Kimia
merupakan ilmu alam yang secara khusus mempelajari tentang perubahan secara
kimia dan fisika, dalam hal ini perubahan materi ditandai dengan perubahan
energi yang menyertai perubahan materi. Seiring
perkembangan waktu, kimia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1.
Kimia dasar (fundamental)
2. Kimia terapan (engineering) merupakan
perkembangan ilmu kimia yg diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan akan
terus berkembang sesuai kebutuhan jaman sehingga dikenal dengan chemistry in
context atau kimia kekinian.
Penerapan
kimia kekinian yg paling banyak digunakan adalah energi dan minyak bumi.
Energi
dari pembakaran
Energi
dari pembakaran yg sering digunakan bisa berupa batubara, minyak bumi dan gas
alam. Dalam hal ini ketiga sumber energi tersebut mengalami masa
pembentukan selama ratusan juta tahun, oleh sebab itu dinamakan bahan
bakar fosil. Era saat bahan bakar fosil terbentuk disebut Periode Karbon
(Carboniferous Periode), termasuk Era Paleozoikum.
Bahan bakar fosil terbentuk lewat proses alamiah berupa
pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Gas alam berbentuk
gas, minyak bumi berbentuk cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud
disebabkan perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi
selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil adalah sumber daya tak terbarukan
karena perlu jutaan tahun untuk terbentuk dan sumber yang ada lebih cepat habis
ketimbang terbentuk yang baru.
Minyak
bumi dan beragam produk turunannya
1.
LPG
Secara umum, LPG merupakan
salah satu produk hasil penyulingan minyak mentah berupa gas cair. Unsur
utamanya berupa hidrokarbon ringan, seperti propana (C3H8), butana (C4H10),
serta terdapat juga sejumlah kecil etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dari segi
penggunaannya, LPG umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dan rumah
tangga
2.
Avtur
Bahan bakar
Avtur atau disebut juga dengan Jet-A1 merupakan bahan bakar untuk pesawat
terbang yang menggunakan mesin turbin. Bahan bakar ini dibuat dari kerosene
(minyak tanah). Karena terbuat dari kerosene, maka sifat avtur dan minyak tanah
sangat mirip, seperti memiliki rentang rantai karbon serta senyawa hidrokarbon
yang sama (parafinik dan naftenik). Keunggulan Avtur dibandingkan dengan bahan bakar lainnya yakni
memiliki volalitas yang lebih kecil. Kecilnya volalitas pada bahan bakar avtur
memiliki keunggulan tersendiri, yakni dapat meminimalisir kemungkinan
kehilangan bahan bakar dalam jumlah besar akibat penguapan, saat pesawat berada
di atas ketinggian. Berdasarkan karakteristiknya avtur memiliki freezing
point (titik beku) maksimum -47°C dan flash point (titik nyala) minimum 38°C.
3.
Avgas (Aviation Gasoline)
Avgas
adalah bahan bakar minyak yang dibuat khusus untuk pesawat terbang dengan mesin
yang memiliki ruang pembakaran internal dan bermesin piston (piston engine).
Selain digunakan sebagai bahan bakar pesawat, avgas juga digunakan sebagai
bahan bakar untuk mobil balap dan pesawat tempur. Avgas diperoleh dari hasil
pengembangan gasoline (bensin), pengembangannya meliputi titik nyala, titik
beku dan volalitas
4.
Bensin
Komponen
utama yang terdapat pada bensin ialah oktana dan n-heptana. Sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor, kualitas bensin ditentukan oleh karakteristik jumlah oktan,
sama halnya dengan avgas Bilangan oktan pada bensin menunjukkan seberapa besar
tenaga yang diberikan terhadap mesin sebelum bensin terbakar habis, serta
mewakili karakteristik anti ketukan yang terjadi pada mesin ketika pembakaran
sedang berlangsung. Jadi, semakin tinggi jumlah oktan pada bensin maka semakin
tinggi juga kualitas bensin tersebut. Pemasaran bensin di Indonesia digolongkan dalam beberapa jenis
berdasarkan kualitasnya. Adapun jenis bensin yang dimaksud yakni : bensin jenis
Premium (oktan 88), Pertamax (oktan 92), Petralite (oktan 90) dan pertamax plus
(oktan 95). Jadi, bila kita menilai dari jumlah oktan pada masing-masing produk
bensin tersebut, maka bisa dikatakan bahwa kualitas pembakaran pada Pertamax
Plus jauh lebih baik bila dibandingkan dengan Premium.
5.
Kerosin (Kerosene)
Kerosin
atau lebih identik dengan sebutan minyak tanah merupakan cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar. Kerosin diperoleh dari tahap distilasi minyak bumi
dengan suhu 150-275°C dan rentang rantai karbon antara C12-C15. Untuk mengurangi kadar belerang serta pengaratannya,
maka kerosin akan diolah lebih khusus pada unit Merox atau Hydrotreater,
serta kualitasnya sebagai bahan bakar minyak akan ditingkatkan di unit
hydrocracking.
6.
Solar (Diesel)
Solar atau
diesel umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran pada mesin-mesin
diesel, entah itu mesin kendaraan maupun mesin-mesin industri. Solar diperoleh
dari proses distilasi minyak mentah pada suhu 200-300°C. Sifat umum pada solar
yaitu tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan, tidak mudah menguap pada
temperatur normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi bila dibanding
dengan bensin dan kerosin. Selain itu, solar juga memiliki titik nyala yang
jauh lebih tingg, yakni antara antara 40-100°C.
7.
Aspal
Aspal berasal dari fraksi berat minyak bumi (residu) yang diolah menjadi dua jenis, yaitu aspal padat dan aspal cair. Fungsi utama aspal pada jalan raya yaitu: untuk mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, sebagai bahan pelapis dan perekat, sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat halus dan agregat filter.
Sumber :
http://www.prosesindustri.com/2014/12/hasil-olahan-minyak-bumi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2011/06/30/bahan-bakar-fosil.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_fosil
http://curahanilmu.blogspot.co.id/2009/05/makalah-mengenai-minyak-bumi-dan-gas.html
https://a2bayu.wordpress.com/minyak-bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.