Laman

Minggu, 20 November 2016

KIMIA DI INDUSTRI PENERBANGAN



 












Oleh : Andika Fernanda


MATERIAL KOMPOSIT
Material ini lah yang disebut material komposit. Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik.


SERAT KACA  (Fibre glass)
Adalah material yang umum digunakan sebagai serat. Namun, teknologi komposit saat ini telah banyak menggunakan karbon murni sebagai serat. Serat karbon memiliki kekuatan yang jauh lebih baik dibanding serat kaca tetapi biaya produksinya juga lebih mahal. Komposit dari serat karbon memiliki sifat ringan dan juga kuat.

POLIMER
Biasanya menjadi matriks juga dapat dipakai sebagai serat atau penguat. Contohnya, kevlar merupakan serat polimer yang sangat kuat dan dapat meningkatkan toughness dari material komposit. Kevlar dapat digunakan sebagai serat dari produk komposit untuk struktur ringan yang handal, misalnya bagian kritis dari struktur pesawat terbang.


Polimer 
Monomer
Polimerisasi
Sumber/terdapatnya

 Protein

Asam amino

   Kondensasi

Wol, sutera

 Karet alam

Isoprena

Adisi

Getah pohon karet

 Selulosa

Glukosa

   Kondensasi

Kayu(tumbuhan)

 Amilum

Glukosa

   Kondensasi

Beras, gandum

 Asam nukleat

Nukleotida

   Kondensasi

DNA, RNA



Polimer
Monomer
Polimerisasi
Sumber/terdapatnya
Polietilena
Etena
   Adisi
Plastik
PVC
Vinilklorida
   Adisi
Pelapis lantai, pipa
Polipropilena
Propena
   Adisi
(Tali,karung ,botol )plastik
Teflon
Tetraflouroetilena
   Adisi
Gasket,panci anti lengket
 1. Homopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer sejenis)
     rumus polimernya (─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─)n
     contoh homopolimer :polietilen, polipropilen, teflon, PVC, poliisoprena (karet alam),  amilum dan      selulosa
 2. Kopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer tak sejenis)
     Rumus polimernya (─ A ─ B ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ B ─ A ─ A ─)
     Contoh kopolimernilon 66, dakron dan bakelit.

SOLUSI ATASI STRESS CORROSION CRACKING
Aluminium adalah material yang banyak sekali digunakan untuk konstruksi, mulai dari sepeda, otomotif, kapal laut hingga pesawat udara. Keunggulan material aluminium adalah berat jenisnya yang ringan dan kekuatannya yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Kekuatan aluminium biasanya ditingkatkan dengan cara paduan (alloying) dan memberi perlakuan panas (heat treatment).

ALUMINUM ALLOY FOR AEROSTRUCTURE
Paduan aluminium merupakan material utama yang saat ini digunakan industri pesawat terbang komersial. Aluminium dipilih karena memiliki sifat ringan dan kekuatannya dapat dibentuk dengan cara dipadu dengan unsur lain. Permasalahan yang dihadapi adalah pemilihan jenis unsur apa yang akan dipadu dengan aluminium untuk mendapatkan karakteristik material yang dibutuhkan.

JENIS-JENIS BAHAN BAKAR PESAWAT
Ada 2 Jenis Yaitu :

Avtur
adalah singkatan dari Aviation Turbine Fuel. Nama lainnya adalah Jet A-1. Avtur biasa dipake buat bahan bakar pesawat jet atau pesawat turbo jet.
sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran.
Rumus : Avtur = C4 s/d C6 

Avgas
merupakan singkatan dari Aviation Gasoline. Bahan bakar ini biasa dipakai di pesawat dengan mesin Piston Engine atau Helikopter jenis ringan.
Rumus :
Zat Cair Hydraulic power system
adalah suatu system pada pesawat terbang yang menggunakan tekanan zat cair (hydraulic) sebagai media untuk menggerakkan sistem–sistem yang terkait dengan komponen–komponen yang lain, seperti menggerakkan ground spoilers, flight spoilers, leanding gear, nose gear steering, trailing edge flaps, leading edge devices, ailerons, elevators, leanding gear brakes’ rudder, dan thrust reverser.

Rumus Hukum Pascal : F = P x A ( Kg )
  
    Dimana  :  F  =  Gaya ( Force ) ( K g ).
                      P  =  Tekanan ( Pressure Kg/Cm).
                      A  =  Luas Penampang ( Area  Cm2 )


Daftar pustaka
https://aeroblog.wordpress.com/category/material-pesawat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.