Laman

Selasa, 07 November 2023

KEPADATAN ZAT PADAT


KEPADATAN ZAT PADAT



Oleh : Reva Liandri (@Z17-REVA)

Abstrak

Zat padat memiliki bentuk tetap yang tidak mudah berubah, juga volume tetap yang tidak dipengaruhi oleh wadah tempatnya ditempatkan. Partikel penyusun zat padat tersusun secara teratur dalam susunan kristal atau pola tertentu, yang memberikan struktur khas pada setiap zat padat. Selain itu, zat padat memiliki kerapatan yang tinggi, hingga sulit untuk mengompresinya, juga tidak dapat mengalir seperti zat cair.

 

Pendahuluan

Zat padat adalah salah satu bentuk materi atau bahan yang memiliki karakteristik khusus dalam keadaan fisiknya. Dalam fisika, zat padat adalah salah satu dari tiga bentuk materi dasar, bersama dengan zat cair dan zat gas. Zat padat memiliki sifat-sifat yang membedakannya dari bentuk materi lainnya, dan pemahaman tentang sifat-sifat ini sangat penting dalam ilmu fisika, kimia, dan berbagai bidang ilmu lainnya.

Zat padat memiliki beberapa karakteristik yang mencakup ketidakmampuan untuk mengalir, bentuk yang tetap, dan volume yang tetap. Artinya, zat padat mempertahankan bentuk dan volume tertentu, meskipun dapat mengalami perubahan bentuk dan volume akibat tekanan atau suhu.

 

Pembahasan

1.       Zat Padat

Zat padat merupakan zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap, tidak dapat dengan mudah bergerak. Partikel-partikel penyusunnya teratur dan rapat, sehingga memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zat cair dan zat gas.

Benda padat memiliki sifat bentuk dan ukuran yang selalu tetap. Selain itu, daya tarik antar molekulnya sangat kuat sehingga benda padat memiliki volume yang tetap dan molekul yang rapat.

Ada dua cara utama penyusunan partikel padat, yaitu dalam barisan yang tersusun rapi atau dalam susunan yang tidak beraturan. Zat padat yang partikelnya tersusun rapi disebut kristal. Contoh umum kristal adalah logam,berlian, es dan kristal garam. Zat padat yang partikelnya tidak tesusun disebut amorf. Padatan amorf biasanya memiliki tekstur mengkilap atau elastis. Contoh umum padatan amorf adalah lilin, kaca, karet dan plastik.

 

2.       Ciri-ciri Zat Padat

§  Bentuk dan ukuran benda tidak berubah meskipun dipindah-pindah.

§  Massa jenis / kerapatan relatif tinggi

§  Volumenya tetap

 

3.       Sifat Zat Padat

§  Memiliki bentuk tetap

§  Volumenya tetap

§  Berbentuk padatan

§  Letak partikel penyusun zat padat sangat berdekatan.

§  Memiliki gaya tarik – menarik antar partikel yang sangat kuat sehingga gerakan antar partikel tidak bebas.

 

4.       Contoh Zat Padat

§  Emas

§  Kayu

§  Pasir

§  Baja

 

5.       Perubahan Wujud Zat

§  Titik lebur sebagai konsep kimia

Jika mengukur suhu bongkahan es, mungkin akan menemukan –5 ° Celcius. Jika melakukan pembacaan suhu saat memanaskan es dalam panci di atas kompor, maka akan mendapati bahwa suhu es mulai naik ketika panas dari kompor menyebabkan partikel-partikel es mulai bergetar semakin cepat dan semakin cepat. Zat padat ini mulai berubah dari keadaan padat menjadi cair, suatu proses yang disebut peleburan.

§  Sublimasi

Sebagian besar zat mengalami kemajuan logis dari padat menjadi cair menjadi gas saat dipanaskan atau sebaliknya saat didinginkan. Tetapi beberapa zat langsung dari zat padat ke gas tanpa pernah menjadi cairan.

§  Deposisi

Kebalikan dari sublimasi adalah deposisi, yaitu bergerak langsung dari keadaan gas ke keadaan padat.

 

6.       Rumus

Besarnya tekanan pada zat padat dapat dihitung dengan rumus

P = F/A

Dimana,

P = tekanan (Pa)

F = gaya (N)

A = luas permukaan benda atau luas bidang tekan (m2)

 

§  Rumus zat padat biasa

Dapat dihitung menggunakan rumus panjang (L), lebar (W), tinggi (H). Dengan menggunakan simbol, ini dapat ditulis sebagai: V= L x W x H.

 

Daftar Pusaka

https://jurnalpost.com/mengenal-sifat-zat-padat/13566/

https://pastiguna.com/zat-padat/#Sifat_Zat_Padat

https://mamikos.com/info/rangkuman-materi-zat-dan-perubahannya-kelas-10-pljr/

https://materikimia.com/10-contoh-soal-tekanan-zat-padat-kelas-8-dan-penyelesaiannya/

 

Contoh Soal

1.       Seorang murid mendorong gerobak dengan kedua tangannya dengan gaya sebesar 90 N. Jika luas sebuah telapak tangan adalah 150 cm2, maka tekanan yang diberikan murid tersebut adalah …

Pembahasan :

Diketahui:

F = 90 N

A = 2 x 150 cm2 = 300 cm2 = 0,03 m2

Ditanayakan: p = …?

Jawaban:

p = F/A

p = 90 N/0,03 m2 = 3.000 N/m2

 

2.       Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah …

Meningkatkan gaya tekan dan memperkecil luas bidang

Pembahasan :

Apabila semakin besar luas alas bidang tekan, maka tekanannya semakin kecil. Sebaliknya, apabila semakin kecil luas alas bidang tekan, maka tekanannya semakin besar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.