Laman

Selasa, 21 November 2023

Definisi Asam Basa (Definisi Arrhenius, Definisi Bronsted-Lowry, Definisi Lewis)

 


Nama : Rifqi Mahdi Saputra

Nim : 41623010038

Prodi : Teknik Industri

Matkul : Kimia

Dosen: Atep Afia Hidayat, Ir.MP



DEFINISI ASAM BASA

 

Abstrak

Artikel ini membahas definisi asam-basa dalam konteks tiga teori utama: Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis. Setiap teori memberikan perspektif unik terhadap interaksi asam dan basa, mendalaminya dari sudut pandang kimia modern. Penelusuran perkembangan teori asam-basa ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang sifat dasar zat-zat kimia tersebut.


Pendahuluan

Asam dan basa adalah konsep dasar dalam kimia yang memiliki dampak luas pada berbagai reaksi dan fenomena di alam. Seiring berjalannya waktu, tiga teori utama muncul untuk menjelaskan sifat-sifat asam dan basa, yaitu Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis. Artikel ini bertujuan untuk merinci dan memahami perbedaan dan persamaan antara ketiga teori tersebut.


Rumusan Masalah

  1.   Bagaimana Teori Arrhenius mendefinisikan asam dan basa?
  2.  Apa yang menjadi dasar dari Definisi Bronsted-Lowry dalam konteks asam-basa?
  3.  Bagaimana Teori Lewis memahami interaksi asam dan basa dan apa yang menjadi landasannya?


Tujuan

  1. Menjelaskan konsep dasar Teori Arrhenius dalam mendefinisikan asam dan basa.
  2. Memahami Definisi Bronsted-Lowry dan bagaimana teori ini memberikan pandangan yang lebih luas terhadap interaksi asam dan basa.
  3. Menyelidiki Teori Lewis dan cara pandangnya terhadap asam dan basa, serta memahami landasannya.
  4. Menganalisis perbedaan dan persamaan antara ketiga teori untuk memberikan pemahaman yang holistik.


Teori Arrhenius

Teori Arrhenius, yang dikembangkan oleh Svante Arrhenius pada akhir abad ke-19, menyatakan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam larutan, sementara basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan. Teori ini memberikan dasar untuk memahami reaksi asam-basa yang melibatkan perpindahan ion H+.


Teori Bronsted Lowry

Teori Bronsted-Lowry, yang diusulkan oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry pada awal abad ke-20, melibatkan pemahaman yang lebih luas tentang asam dan basa. Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat melepas proton (H+), sementara basa adalah zat yang dapat menerima proton. Dengan pendekatan ini, reaksi asam-basa tidak terbatas pada larutan air, dan konsep ini menjadi lebih relevan dalam berbagai medium.


Teori Lewis

Teori Lewis, yang dikemukakan oleh Gilbert Lewis, memperkenalkan konsep asam sebagai penerima pasangan elektron (elektron pair acceptor) dan basa sebagai donor pasangan elektron (elektron pair donor). Pendekatan ini melibatkan pertukaran pasangan elektron, dan reaksi asam-basa tidak lagi tergantung pada perpindahan proton. Teori Lewis sangat relevan dalam pemahaman reaksi yang melibatkan ikatan kovalen dan transfusi elektron.


Perbandingan Antara Ketiga Teori

Meskipun ketiga teori ini berfokus pada sifat asam dan basa, ada perbedaan mendasar dalam pendekatan mereka. Teori Arrhenius terbatas pada larutan air dan memerlukan ion hidrogen atau hidroksida. Di sisi lain, Teori Bronsted-Lowry memperluas pemahaman ini ke reaksi di luar air, dan Teori Lewis melibatkan pertukaran pasangan elektron tanpa memandang medium.

 

Penerapan Praktis dan Signifikansi Modern

Pemahaman mendalam tentang ketiga teori ini memberikan dasar untuk banyak aplikasi di dunia nyata. Dalam industri farmasi, pemahaman tentang sifat asam dan basa sangat penting dalam pengembangan obat. Selain itu, dalam industri kimia, pemahaman ini digunakan dalam sintesis dan desain molekul baru. Penerapan ini menggambarkan relevansi konsep asam-basa dalam berbagai bidang ilmu.


Kesimpulan

Dalam merinci definisi asam-basa melalui Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis, kita mendapatkan wawasan mendalam tentang sifat-sifat kimia dasar ini. Meskipun ketiganya memiliki pendekatan yang berbeda, mereka saling melengkapi dan memberikan gambaran holistik tentang asam dan basa. Pemahaman ini bukan hanya penting dalam lingkup akademis, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Dengan menerapkan konsep-konsep ini, kita dapat terus mengembangkan pemahaman kita tentang dunia kimia yang kompleks dan dinamis.


     Soal

  1.          Pada awal abad keberapa teori Bronsted Lowry di temukan ?
  2.          Teori Lewis dikemumukan oleh ?
     Jawaban

     1.      Ke-20
     2.      Gilbert Lewis

Daftar Pustaka

1.   1.   The Development and Application of Optogenetics ( Lief Fenno, Ofef Yizhar dan Karl Deisseroth: Penerbit Annual Review Neurosci ; 2011 )
The Development and Application of Optogenetics (europepmc.org)
2.   Regeneration of Transformer Insulating Fluids Using Membrane Separation Technology ( Leila Safiddine, Hadj-Ziane Zafour, Ungarala Mohan Rao, dan Issouf Fofana: Penerbit Energies; 2019 )
energies-12-00368.pdf
3.      Impact of Low Molecular Weight Acids on Oil Impregnated Paper Insulation Degradation ( Kakou D. Kouassi, Issouf Fofana, Ladji Cissé, Yazid Hadjadj, , Kouba M. Lucia Yapi, dan K. Ambroise Diby : Penerbit Energies ; 2018 )
energies-11-01465-v2 (1).pdf
4.    Pengaruh Pemahaman Konsep Asam Basa terhadap Konsep Hidrolisis ( Ratna Kartika Irawati : Penerbit Thabiea: Journal Of Natural Science, Teaching ; 2019 )
4090-17335-1-PB.pdf

\


\\\

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.