Laman

Senin, 03 Oktober 2022

Pemahaman Konsep Ikatan Kimia

 


1. ABSTRAK

Ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam unsur dan senyawa. Ikatan kimia bisa terjadi dengan beberapa jenis ikatan.Cara terjadinya ikatan kimia adalah dengan serah terima elektron atau penggunaan elektron bersama-sama. Serah terima elektron adalah salah satu atom melepaskan elektron kepada atom lain, dan atom yang lain tersebut menerima elektron.Sedangkan ikatan kimia dengan penggunaan elektron bersama-sama berarti elektron digunakan baik oleh atom yang memiliki elektron dan juga atom yang mendapatkan elektron.Tujuan terjadinya ikatan kimia adalah agar terjadi kestabilan unsur. Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki elektron valensi.Ikatan kimia ini dirumuskan dengan struktur Lewis. Ia merumuskan ikatan dengan memberi tanda titik, silang, atau bulatan kecil untuk menggambarkan elektron valensi yang berikatan.


2. ABSTRACK

Chemical bonding is the force that holds the atoms in elements and compounds together. Chemical bonds can occur with several types of bonds. The way chemical bonds occur is by the transfer of electrons or the sharing of electrons. The handover of electrons is that one atom gives up electrons to another atom, and the other atom accepts electrons. While a chemical bond by sharing electrons means that electrons are used by both the atom that has the electron and the atom that gains the electron. The purpose of chemical bonding is to ensure elemental stability. Each element is able to form chemical bonds because it has valence electrons. This chemical bond is formulated with a Lewis structure. He defined bonds by placing dots, crosses, or small circles to represent the bonded valence electrons.


3. PENDAHULUAN

Ikatan kimia merupakan salah satu materi pelajaran yang memiliki Pembahasan yang sangat bervariasi mulai dari yang sederhana hingga abstrak dan Kompleks (Halim dkk, 2013). Pada umumnya mahasiiswa mengalami kesulitan ketika Mempelajari materi ikatan kimia. Mahasiswa a merasa sulit dalam memberikan Penjelasan yang benar mengenai fenomena ikatan dan proses terjadinya ikatan (Nicoll, 2001). Secara lebih rinci, Mahasiswa mengalami kesulitan dalam Mendefinisikan ikatan ion, ikatan kovalen maupun ikatan kovalen polar (Nicoll, 2001; Taber and Coll, 2002). Halim, dkk (2013) mengemukakan bahwa mahasiiswa Memiliki kesulitan pada materi ikatan kimia ketika mendeskripsikan senyawa Kimia dalam tiga level representasi kimia yaitu level makroskopik, Submikroskopik dan simbolik. Mahaiswa tidak dapat melihat hubungan antara ketiga Level tersebut. Akhirnya, mereka cenderung membangun model mental non ilmiah.

4. RUMUSAN MASALAH

1) Apa itu ikatan Kimia?

2) Bagaimana ikatan Kimia terbentuk?

3) Apa saja yang termasuk Ikatan Kimia?

4) Apa itu lambang Lewis?

5. TUJUAN

1. Memahami ikatan kimia.

2. Mengetahui kapan ikatan kimia ditemukan.

3. Menjelaskan ruang lingkup ikatan kimia.

4. Memahami Lambang Lewis.

6. PEMBAHASAN

IKATAN KIMIA

                    Ikatan kimia adalah sebuah proses Fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik antara dua Atom atau Molekul yang menyebabkan suatu senyawa Diatomik atau Poliatomik menjadi stabil.Dalam praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada Teori Kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia.Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi.

            Tujuan terjadinya ikatan kimia adalah supaya terjadinya kestabilan unsur. Setiap unsur bisa membentuk ikatan kimia disebabkan memiliki elektron valensi. Teori tentang Ikatan kimia yang terkenal adalah Teori Lewis.

             Dalam artikel tahun 1916 tentang the atom and the molecules, Lewis melakukan sebuah penelitian tentang sulitnya membentuk ikatan kimia bagi golongan gas mulia atau golongan VIIIA. Dan lewis pun mengatakan ada sebuah keunikan yang terjadi dalam konfigurasi elektron jika ada sebuah gas mulia yang membentuk sebuah senyawa dengan unsur lain.

