ABSTRAK
Reaksi
kimia organik mencakup perubahan struktural pada senyawa organik yang dapat
menghasilkan senyawa baru dengan sifat yang berbeda. Proses ini terjadi pada
tingkat atom dan dipicu oleh faktor-faktor eksternal seperti suhu, keasaman,
katalis, dan radikal. Pembahasan melibatkan tiga jenis reaksi utama, yaitu
substitusi, adisi, eliminasi, dan penataan ulang. Aturan Markovnikov memberikan
panduan dalam reaksi adisi, menentukan preferensi atom halogen dalam hidrogen
halida. Sejumlah contoh reaksi, seperti eliminasi etil klorida menjadi etilena,
dan penataan ulang pada senyawa alkena, memberikan gambaran konkret tentang
aplikasi teori ini. Pemahaman yang baik tentang reaksi kimia organik memainkan
peran kunci dalam sintesis senyawa organik dan pengembangan berbagai produk
kimia dengan berbagai aplikasi industri.
PENDAHULUAN
Pengertian reaksi kimia organik merupakan reaksi yang
terjadi dalam senyawa organik yang melibatkan terjadinya perpindahan suatu atom
dan menghasilkan jenis struktur senyawa organik yang baru. Reaksi organik ini
terjadi secara mendasar dalam skala atom sehingga pasti akan mempengaruhi
keseluruhan senyawa tersebut.
Dalam perubahan kimia telah kita ketahui bahwa
perubahan sedikit dalam skala struktural akan menghasilkan sifat senyawa yang
berbeda. Reaksi organik ini dapat terjadi karena berbagai hal yang mempengaruhi
dan menginisiasi terjadinya reaksi seperti pengaruh eksternal seperti suhu,
keasaman, adanya katalis, adanya radikal dan lain lain.
PEMBAHASAN
Reaksi Substitusi
Yaitu reaksi penggantian atom atau gugus atom dalam
suatu molekul dengan atom atau gugus atom lainnya. Penggantian gugus nukleofil
disebut substitusi nukleofilik. Penggantian gugus elektrofil disebut substitusi
elektrofilik. Gugus nukleofil tidak dapat digantikan dengan gugus elektrofil,
demikian juga sebaliknya. Secara umum, reaksi substitusi dapat dituliskan
sebagai:
R−Q
+ PX → R−X + PQ
di
mana gugus Q dan X keduanya nukleofil atau keduanya elektrofil.
Reaksi adisi
Yaitu reaksi penggabungan dua atau lebih molekul
membentuk suatu produk tunggal yang ditandai dengan hilangnya ikatan rangkap.
Reaksi ini merupakan reaksi karakteristik dari senyawa tak jenuh seperti alkena
dan alkuna. Setelah mengalami reaksi adisi, alkena akan berubah menjadi senyawa
jenuh alkana. Secara umum, reaksi adisi pada alkena dapat diilustrasikan
seperti berikut.
Pada umumnya, reaksi adisi mengikuti aturan
Markovnikov. Aturan Markovnikov menyatakan bahwa pada reaksi adisi hidrogen
halida (HX), atom halogen (X) akan terikat pada atom karbon yang paling sedikit
mengikat atom H, sedangkan atom hidrogen (H) akan terikat pada atom karbon yang
paling banyak mengikat atom H (“yang kaya semakin kaya”). Jika atom karbon yang
berikatan rangkap tersebut mempunyai jumlah atom H terikat sama banyak, maka
atom X akan cenderung terikat pada atom karbon dengan gugus alkil yang lebih
panjang.
