Laman

Sabtu, 26 November 2022

MENYELAMATKAN BUMI DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI HIJAU



Disusun Oleh : Aghna Hanania

@X39-Aghna

                  I.            Abstrak

Teknologi hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan limbah.

Kesadaran akan perlunya teknologi yang lebih ramah lingkungan makin meluas. Teknologi yang boros energi terutama sumber energi fosil, kalau tetap dipertahankan berpotensi besar mengancam kerusakan permanen kondisi planet bumi, sekaligus membahayakan kehidupan umat manusia.

Kata kunci       : Teknologi, Hijau, Energi, Lingkungan.

    II.             IIAbstract

Green technology uses new and innovative energy generation techniques. Green nanotechnology using green engineering and green chemistry is one of the newest green technologies. One important factor in environmental pollution is waste disposal.

Awareness of the need for more environmentally friendly technology that is wasteful of energy, especially fossil energy sources, if maintained has great potential to threaten permanent damage to the condition of the planet earth, as well as endanger human life.

Keywords        : Technology, Green, Energy, Environment.

 III.             III. Pendahuluan

Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis. Dengan kata lain, teknologi merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari ilmu pengetahuan. Saat ini istilah teknologi hijau (green technology) terus muncul ke permukaan, semakin banyak dibahas dalam berbagai diskusi. Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil dan informasi. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi, dan organisasi.

Teknologi hijau menyangkut penggunaan metode dan bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Melalui penerapan teknologi hijau diharapkan mampu melahirkan inovasi dan perubahan dalam peradaban manusia. Bahkan, laju perkembangannya diharapkan seperti perkembangan yang pesat dari teknologi dalam dua dekade terakhir. Konsep proses dan teknologi hijau adalah proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi tersebut digunakan atau diterapkan, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun budaya, sehingga masyarakat setempat mudah berpartisipasi dan bisa memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Teknologi tepat guna juga mengacu pada teknologi yang merupakan alternatif yang tidak dapat didaur ulang, dan ketergantungan manusia yang tidak terkontrol pada teknologi dari teknologi modern, yang mengakibatkan berbagai masalah, termasuk polusi, pemborosan sumber daya alam (SDA).

 IV.             IV. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?

2.      Mengapa teknologi hijau disebut sebagai teknologi ramah lingkungan dan mampu menyelamatkan bumi?

3.      Apa saja ruang lingkup teknologi hijau?

    V.           V. Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi hijau.

2.      Untuk mengetahui dan memahami mengapa teknologi hijau disebut sebagai teknologi ramah lingkungan.

3.      Untuk mengetahui ruang lingkup teknologi hijau.

 VI.            VI. Pembahasan

A.    Teknologi Hijau

Teknologi hijau (green technology) dapat diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan praktis/teknologi yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan yang mampu mewujudkan tatanan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak atau mengganggu sumber daya alam (SDA). Berdasarkan Green Technology (2008), keberadaan teknologi hijau ini diharapkan dapat menjadi inovasi bagi manusia untuk merubah gaya hidupnya seperti ketergantungannya manusia saat ini akan Information Technology (IT). Beberapa ciri teknologi hijau adalah berkelanjutan (sustuinable), menggunakan sumber daya alam yang terbaharui (reclaimed), menghasilkan produk yang dapat bermanfaat kembali (reused), mengurangi produk limbah dan bahan pencemar, menggunakan proses daur ulang (recycle), inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan kegiatan dan produk yang bermanfaat bagi lingkungan dan dapat menyelematkan dan melindungi bumi.

B.     Teknologi Hijau Sebagai Teknologi Ramah Lingkungan

Suatu teknologi dapat dikatakan sebagai teknologi ramah lingkungan apabila teknologi tersebut menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui sebagai energi. Pada dasarnya, penggunaan teknologi hijau ditujukan untuk melindungi dan menjaga lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam (SDA) di bumi. Beberapa hasil produk dan energi dari teknologi hijau bertujuan untuk mengurangi emisi karbondioksida (CO2), gas rumah kaca, serta mencegah perubahan iklim. Menurut Handajani Asriningpuri, dkk dalam jurnal Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan (2015), teknologi hijau mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumber daya alam, menjaga ketersediaannya, serta mengurangi dampak negatif yang mungkin dapat ditimbulkan.