Adapun teori yang dinyatakan oleh Lewis, diantaranya:

Elektron valensi yang ada pada kulit paling luar memiliki sebuah peran penting dalam ikatan kimia.

Dengan 2 cara ikatan kimia dapat terbentuk, diantaranya:

• Ikatan Kimia yang terjadi dikarenakan pemakaian elektron secara bersama oleh atom-atom yang berikatan, yang disebut sebagai ikatan kovalen.

• Ikatan kimia yang terjadi dikarenakan adanya sebuah perpindahan elektron

pada atom satu ke atom lain nya yang kemudian ada ion positif dan ada juga ion negatif yang menghasilkan gaya tarik menarik dikarenakan adanya perbedaan muatan yang kemudian menghasilkan ikatan ion.

Perpindahan elektron maupun pemakaian secara bersama pasangan elektron yang menghasilkan ikatan kimia ini berlangsung, supaya setiap Atom yang saling terikat didalamnya akan memiliki bentuk elektron yang stabil dengan bentuk 8 elektron valensi ataupun menyerupai gas mulia (Golongan VIII A).


I. LAMBANG LEWIS DAN STRUKTUR OKTET

• Lambang Lewis

Lewis menyatakan bahwa unsur-unsur selain gas mulia dapat mencapai keadaan stabil dengan cara membentuk molekul, dimana konfigurasi elektron dari masing-masing atom dalam molekul yang dibentuknya menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. Gagasan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu teori sebagai berikut :

a) Elektron pada kulit terluar mempunyai peran besar dalam pembentukan ikatan kimia.

b) Ikatan yang terbentuk dapat di sebabkan perpindahan suatu atau lebih elektron dari suatu atom ke atom yang lain.

c) Ikatan yang terbentuk dapat juga disebabkan pemakaian bersama pasangan elektron diantara atom-atom yang berkaitan.

d) Perpindahan atau pemakaian bersama elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang terlibat mempunyai konfigurasi elektron serupa gas mulia.

• Struktur oktet dan isoelektronik

Mengacu pada dua atom , ion, atau molekuler yang memiliki struktur elektronik yang sama dan jumlah elektron valensi yang sama . Istilah ini berarti “sama listrik” atau “sama muatan”. Spesies kimia isoelektronik biasanya menampilkan sifat-sifat kimia yang serupa. Atom atau ion dengan konfigurasi elektron yang sama dikatakan isoelektronik satu sama lain atau memiliki isoelektronisitas yang sama.

II. IKATAN ION DAN SENYAWA ION

• IKATAN ION

Ikatan Ion adalah Ikatan yang terbentuk dari adanya gaya elektrostatik antara ion positif (+) dari unsur logam dan ion negatif (-) dari unsur non logam.Dari sini kita dapat mengetahui, ikatan ion terdapat pada pasangan senyawa dengan unsur logam dan unsur non logam atau pasangan senyawa NaCl dan KOH.

Ikatan ion diperoleh dari adanya pertukaran elektron yang akhirnya membentuk ion positif dan ion negatif dimana konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Pada ikatan ionik juga terjadi perpindahan elektron dari satu atom ke atom lainnya.

Saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron di kulit terluar yang berfungsi yang disebut dengan elektron valensi. Elektron valensi digambarkan lewat struktur lewis yang merupakan lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi dengan titik-titik elektron valensi.

• SENYAWA ION

Dalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari ion-ion yang disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ionik. Senyawa ini netral secara keseluruhan, tetapi terdiri dari ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan negatif yang disebut anion.