Reaksi Eliminasi
Jika reaksi substitusi melibatkan pemecahan ikatan dan
pembentukan ikatan baru dalam satu senyawa, maka dalam reaksi eliminasi
melibatkan terjadinya pemindahan atom atom dalam satu senyawa dan menghasilkan
ikatan rangkap secara simultan dengan pelepasan molekul dari satu senyawa
menghasilkan dua atau lebih senyawa. secara mudah, reaksi
eliminasi adalah pelepasan molekul kecil dari satu senyawa yang kemudian
senyawa yang melepaskan tersebut akan membentuk ikatan rangkap baru di
dalamnya. Adanya ikatan rangkap yang baru merupakan sebuah
perubahan yang secara kimia akan mempengaruhi keseluruhan senyawa tersebut baik
dari segi struktural maupun sifatnya.
Pada umumnya, terjadinya reaksi eliminasi ini melalui
inisiasi eksternal seperti adanya panas, adanya radikal atau adanya katalis
dari senyawa lain yang ditambahkan. Namun dalam hal ini senyawa lain yang
ditambahkan tidak akan bereaksi dengan senyawa awal, melainkan hanya berperan
sebagai katalis saja.
Contoh Reaksi Eliminasi
CH3CH2Cl → CH2=CH2 + HCl
Contoh reaksi eliminasi yang khas yaitu konversi
senyawa etil klorida menjadi etilena. Dalam reaksi tersebut senyawa etil
klorida (CH3CH2Cl) dengan inisiasi tertentu akan mengeliminasi atau melepaskan
molekul HCl yang secara detail terbentuk dari pelepasan H+ dan Cl– yang
kemudian akan bertemu dan membentuk HCl. Ruang kosong dalam
pelepasan dua atom tersebut pada senyawa etil klorida akan saling berinteraksi
menghasilkan ikatan rangkap baru dan terbentuklah senyawa baru etilena yang
memiliki satu ikatan rangkap.
Reaksi Oksidasi-Reduksi
Jenis reaksi organik dasar terakhir yaitu reaksi
penataan ulang. Dalam reaksi ini, terjadi reorganisasi dalam skala struktural
dengan kata lain bahwa suatu senyawa kimia organik dengan struktur tertentu
akan mengalami perubahan struktur dengan adanya penataan ulang yang terjadi
dalam satu molekul itu sendiri. Pada umumnya, reaksi penataan ulang akan
menghasilkan isomer dari senyawa itu sendiri. Reaksi penataan
ulang ini umumnya tidak melibatkan zat lain yang bereaksi terhadapnya. Zat lain
mungkin saja berperan sebagai katalis namun tidak akan bereaksi dengan senyawa
awal. Selain adanya katalis, hal yang mungkin menyebabkan terjadinya penataan ulang
adalah kondisi asam basa dalam suatu senyawa serta adanya pemanasan.
Contoh Reaksi Penataan Ulang
Reaksi penataan ulang tersebut terjadi pada senyawa
alkena yaitu 3,3-dimetil-1-butena dimana dengan adanya katalis asam dalam hal
ini asam kuat akan menginisiasi senyawa tersebut untuk mengalami reaksi
penataan ulang menghasilkan isomernya yaitu senyawa 2,3-dimetil-2-butena.
Terjadinya
penataan ulang ini diawali dengan perpindahan ikatan rangkap yang berada pada
atom karbon nomor 1 menjadi atom karbon nomor 2. Hal ini akan mempengaruhi
senyawa secara keseluruhan baik struktur maupun sifatnya.
KESIMPULAN
Dengan pemahaman yang baik tentang reaksi kimia
organik, kita dapat mengoptimalkan proses sintesis, memahami sifat-sifat
senyawa, dan mengembangkan aplikasi baru dalam ilmu kimia organik. Kesimpulan
ini merangkum pentingnya memahami mekanisme reaksi organik dalam konteks
pengembangan ilmu kimia organik modern.
DAFTAR PUSTAKA
Wade, L.G. & Simek, J.W. 2016. Organic Chemistry
(9th edition). Harlow: Pearson Education Limited
Purba, Michael. 2007. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII.
Jakarta: Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia SMA 3 untuk SMA Kelas
XII. Jakarta: Phibeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.