Laman

Kamis, 28 Juli 2016

KIMIA ORGANIK



KIMIA ORGANIK
     Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Definisi asli dari kimia "organik" berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak semua senyawa organik mendukung kehidupan di bumi sepenuhnya.. Contohnya minyak bumi.

A.     PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak bumi terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan-hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Organisme yang mati mengalami pembusukan oleh jasad renik (mikroorganisme), lalu terpendam dalam lapisan kulit bumi. Di bawah pengaruh suhu dan tekanan tinggi, material organik itu berubah menjadi minyak bumi yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur. Dengan adanya aksi kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan ke atas. Jika gerakan ini terhalang oleh batuan yang tidak berpori, terjadilah penumpukan (akumulasi) minyak dalam batuan tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa latin: petrus = batu; oleum = minyak). Jika penumpukan minyak bumi ini banyak jumlahnya dan menguntungkan, maka minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.

B.     KOMPONEN MINYAK BUMI
Minyak bumi tersusun dari campuran hidrokarbon, diantaranya yaitu alkana, sikloaalkana, hidrokarbon aromatik, belerang, nitrogen, oksigen, karbon dioksida (CO2), dan hidrogen sulfida (H2S). Akan tetapi komponen utama minyak bumi adalah alkana dan sikloalkana.

C.     PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi berada di bawah permukaan bumi, biasanya berada diantara 3-4 Km di bawah permukaan. Oleh karena itu, untuk mengambil minyak bumi dilakukan pengeboran. Namun, minyak bumi hasil pengeboran belum dapat langsung digunakan. Minyak bumi hasil pengeboran biasa disebut crude oil (minyak mentah). Minyak mentah berupa cairan kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan karena terdiri atas lebih dari 500 senyawa. Agar dapat dimanfaatkan, tiap komponen minyak mentah harus dipisahkan. Pemisahan itu disebut refining (kilang).
            Tahap pertama pemisahan ialah distilasi atau penyulingan yang merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tertinggal sebagai cairan, sedangkan komponen yang memiliki titik didih rendah akan menguap dan naik ke atas melalui sungkup-sungkup. Sungkup-sungkup itu berbentuk mirip dengan gelembung sehingga disebut menara gelembung.
Fraksi
Ukuran Molekul
Titik Didih (oC)
Kegunaan
Gas
C1 – C5
-160 – 30
Bahan bakar (LPG), sumber hidrogen
Petoleum eter
C5 – C7
30 – 90
Pelarut, binatu kimia (dry cleaning)
Bensin (gasoline)
C5 – C12
30 - 200
Bahan baka motor
Kerosin, minyak diesel/solar
C12 - C18
180 – 400
Baha bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk cracking
Minyak pelumas
C16 ke atas
350 ke atas
Pelumas
Parafin
C20 ke atas
Za padat dengan titik cai rendah
Lilin dan lain-lain
aspal
C25 ke atas
residu
Baha bakar dan untuk pelapis jalan raya


blogspot.co.id/2012/10/minyak-bumi_4474.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.