Sifat senyawa Ion :

a. Senyawa ion memiliki titik beku dan titik didih yang tinggi Senyawa ion umumnya memiliki titik didih dan titik beku yang cukup tinggi. Hal ini terjadi akibat kuatnya ikatan antar molekul pada senyawa ion tersebut. Selain menyebabkan tingginya titik didih dan titik beku dari senyawa ion,kuatnya ikatan antar molekul ini juga berimbas pada sifat fase dari senyawa ion. Umumnya senyawa ion memiliki fase padat pada suhu kamar dan hal ini berbeda dengan senyawa kovalen, umumnya senyawa kovalen memiliki fase cair atau gas pada suhu kamar.


b. Kelarutan dalam air

Senyawa ion umumnya memiliki tingkat kelarutan yang cukup tinggi di dalam air, tingginya tingkat kelarutan senyawa ion di dalam air terjadi akibat adanya interaksi molekul-molekul polar dari air dengan senyawa ion yang memiliki muatan positif dan muatan negatif, interaksi ini terjadi antara muatan positif dari air dengan muatan negatif dari senyawa ion dan begitu juga sebaliknya. Jadi akibat adanya interaksi tersebut, maka senyawa ion dapat dengan mudah larut di dalam air membentuk ion-ion.

c. Dapat menghantarkan arus listrik

inilah salah satu sifat dari senyawa ion yang umum kita ketahui, senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa ion larut dalam bentuk ion-ion yang bermuatan positif dan bermuatan negatif ,sehingga arus listrik akan dibawa oleh ion-ion tersebut, hal ini sangat berbeda dengan senyawa kovalen yang tidak mampu menghantar arus listrik dikarenakan molekul-molekulnya tidak memiliki keleluasaan untuk bergerak karena tidak memiliki muatan.

d. Reaksi berlangsung cepat

Umumnya senyawa ion bereaksi dalam tingkat ion, sehingga energi yang diperlukan untuk mereaksikan senyawa ion yang satu dengan senyawa ion yang lainya tidaklah besar seperti senyawa kovalen. Uniknya, reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa ion umumnya tidak membutuhkan energi sama sekali, contohnya dapat kita lihat pada reaksi-reaksi sederhana seperti reaksi pengendapan. Oleh karena itu reaksi kimia pada senyawa ion berlamgsung lebih cepat dibandimgkan pada senyawa kovalen.

III. IKATAN KOVALEN DAN SENYAWA KOVALEN

 Ikatan kovalen

Ikatan Kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron yang saling terbagi di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mempergunakan bersama elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.

 Senyawa Kovalen

Senyawa Kovalen adalah senyawa yang unsur-unsurnnya berkaitan dengan cara pemakaian elektron bersama.Ikatan kovalen dapat terjadi antara unsur nonlogam dan nonlogam. Untuk mempermudah penentuan, perhatikan lambang unsur yang ada pada rumus kimia senyawa. Pada rumus senyawa kovalen, tidak ada lambang unsur logam.

IV. TEORI IKATAN PADA KUANTUM

 Teori Orbital molekul

Teori Orbital Molekul yaitu teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram Orbital Molekul. Sifat magnet dan sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan. Yaitu dengan menggunakan pendekatan mekanika Kuantum lain yang disebut dengan Teori Orbital Molekul.

 Teori ikatan valensi

Teori Ikatan Valensi mengasumsikan bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja dan menjaga dua inti atom bersama. Oleh karena efek penurunan energi sistem, teori ini berlaku dengan baik pada molekul diatomik.

V. IKATAN PADA LOGAM

Menurut Rafiq N.A., dkk (2013), bahwa ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi milik satu atau dua taom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat mengahantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom-atom unsur-unsur logam semata.

Contoh ikatan logam adalah logam natrium (Na), Magnesium (Mg), alumunium (Al), seng (Zn), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), dan lain-lain.


7. KESIMPULAN

Ruang lingkup ikatan kimia ini meliputi ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, struktur Lewis, dan perbedaan sifat fisika dan kimia pada ikatan ion dengan ikatan kovalen. Ikatan kimia sendiri adalah ikatan yang terjaid antar atom atau antar molekul. Terjadi melalui ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan lainnya seperti ikatan hidrogen, logam, dan sebagainya. Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka akan membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif.

8. DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Dasar-dasar Ilmu Kimia (Modul 1). Universitas Mercu Buana.

Ismunandar. 2013. Kimia Dasar I: Pengenalan Kimia Dasar (Video Youtube). Institut Teknologi Bandung.

           https://www.britannica.com/science/chemical-bonding

   Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-31.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.