Laman

Sabtu, 26 November 2022

GREEN TECHNOLOGY

 GREEN TECHNOLOGY

Oleh : Fauji Khoerunisa (@X24-fauji)


Abstrak
    Teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negara-negara di dunia saat ini, menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh para pakar untuk dapat mendukung kemajuan teknologi ini. Salah satunya adalah teknologi komposit dengan material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan teknologi ini disesuaikan juga dengan keadaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung.

Kata kunci : technology, hijau, lingkungan


Abstract
      Green technology or environmentally friendly technology is increasingly being seriously developed by countries in the world today, making it a challenge that experts continue to research to be able to support the progress of this technology.  One of them is composite technology with natural fiber material (Natural Fiber).  The demands of this technology are also adapted to the natural conditions that support its direct use.

Keywords: technology, green, environment


Pendahuluan 

      Teknologi hijau (Green Technology) menjadi solusi bagi berbagai kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam berbahan dasar fosil. Teknologi hijau merupakan cara untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Energi hijau merupakan energi yang dihasilkan oleh sumber alam seperti cahaya matahari, air, angin dan pemanasan geotermal. Sumber alam tersebut merupakan energi alternatif selain energi konvensional yang berbahan batubara dan minyak bumi. Perkembangan sistem penyediaan energi alternatif saat ini terus dilakukan, mulai dari pemanfaatan sumber daya alam berupa sinar matahari, angin, panas bumi, ombak dan lain sebagainya sebagai energi dasar yang akan dikonversi menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi listrik. 
       Sistem panel surya yang saat ini mulai banyak diterapkan di berbagai tempat di Indonesia, terutama yang belum terjangkau oleh penyedia listrik PLN menjadi sebuah solusi untuk kebutuhan energi listrik di masyarakat daerah tersebut. Penggunaan panel surya sebagai penyedia enegi listrik untuk menggantikan penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar kendaraan bermotor terus berkembang, mulai dari mobil bertenaga surya maupun mobil hybrid, motor dan sepeda listrik sebagai solusi untuk mengurangi konsumsi energi berbahan dasar fosil yang saat ini menjadi penyebab pencemaran lingkungan. ( Prianto dkk, 2017 )

Rumusan Masalah 
1. Apa itu Green Technology?
2. Apa itu teknologi tepat guna?
3. Apa saja 15 bidang Green Technology?
4. Bagaimana konsep Green Technology?
5. Bagaimana prinsip Green Technology?
6. Bagaimana ruang lingkup Green Technology?

 
Tujuan
    Agar Mahasiswa mengetahui seputar Green Technology, karena Green Technology ini sangat penting untuk keberlangsungan lingkungan negara.

Pembahasan
A. Green Technology

  Green Technology atau green tech. Salah satu konsep penting dalam teknologi hijau ialah menghasilkan produk, barang, atau energi yang tidak mencemari lingkungan. Secara garis besar, teknologi hijau bisa diterapkan dalam berbagai bidang. Misalnya industri kendaraan dan industri bangunan. Teknologi hijau adalah teknik menghasilkan energi, produk, dan atau barang yang tidak mencemari lingkungan hidup atau bersifat ramah lingkungan. Melansir situs Investopedia, teknologi hijau juga dapat merujuk pada jenis produksi energi bersih, menggunakan bahan bakar alternatif, serta teknologi yang tidak berbahaya bagi lingkungan hidup. 

     Pada intinya, penggunaan teknologi hijau ditujukan untuk melindungi lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam di Bumi. Beberapa hasil produk dan energi dari teknologi hijau bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, serta mencegah perubahan iklim. Menurut Handajani Asriningpuri, dkk dalam jurnalTeknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan (2015), teknologi hijau mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumber daya alam, menjaga ketersediaannya, serta mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.

