A.
Perubahan
Entalpi Standar
Entalpi
merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud zat,
serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan tekanan).
Pengukuran entalpi pada suhu dan tekanan yang berbeda akan menghasilkan nilai entalpi yang berbeda. Oleh karena itu, disepakati suatu keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Jadi, perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar dibedakan berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.
Pengukuran entalpi pada suhu dan tekanan yang berbeda akan menghasilkan nilai entalpi yang berbeda. Oleh karena itu, disepakati suatu keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Jadi, perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar dibedakan berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.
B. Hukum Hess
Reaksi pembentukan asam sulfat dari
unsur-unsurnya.
S(s)
+ H2(g) + 2O2(g) → H2SO4(l)
Pembentukan asam sulfat dari
unsur-unsurnya tidak terjadi sehingga tidak dapat diukur perubahan entalpinya.
Oleh karena itu, pada tahun 1840 ahli
kimia dari Swiss Germain H. Hess mengemukakan fakta bahwa banyak pembentukan
senyawa dari unsur-unsurnya tidak dapat diukur perubahan entalpinya secara
laboratorium, maka perubahan entalpi reaksi hanya ditentukan oleh kalor
pereaksi dan kalor hasil reaksi. Prinsip ini dikenal sebagai Hukum Hess.
C. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff menjelaskan bahwa variasi
entalpi sebuah reaksi dengan perubahan temperatur. Pada tekanan kosntan,
perubahan entalpi reaksi stara dengan kapasitas kalor dan perubahan temperatur.
ΔHTf-ΔHTi=(Cpf-Cpi) (Tf-Ti)
Dijelasakan
bahwa ΔHTf dan ΔHTi adalah perubahan entalpi pada temperatur Tf dan Ti
berturut-turut, Cpf dan Cpi adalah kapasitas kalor produk dan reaktan.
Persamaan diatas hanya berlaku untuk perubahan temperatur yang kecil (<100
k) sehingga kapasitas kalor tidak pernah konstan dengan perubahan suhu yang
lebih besar.
D. Kalor Bahan Bakar dan Sumber Energi
Batubara,
minyak bumi, dan gas alam merupakan sumber utama energi bahan bakar. Dengan
pengetahuan termokimia, efektivitas bahan bakar dapat dibandingkan berdasarkan
jumlah kalor dengan volume yang sama. Pada volume yang sama, semakin besar
jumlah kalor yang dilepaskan, semakin efektif bahan bakar tersebut untuk
digunakan sesuai kebutuhan. Efisiensi bahan bakar dapat dibandingkan
berdasarkan jumlah volume dan harga. Untuk volume yang sama, semakin murah
harga BBM, semakin efisien BBM tersebut untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penggunaan
BBM. Aspek tersebut di antaranya keamanan dan kebersihan lingkungan. Batubara,
minyak bumi, dan gas alam yang merupakan sumber energi utama, dikenal sebagai
bahan bakar fosil.
·
Energi Matahari
Dengan menggunakan teknologi sel
surya, energi matahari diubah menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai aplikasi, baik kendaraan bertenaga surya maupun untuk peralatan
rumah tangga.
·
Pemanfaatan
Batubara
Kandungan utama batubara adalah karbon
dalam bentuk karbon bebas maupun hidrokarbon. PLTU menggunakan batubara untuk
menggerakkan turbin sebagai sumber energi arus listrik. Selain itu, batubara
juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik dan compac disk (CD).
·
Bahan Bakar
Hidrogen
Di laboratorium, hasil reaksi dari gas
H2 dan O2 dapat dilakukan dalam tabung eudiometer, yang dipicu oleh bunga api
listrik menggunakan piezoelectric. Ketika tombol piezoelectric ditekan akan terjadi
loncatan bunga api listrik dan memicu terjadinya reaksi H2 dan O2.
·
Sumber Energi
Terbarukan
Adalah sumber energi yang dapat
diperbarui kembali, misalnya minyak kelapa sawit yang dapat dijadikan sumber
energi dan dapat diperbarui dengan cara menanam kembali pohon kelapa sawitnya.
Sumber energi terbarukan yang berasal dari tanaman atau makhluk hidup dinamakan
bioenergi. Biodiesel adalah bahan bakar diesel (fraksi diesel) yang diproduksi
dari tumbuh-tumbuhan.
E. Macam-Macam
Perubahan Entalpi
•Perubahan
entalpi pembentukan standar (ΔHfo)
Perubahan entalpi pada
pembentukann 1 mol zat dari unsur-unsurnya pada keadaan standar dan semua
unsur-unsurnya dalam bentuk standar.contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan
standar,ialah: H₂,O₂,C,N₂,Ag,Cl₂,Br₂,S,Na,Ca,Hg
C(s,grafit)+2 H2(g)→
CH4(g) ΔHo=-74,8kJ/mol
Catatan:
ΔHf elemen stabil
adalah O
ΔHf digunakan untuk
memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
Semakin kecil ΔHf
semakin stabil energi senyawa itu
ΔHf tidak mencerminkan
laju reaksi
•Perubahan
entalpi penguraian standar( ΔHdo)
Entalpi penguraian
standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang di perlukan atau di bebaskan
untuk proses penguraian 1 mol senyawa dari unsur – unsurnya yang stabil pada
keadaan standar (STP). Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔHdo) simbol d
berasal dari kata decomposition yang berarti penguraian.
Menurut hukum Laplace,
jumlah kalor yang di beabskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsunya.
Jadi, entalpi penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan senyawa
yang sama. Dengan demikian jumlah kalornya tapi berlawanan tanda karena reaksi
yang berlawanan arah.
Contoh : H₂O(l) →H₂(g) +1/2 O₂(g) ΔHo=+286kJ/mol
•Perubahan
entalpi pembakaran standar (ΔHco)
Entalpi pembakaran
standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan
untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada
keadaan standar (STP). Entalpi pembakaran standar di beri simbol (ΔHco) simbol
c berasal darikata combusition yang berarti pembakaran. Pembakaran selalu
membebaskan kalor yang sehingga nilai entalpi pembakaran selalu negatif (
eksoterm).
Contoh: C(s,grafit)+O₂ →CO₂(g) ΔHo=-393,5kJ/mol
Catatan :
ΔHc selalu negatif ,
karena panas pasti dilibatkan.
ΔHc bisa digunakan
unutk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan.
F. Aplikasinya
Contoh yang biasa
diamati dalam kehidupan sehari-hari : Beberapa reaksi kimia yang menyebabkan
perubahan suhu. Perubahan suhu berarti ada perubahan energi kalor . Misalnya,
pada pencampuran air dengan kapur yang dapat menyebabkan air jadi hangat,
berarti reaksi itu mengeluarkan energi.
G. Contoh
Soal
Jika diketahui ∆Hco C = -393,5 kJ mol-1,
berapa kalor yang terjadipada pembakaran 1 kg arang,jika dianggap bahwa arang
mengandung 48% karbon dan Ar C =12.
Jawab:
Diketahui:
∆Hco C = -393,5 kJ mol-1
Massa C = (48/100) x 1.000
gram
= 480 gram
Ditanya: q
Penyelesaian:
Pada pembakaran 1 mol
karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ maka pada pembakaran (480 g / 12 g/mol) karbon
dihasilkan kalor sebanyak:
∆H = (480 g / 12 g/mol
) x 393,5 kJ/mol = 15.740 kJ
Sumber :
3. Sudarmo,
U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Erlangga: Jakarta
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 3
mind map diperbagus yaaa sist