Laman

Senin, 09 Oktober 2023

IKATAN LOGAM

 Muhammad Reza Gunawan                                                                                                                               41623010022



ABSTRAK

Ikatan logam adalah salah satu jenis ikatan kimia yang terjadi antara atom-atom logam pada zat padat. Ini adalah ikatan yang kuat yang memberikan karakterisitik khas pada logam, seperti konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, kueltan, dan kemapuan untuk membentuk struktur kristal yang teratur. Ikatan logam terbentuk melalui serangkaian interaksi antara elektron valensi atom-logam yang disebut elektron "bebas" atau "delokalisasi" denganion inti positif falam kisi kristal logam. 

PENDAHULUAN

Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Dalam Artikel ini, saya akan membahas ikatan logam, baik pengertian logam, teori-teori tentang terbentuknya ikatan logam, sifat-sifat logam dan contoh-contoh ikatan logam.

RUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana proses terbentuknya ikatan logam?
  2. Apa sajakah contoh-contoh dari ikatan logam?
  3. Sifat-sifat logam terdiri apa saja?
        Ikatan logam merupakan ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas gerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjajal rapat 1 sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valenasi sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. 

CONTOH-CONTOH IKATAN LOGAM:

1. Ikatan logam natrium

        Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam seperti natrium (titik leleh 97,8 °C) meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.


        Natrium memiliki struktur elektronik 1s2 2s2 2p6 3s1. Tiap atom Natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi pembagian (sharing) antara atom tengah dan orbital 3s disemua delapan atom yang lain. Dan tiap atom yang delapan disentuh oleh delapan atom natrium lainnya secara terus menerus hingga diperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium.

2. Ikaatan logam magnesium

        Ikatan logam magnesium lebih kuat dan titik leleh juga lebih tinggi. Magnesium memiliki struktur elektronik terluar 3s. Diantara elektron-elektronnya terjadi delokalisasi, kareena itu "lautan" yang ada memiliki nuatan lebih dua kali lipat daripada yang terdapat pada natrium. Sisa "ion" dan "lautan". Atom-atom magnesium memiliki jari-jari yang lebih kecil dibandingkan atom-atom natrium dan karena itu elektron terdelokalisasi lebih dari inti.

3. Ikatan logam pada unsur transisi

        Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan didih yang tinggi. Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat dilibatkan, kecenderungan daya tarik yang lebih kuat.

4. Ikatan logam pada leburan logam 

        Pada leburan logam, ikatan logam tetap ada, meskipn susunan strukturnya telah rusak. Ikatan logam tidak sepenuhnya putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa titik didih merupakan petunjuk kekuatan ikatan logam dibandingkan titik leleh. Pada saat meleleh, ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus.

SIFAT-SIFAT LOGAM

1. Sifat dapat dibengkokkan

        Logam dapat ditempa, dapat dibengkokkan, direntangkan dan tidak rapuh. Hal ini disebabkan atom-atom loam tersusun secara teratur dan rapat sehingga ketika diberi tekanan atom-atom tersebut dapat tergelincir diatas lapisan atom lain.


2. SIfat mengkilap 

        Didalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena frekuensinya sama, maka kita melihatnya sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.

3. SIfat daya hantar listrik

        Di dalam ikatan logam, terdapat elektron valensi yang bebas (mudah bergerak) dan berpindah-pindah yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif.

4. Sifat daya hantar panas

        Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik. jika di panaskan, elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat begerak/bervibrasi dengan cepat . Dalam pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tinggi kebagian bersuhu rendah.

KESIMPULAN

        Ikatan logam merupakan  ikatan yang berbentuk akibat adanya gaya tarik menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam bermuatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan mebntuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehimgga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.

SOAL!

  1.  Apa yang menyebabkan ikatan logam?
  2. Mengapa ikatan logam mengkilap?
JAWAB!

      1. Ikatan logam: ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik inti atom-atom logam dengan lautan elektron.

      2. Karena terjadinya pelepasan energi berupa gelombang cahaya saat proses eksitasi elektron. Sifat mengkilap dari logam disebabkan karena elektron valensi yang tereksitasi saat cahaya tampak terserap oleh elektron sehingga sebagian elektron valensi logam akan mengkilap.

DAFTAR PUSTAKA

1. TEKNOLOGI BIOSORPSI OLEH MIKROORGANISME, SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LOGAM BERAT (Emmy Ratnawati, Rahyani Ermawati, Siti Naimah; Penerbit Kementrian Perindustrian; 2017)

http://ejournal.kemenperin.go.id/jkk/article/view/2739

2. IDENTIFIKASIKAN KONSEP IKATAN KIMIA (Hayuni Retno Widarti, Adistya Febriana Safitri, Dedek Sukarianingsih; 2019)

https://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.