Laman

Senin, 07 November 2022

POLUSI AIR AKIBAT LIMBAH INDUSTRI SERTA SOLUSINYA

 

Oleh: Jhody Rioby Samudra (@X11-Jhody)


 Abstrak

Permasalahan lingkungan telah menjadi salah satu isu penting dalam dunia internasional dimana suatu permasalahan lingkungan yang terjadi di satu negara telah menjadi tanggungjawab dunia internasional. Permasalahan lingkungan yang terjadi meliputi pencemaran lingkungan, degradasi sumber daya dan pemanasan global.  Pencemaran lingkungan adalah salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan/aktifitas manusia ataupun oleh secara alami. Selain pencemaran tanah dan udara, pencemaran air menjadi salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh beberapa negara di dunia. 

Pencemaran atau polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Salah satu dampak terjadinya polusi air adalah kemajuan teknologi, ekonomi ataupun pembangunan yang mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak. 

Kata kunci: Pencemaran, Lingkungan, Limbah. 

 

Abstract 

Environmental problems become one of the important issues in the international world where an environmental problem that occurs in one country has become international. Environmental problems that occur include the environment, resource degradation and global warming. 
 
Environmental pollution is a form of environmental damage that occurs as a result of human activities or by nature. In addition to soil and air pollution, water pollution is one of the many problems faced by several countries in the world. 
 
Pollution or air pollution is the entry of substances, energy, elements or other components into the air, so that air quality is disturbed which is characterized by changes in color, smell and taste. One of the impacts of pollution is technological, economic or development progress which risks pollution and environmental damage so that the basic structures and functions of ecosystems that support life are damaged. 
 
Keywords: Pollution, Environment, Waste. 

 

Pendahuluan 

Kebutuhan manusia berkembang seiring berjalannya waktu. Dahulu, saat jumlah manusia masih sedikit kebutuhan nya juga terbatas, yaitu makanan, pakaian sederhana, dan tempat tinggal sederhana. Namun, saat ini kebutuhan manusia makin beragam dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia membangun industri-industri dan menggunakan sumber daya alam yang makin banyak pula digunakan. 

Pencemaran terjadi akibat proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang menghasilkan sisa (entropi) yang tidak digunakan dan dibuang karena tidak dibutuhkan pada saat itu. Sisa ini kemudian mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Akibat akumulasi bahan sisa ini makan lingkungan menjadi rusak yang menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia bahkan dapat berdampak buruk seperti mengakibatkan penyakit dan bencana alam. 

Pencemaran Lingkungan berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah di tetapkan. 

Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang dapat dilihat antara lain: kerusakan hutan, daerah aliran sungai (watershed), kehilangan keragaman biologi (biodiversity), erosi tanah/lahan yang berlebihan, kerusakan lahan yang dicirikan oleh meluasnya padang alang-alang, kelebihan tangkapan ikan (over fishing), pencemaran udara, kemacetan lalu lintas di kota-kota besar, yang di antaranya dapat berdimensi lokal, regional maupun global. 

 

Rumusah masalah 

1. Faktor penyebab terjadinya pencemaran air? 

2. Bagaimana dampak pencemaran air? 

3. Apa saja yang di lakukan dalam menanggulangi masalah pencemaran air? 

 

Tujuan 

Tujuan penulisan artikel mata kuliah Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan penulis maupun pembaca dalam melihat permasalah lingkungan yang merupakan bagian penting dalam Industri. 

 

Pembahasan 

I. PENCEMARAN AIR 

Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.  

Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut : 

1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah) 

2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan 3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)  

4. Limbah pengolahan kayu  

5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut  

6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran). 

 

II. SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN  

Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yaitu :  

1. Tindakan secara administratif,  

2. Tindakan dengan menggunakan teknologi,  

3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan. 

 

II.1 Tindakan Secara Administratif  

Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah, dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum membangun pabrik atau proyek lainnya, para pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan kepada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program yang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan sehingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan fungsi lingkungan lestari. 


II.2. Tindakan dengan Menggunakan Teknologi 

Penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah. 


II.3. Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan 

Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah tangga. Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara swadaya. Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta botol kaleng dan sampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain.  

Salah satu teknik pengolahan sampah organik rumah tangga adalah menggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organik rumah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter.  

Berikut ini cara pengolahan sampah organik menggunakan metoda keranjang Takakura : 

1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa masuk) dan tutupnya. 

2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan. 

3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik. 

4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm. 

5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan- bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. 

Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. 

Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan. 


Kesimpulan 

Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industri pun harus menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat terjaga dengan baik. 

 

Referensi 

1. Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution  

2. Komposter Keranjang Takakura : Sampah diolah menjadi berkah 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.