B. Teknologi Tepat Guna

  Menurut Impres No. 3 Tahun 2001, Teknologi tepat gunaadalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Pada intinya, teknologi tepat guna adalah teknologiyang tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud dengan tepat sasaran adalah teknologi tersebut telah sesuai untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Sedangkat yang dimaksud dengan berguna adalah teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dan mampu memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat. Produk – produk yang termasuk dalam kategori ‘teknologi tepat guna’, tidak hanya sekedar teknologi baru yang tidak bermanfaat. Teknologi baru ini khusus diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi namun dengan lebih mudah dan efisien.

C. 15 Bidang Green Technology

1. Pangan dan pertanian

2. Ilmu Pengetahuan Alam

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

4. Teknologi untuk mengentaskan kemiskinan

5. Kesehatan, Biologi Molekuler, Bioteknologi dan Kedokteran

6. Material Industri dan Material Maju

7. Energi, Energi baru dan terbarukan

8. Ketenaganukliran dan Pengawasannya

9. Penerbangan dan Antariksa

10. Teknologi pertahanan dan keamanan

11. Industri rancang bangun dan rekayasa

12. Ilmu kebumian dan perubahan iklim

13. Teknologi dan manajemen transportasi

14. Teknologi informatika dan komunikasi

15. Teknologi hijau


D. Konsep Green Technology

1. Konsep keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumberdaya alam. Dengan kata lain, kebutuhan saat ini dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannva sendiri.

 

Keberianjutan dan keberlangsungan kehidupan umat manusia di Planet Bumi memang sampai batas waktu tertentu. mengacu pada teori apapun kehidupan umat manusia dan keberadaan Planet Bumi suatu saat akan berakhir. Namun bukan berarti membiarkan kiamat datang dipercepat, tugas umat manusia di Planet Bumi ialah sebagai khalifah yang berkewajiban memakmurkannya. Penerpan teknologi hijau oleh mayoritas warga Bumi akan menjadikan keberadaan sumberdaya alam menjadi lebih awet dan tersedia dalam jangka waktu yang lebih |ama untuk menyokong kehidupan atau peradaban manusia.

 

2. Konsep daur ulang, di mana dalam proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali. Setiap kegiatan produksi menggunakan material tertentu, namun hendaknya diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material bekas pakai atau sisa dari proses produksi. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan penerpan teknologi hijau.

 

3. Konsep pengurangan limbah dan polusi, di mana pola produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan selalu dilepaskan dari kegiatan industri, transportasi, maupun rumah tangga. Pedu ada keinginan yang kuat dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bersama-sama mengurangi keluaran limbah dan polutannya, caranya ialah dengan menerapkan teknologi hijau.

 

4. Konsep inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu dievalusai kembali, karena sudah terbukti dapat merusak kesehatan dan lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia di Planet Bumi tidak terlepas dari beragm inovasi yang dijalankannya. Bahkan kalau memperhatikan kronologis terbentuknya konsep teknologi hijau sudah dimulai sejak tahun 200 SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani bernama Archimedes berhasil membakar kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari yang dipantulkan melalui sebuah perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian pada tahun 1973 angkatan laut Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran kapal dengan cara yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu berdasarkan catatan Mulvaney (2011).

 

5. Konsep Viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi ramah lingkungan senantiasa terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang. Dengan mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah. industri perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya Pengembangan berbagai pusat kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk perlu dibarengi dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.

  Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi hijau terus mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan baru. Dengan sendirinya setiap perkembangan terbaru perlu disosialisaikan melalui kegiatan edukasi. Dengan sendirinya masyarakat bukan hanya mampu mengadopsi teknologi hijau paling mutakhir, namun dapat memahami prinsip-prinsipnya secara umum.


E. Prinsip Green Technology

1. Kenyamanan Sosial, hakikat dari pengembangan dan penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam hal ini kenyamanan hendaknya bersifat jangka panjang atau berkelanjutan. Sebagai gambaran menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil (BBM) memang secara seketika menimbulkan kenyamanan, tetapi dalam jangka panjang keberadaan bahan bakar fosil tersebut akan makin menyusut, bahkan habis. Dengan demikian kenyamanan tidak bersifat jangka panjang, bandingkan jika kendaraan tersebut menggunakan tenaga surya (sel surya), maka kenyamanan sosial akan lebih lama lagi.

