Laman

Kamis, 02 Juni 2022

Hakikat Kehidupan Manusia dengan Alam, dan Keharmonisannya

Pada dasarnya, kehidupan manusia sangat bergantung kepada alam mulai dari air, udara, tanah, dan energinya selama ribuan tahun. Dan sumber energi yang ada di bumi ini sangat berlimpah, ada sumber energi yang dapat terbaharui, ada pula sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan akan habis terpakai. Dalam system kosmos, manusia dan alam semesta merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dan Seluruh unsur komponen yang ada di bumi ini saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lainnya. Maka dengan itu sesuatu ataupun seseorang sakit, rusak, atau terkena bencana maka seluruh isi dunia pun sebenarnya merasakannya.

Pada hakikatnya, hubungan manusia dengan alam semesta dibagi menjadi tiga pola interaksi yaitu; (a) manusia tunduk kepada kekuatan alam; (b) manusia harus berusaha mencari keselarasan hidup dengan alam; dan (c) manusia mentaklukan alam.

Alam di bumi memiliki keunggulan dalam system kesadaran yang di mana alam semesta menjadi objek sangat penting untuk kehidupan manusia. Beberapa tinjauan kajian ilmiah tentang alam dapat mendekatkan manusia kepada penciptanya. Hal inilah yang dapat mengartikan bahwa manusia dapat mempertajam persepsi pandangan untuk mendapatkan suatu penglihatan yang lebih dalam. Dapat kita pahami bahwa pengetahuan tentang alam akan menambah pandangan yang luas tak terhingga.

Hubungan manusia dan alam semestanya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan dan budaya yang dianut sebagai pandangan hidup sebagai kehidupan bermasyarakat. Menjaga lingkungan alam sangat penting agar bencana alam di bumi ini tidak terjadi. Dengan terjaganya keharmonisan alam makrosistem kehidupan dapat tercapai. Maka dengan itu hal ini bukanlah suatu yang sepele dan bisa dikerjakan sendiri oleh satu manusia saja. Butuh kerja sama dan kesadaran antara masyarakat, dan pemerintahnya demi lingkungan yang lestari.  Namun seiring berkembangnya kehidupan manusia menyebabkan pola kehidupannya pun berubah sangat cepat dan jauh dari konsep hidup harmoni dengan alam. Salah satu cara mendorong penahanan kelajuan kerusakan iklim dan lingkungan alam dengan pendekatan manusia dengan alamnya yaitu menerapkan model baru sistem tentang eco/ ekologi.

 

Apa itu Eco?

Ekologi berasal dari kata Oikos  (bahasa Yunani) yang berarti rumah tangga dan Logos yang berarti studi atau mempelajari. Jadi ekologi adalah ilmu yang membahas rumah tangga (makhluk hidup). Dengan kata lain, ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari seluruh makhluk hidup di dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi untuk memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya (Odum 1983: 1-2). Ekologi mengungkapkan secara utuh menyeluruh pola, tatanan dan hubungan timbal-balik antara makhluk hidup sesamanya dengan semua faktor dalam lingkungan hidupnya itu. Lingkungan hidup ibarat rumah bagi kita.



Saat ini, ada beberapa masalah lingkungan yang berkaitan dengan ekologi (contoh Miller 2001), di antaranya:

  • Penggunaan atau eksploitasi sumber daya tanpa memperhatikan pencegahan pencemaran dan produksi limbah.

  • Pertumbuhan populasi penduduk yang begitu cepat.

  • Kegagalan sistem ekonomi dan dan politik untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

  • Kegagalan sistem ekonomi dan dan politik untuk menghargai lingkungan.

  • Usaha untuk mendominasi dan mengelola lingkungan tanpa bekal pengetahuan tentang ekologi.

  • Kemiskinan, yang dapat mendorong pemakaian sumberdaya secara tidak berkelanjutan untuk kepentingan jangka pendek (beresiko terhadap keselamatan dan lingkungan).

  • Penyusutan / degradasi sistem pendukung kehidupan (life supporting system).

  • Dan lain lain

Literasi   ekologi   atau  ecoliterasi  adalah   kesadaran   masyarakat   tentang prinsip-prinsip   pentingnya   menjaga   lingkungan   hidup   yang   diwujudkan   dengan pembangunan   berkelanjutan,   baik   pada   tingkat   global,   nasional,   ataupun   daerah. Sebuah   kelompok   masyarakat   yang   menguasai   literasi   ekologi   akan   menata kehidupannya  dengan   bertumpu   pada  kesadaran   tentang  pentingnya  lingkungan hidup   Prinsip-prinsip   itu   menekankan   pentingnya   jejaring   (networks),   siklus (cycles),   energi   surya   (solar   energy),   kemitraan   (pertnership),   keanegaramaan (diversity),   dan   keseimbangan   dinamis   (dynamic   balance)   (Capra,   1997:   297; Capra, 2004: 201-202). Literasi   ekologi   menjadi   landasan   dalam   menentukan   orientasi   hakikat hubungan   manusia   dengan   alam   sekitar.

Selain dengan sistem ekologi, kita juga dapat ikut serta membantu melestarikan lingkungan Bersama komunitas-komunitas kelestarian lingkungan hidup seperti

  • · bercocok tanam dengan bijak
  • ·       Menggunakan alat tidak sekali pakai
  • ·       Mereboisasi pohon
  • ·       Melakukan AMDAL
  • ·       Menjaga kelestarian hutan.












Referensi:
1. LINGKUNGAN HARMONI DAN UTUH YANG DIDAMBAKAN SETIAP ORANG (#BINCANGLINGKUNGAN 005) - https://youtu.be/Dgv68-Suq6Q
2. https://kemenag.go.id/read/alam-semesta-sebagai-sarana-kehidupan-xke82
2. https://www.anekamakalah.com/2012/03/manusia-dan-alam-semesta.html
3. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/ekologi-dan-eco-literacy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.