Industri di indonesia saat ini berkembang sangat cepat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu, hal ini memberikan segudang manfaat bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan industri dapat membuka lapangan pekerjaan dan menunjang pertumbuhan ekonomi. Namun, tidak jarang pembangunan industri justru memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Mulai dari pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, hingga pemanasan global. Limbah industri yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu dapat memperburuk kondisi lingkungan, meningkatkan resiko penularan penyakit pada manusia dan kerusakan komponen lain. Isu lingkungan hidup tersebut mendorong inovasi pembangunan industri dengan teknologi yang ramah lingkungan atau biasa disebut dengan teknologi hijau.

C.    Ruang Lingkup Teknologi Hijau

Konsep teknologi hijau diterapkan dalam menghasilkan produk dengan cara meminimalkan bahan baku, mengefesiensikan proses, dan memaksimalkan output produk, namun dengan senantiasa menghasilkan limbah dan polutan dalam jumlah yang minimal. Beberapa ruang lingkup teknologi hijau, yaitu :

a)      Energi hijau, masalah yang paling mendesak untuk teknologi hijau adalah energi. Termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi. Pemenuhan kebutuhan energi di planet bumi ini masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Pada tahun 2010 masih mencapai 67,6%, (hydropower) 16,1%,  (nuklir) 13%, dan kontribusi energi terbarukan (diluar hydropower) hanya 3,3%. (MC 2013).

b)      Bangunan hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan. Ada keterkaitan erat dengan arsitektur hijau, konstruksi hijau, desain berkelanjutan dan bangunan alami. Bangunan merupakan tempat dimana manusia menjalankan sebagian aktivitas kehidupannya, melindungi dari kondisi iklim, sekaligus mempengaruhi kondisi kesehatan penghuninya. Dengan demikian bangunanpun harus bersahabat dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, berdiri selaras dengan ekosistem sekitar, sehingga muncul konsep dan bidang bangunan hijau.

c)      Kimia hijau (green chemistry), dalam proses penemuan desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya.

d)     Nanoteknologi hijau (green nanotechnology), dalam hal ini Nanoteknologi hijau merupakan penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk beragam bidang. Menurut Nano (2016), nanoteknologi dan nanosains merupakan studi dan penerapan hal-hal yang sangat kecil di berbagai bidang ilmu seperti kimia, biologi, fisika, ilmu material dan rekayasa. Dijelaskan, bahwa ide nanoteknologi dan nanosains muncul pada tahun 1959, ketika fisikawan Richard Feyman pada pertemuan Asosiasi Fisika Amerika Serikat di lnstitut Teknologi California (Caltech) memberikan ceramah berjudul "There's Plenty of Room at the Bottom”. Penemuan alat Scanning Tunneling Microscope (STM) dan Atomic Force Microscope (AFM), menandai era kebangkitan nanoteknologi.

VII.            VII. Kesimpulan

Kesadaran akan perlunya teknologi yang lebih ramah lingkungan makin meluas. Teknologi yang boros energi terutama sumber energi fosil, kalau tetap dipertahankan berpotensi besar mengancam kerusakan permanen kondisi planet bumi, sekaligus membahayakan kehidupan umat manusia. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi, dan organisasi.

Teknologi hijau menyangkut penggunaan metode dan bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi tersebut digunakan atau diterapkan, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun budaya, sehingga masyarakat setempat mudah berpartisipasi dan bisa memenuhi kebutuhan mereka secara efektif.

Suatu teknologi dapat dikatakan sebagai teknologi ramah lingkungan apabila teknologi tersebut menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui sebagai energi. Pada dasarnya, penggunaan teknologi hijau ditujukan untuk melindungi dan menjaga lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam (SDA) di bumi.

VIII.           VIII. Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. Modul 13:  Teknologi Hijau. Jakarta.

Nefilinda. Teknologi Hijau Solusi Untuk Pencemaran Air. Sumatera Barat: Media neliti. https://media.neliti.com/media/publications/131624-ID-none.pdf

Wiyati, Riena. 2019. Teknologi Ramah Lingkungan. Jakarta. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Teknologi%20Ramah%20Lingkungan%20SMP/topik1.html

Putri, Mulia Vanya. 2021. Mengenal Teknologi Hijau. Jakarta: Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/01/170000769/mengenal-teknologi-hijau

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.