadap ancaman tahu dan mengenali lebih dalam
ciri-ciri tahu berformalin dapat menjadi antisipasi yang dilakukan. Anda dapat
mengenalinya lewat beberapa trik sederhana yang dapat dipraktikkan untuk
membedakan tahu yang berformalin dan tidak, sehingga pemenuhan gizi protein
melalui tahu pun dapat tetap tersalurkan.
Cara membedakan tahu yang diawetkan mengggunakan formalin :1. Dilihat dari baunya
Tahu bebas formalin memiliki bau khas kedelai, semntara tahu berformain tidak berbau kedelai tetapi berbau formalin. Hal tersebut menjadikan makanan halal namun merugikan kesehatan .
2. Warna Tahu
Tahu berformalin memiliki warna yang lebih putih dan terlihat licin dan mengkilat sehingga lebih menarik.
3. Dilihat dari teksturnya
Tahu yang mengandung formalin jika dipotong bagian dalamnya akan terlihat berongga, jika ditekan akan lebih kenyal dan tidak mudah dihancurkan
4. Ketahanannya
Tahu yang berformalin akan tetap baik walaupun sudah 3 hari di suhu kamar atau 15 hari pada suhu kulkas.
5. Penampilan setelah digoreng
Setelah digoreng, bagian yang kering alan mengeras dan tidak renya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.