 

2. Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin. Sebagai gambaran pemanfaatan tenaga surya untuk kebutuhan rumah tangga sebenarnya dapat diperluas untuk rumah atau bangunan yang ada di Indonesia. terutama mengingat keberadaannya di daerah tropis yang mendapat penyinaran hampir 12 jam dalam sehari. Namun dalam hal ini menghadapi berbagai kendala seperti: Daya beli masyarakat yang masih rendah; Sumberdaya manusia (SDM) di bidang surya terma! masih terbatas; Sosialisasi masih rendah, meskipun teknologi energi surya untuk pemanas air sudah mencapai tahap komersial. Dengan diatasinya berbagai kendala tersebut maka pemanfaatan tenaga surya bisa menjadi lebih ekonomis. .

 

3. Ramah lingkungan, teknologi hijau merupakan teknologi bersm dan ramah lingkungan. Dengan demikian dalam setiap rancangan, pengembangan dan aplikasinya prinsipramah lingkungan harus menjadi salah satu patokan. Ramah lingkungan artinya dampak penggunaan teknologi tersebut masih hanya menimbulkan dampak yang masih dalam lingkup ambang batas yang ditentukan. bahkan lebih baik lagi seandainya dampak lingkungannya nihil.


F. Ruang Lingkup Green Technology

1. Energi hijau, masalah yang paling mendesak untuk teknologi hljau adalah energi, termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi. Pemenuhan kebutuhan energi di Planet Bumi ini masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil, pada tahun 2010 masih mencapai 67,6 persen: hyidropower 16,1 persen, nuklir 13 persen, dan kontribusi energi terbarukan (di luar hydropower) hanya 3,3 persen (MC. 2013).

 

 

2. Bangunan hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan, ada keterkaitan yang erat dengan arsitektur hujau, konstruksi hijau, desain berkelanjutan dan bangunan alami. Bangunan merupakan tempat di mana manusia menjalankan sebagian aktivitas kehidupannya, melindunginya dari kondisi iklim yang kurang bersahabat, sekaligus mempengaruhi kondisi kesehatan penghuninya. Dengan demkian bangunan pun harus bersahabat dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, berdiri selaras dengan ekosistem sekitar, sehingga muncul konsep dan bidang bangunan hijau.

 

 

3.Kimia hijau (Green chemistry), dalam proses penemuan, desain dan aplikasi proses dan produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya beracun beserta turunannya. Pembahasan lebih lanjut lihat bab sebelumnya.

 

4. Nanoteknologi hijau (Green nanotechnology), merupakan manipulasi bahan pada skala nanometer. Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa melalui penguasaan nanotekno|ogi, pada masa yang akan datang banyak hal yang dapat diproduksi. Dalam hal ini Nanoteknologi hijau merupakan penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk beragam bidang. Menurut Nano (2016), nanoteknologi dan nanosains merupakan studi dan penerapan hal-hal yang sangat kecil di berbagai bidang ilmu seperti kimia, biologi, fisika, ilmu material dan rekayasa. Dijelaskan, bahwa ide nanoteknologi dan nanosains muncul pada tahun 1959, ketika fisikawan Richard Feyman pada pertemuan Asosiasi Fisika Amerika Serikat di lnstitut Teknologi California (Caltech) memberikan ceramah berjudul "There's Plenty of Room at the Bottom”. Penemuan alat scanning tunneling microscope (STM) dan atomic force microscope (AFM), menandai era kebangkitan nanoteknologi.



Kesimpulan 
    Teknologi hijau sangat berguna untuk kebutuhan manusia dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, kita harus menjaga lingkungan kita


Daftar Pustaka
Atep dan Muhammad, 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Ygyakarta : Penerbit Wahana Resolusi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.