Laman

Sabtu, 21 Januari 2017

9 Jenis Reaksi Kimia dan Contohnya






9 Jenis Reaksi Kimia dan Contohnya 


Reaksi kimia cenderung melibatkan gerakan elektron, yang mengarah ke pembentukan dan memecah ikatan kimia. Ada beberapa jenis reaksi kimia dan lebih dari satu cara untuk mengklasifikasikan mereka. Berikut adalah beberapa jenis reaksi kimia umum.





1. Kombinasi atau Reaksi Sintesis
Dalam reaksi sintesis, dua atau lebih senyawa kimia bergabung untuk membentuk produk yang lebih kompleks.
A + B → AB
Kombinasi zat besi dan belerang untuk membentuk besi (II) sulfida adalah contoh dari reaksi sintesis:
8 Fe + S8 → 8 FeS

2. Dekomposisi atau Reaksi Analisis
Dalam reaksi dekomposisi senyawa dipecah menjadi senyawa kimia yang lebih kecil.
AB → A + B
Elektrolisis air menjadi oksigen dan gas hidrogen adalah contoh dari reaksi dekomposisi:
2 H2O → 2 H2 + O2

3. Pemindahan tunggal atau Reaksi Pergantian
Reaksi pergantian atau satu reaksi perpindahan ditandai dengan satu elemen yang dipindahkan dari senyawa oleh unsur lain.
A + BC → AC + B
Contoh dari reaksi substitusi terjadi ketika seng bergabung dengan asam klorida. Seng menggantikan hidrogen:
Zn + 2 HCl → ZnCl2 + H2

4. Metatesis atau Reaksi Pemindahan Double
Dalam reaksi perpindahan ganda atau metatesis, dua senyawa obligasi atau ion ditukar untuk membentuk senyawa yang berbeda.
AB + CD → AD + CB
Contoh dari reaksi perpindahan ganda terjadi antara natrium klorida dan perak nitrat membentuk natrium nitrat dan perak klorida.
NaCl (aq) + AgNO3 (aq) → NaNO3 (aq) + AgCl (s)

5. Reaksi Asam-Basa
Reaksi asam basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan reagen asam dan reagen basa yang menghasilkan air dan garam. Reagen asam yang dipakai dapat berupa asam kuat maupun asam lemah. Begitupun dengan reagen basa yang dipakai dapat berupa basa kuat dan basa lemah.
Apabila asam kuat direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam netral, dengan pH = 7. Apabila asam kuat direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat asam. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam dengan sifat basa. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat yang tergantung pada nilai ka maupun kb.
Contoh reaksi asam basa adalah reaksi antara asam asetat dan natrium hidroksida yang jika direaksikan maka akan menghasilkan natrium asetat dan air.
Reaksi asam-basa adalah jenis reaksi perpindahan ganda yang terjadi antara asam dan basa. ion H+ dalam asam bereaksi dengan ion OH dalam basa untuk membentuk air dan garam ionik:
HA + H2O → BOH + BA
Reaksi antara asam bromida (HBr) dan natrium hidroksida adalah contoh dari reaksi asam-basa:
HBr + NaOH → NaBr + H2O

6. Reduksi-Oksidasi atau Reaksi Redoks
Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
  • Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
  • Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Dalam reaksi redoks bilangan oksidasi atom yang berubah. Reaksi redoks dapat melibatkan transfer elektron antara senyawa kimia.
Reaksi yang terjadi ketika Di mana I2 direduksi menjadi I dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62- memberikan contoh reaksi redoks:
2 S2O32- (aq) + I2 (aq) → S4O62- (aq) + 2 I(aq)

7. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah jenis reaksi redoks di mana bahan yang mudah terbakar bergabung dengan oksidator untuk membentuk produk teroksidasi dan menghasilkan panas (reaksi eksotermis). Biasanya dalam oksigen reaksi pembakaran bergabung dengan senyawa lain untuk membentuk karbon dioksida dan air. Contoh dari reaksi pembakaran adalah pembakaran naftalena:
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O

8. Reaksi Isomerisasi
Dalam reaksi isomerisasi, pengaturan stuktural senyawa berubah tetapi komposisi atom tetap sama.
Dalam ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.
Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah eter, di mana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki gugus hidroksil.
Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan stereoisomer. Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom terikat satu sama lain. Contoh yang disebutkan di atas termasuk kedalam isomer struktural. Walaupun komposisi jumlah atom sama persis, belum tentu molekul-molekul isomer struktural mempunyai sifat yang sama. Sebagai contoh, sifat kimia siklobutana berbeda dengan butena. Padahal keduanya mempunyai rumus kimia yang sama, yaitu C4H8

9. Reaksi Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata "hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru. Biasa nya hidrolisis terjadi saat proses pencernaan karbohidrat
Jenisnya, biasanya hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan satu molekul air ke zat kimia. Kadang-kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi dua bagian. Pada reaksi semacam ini, satu pecahan dari molekul target (atau molekul induk) mendapat sebuah ion hidrogen.
  • Garam
  • Ester dan amida
  • ATP
  • Polisakarida
  • Ion logam dalam air
Reaksi hidrolisis melibatkan air. Bentuk umum untuk reaksi hidrolisis adalah:
X (aq) + H2O (l) <-> HX (aq) + OH(aq)



Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.