Laman

Selasa, 17 Mei 2022

PENCEMARAN UDARA PENYEBAB, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA

 


Udara merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam menopang kehidupan mahluk hidup. Udara memiliki peranan penting, bukan hanya untuk kehidupan manusia namun untuk semua mahluk hidup yang ada di bumi, oleh karenanya sangatlah penting untuk kita sebagai manusia, berperan aktif serta bertanggung jawab dalam kelangsungan kelestarian lingkungan dan pencegahan atas dampak yang ditumbulkan dari kegiatan manusia terhadap lingkungan.


Definisi Pencemaran Udara.

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah ditetapkan. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.

Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.

Penyebab Pencemaran Udara.

Masuknya polutan  ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas. Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya.

Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :

- Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

- Proses Peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

- Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

- Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

- Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

- Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.

- Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.

- Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

 

Dampak Pencemaran Udara.

Pencemaran udara merupakan resiko terbesar, dan memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan, serta kesehatan secara global.  Berdasarkan pedoman yang diterbitkan pada 2005, WHO menemukan terjadinya peningkatan nyata atas dampak negatif populasi udara dalam aspek kesehatan. Pada anak-anak, dampak negatif polusi ini mencakup penurunan pertumbuhan dan fungsi paru-paru, infeksi pernapasan, dan asma yang semakin memburuk. Pada orang dewasa, penyebab paling umum kematian dini yang disebabkan oleh polusi udara di luar ruangan adalah karena penyakit jantung iskemik dan stroke. Tidak hanya itu, efek lain seperti diabetes dan kondisi neurodegeneratif juga telah banyak muncul. Beberapa dampak lain dari pencemaran udara, diantaranya :

- Kualitas udara yang menurun

Turunnya kualitas udara terjadi akibat adanya asap dan partikulat bahan kimia, maupun logam berbahaya yang menyebabkan udara tak lagi bersih dan menjadi berbahaya bagi pernapasan. Kualitas udara yang rendah dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, hingga memicu kanker paru.

- Pemanasan Global.

Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.

- Menggagu produktivitas tanaman.

Pencemaran udara juga dapat menggangu kelangsungan hidup tanaman. Tanaman bisa mengalami berbagai gangguan seperti bintik hitam, klorosis, nekrosis, dan penyakit lain. Akibatnya produktivitas tanaman menjadi terganggu.

- Memicu Keguguran dan Autisme

Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya. Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan memicu autisme.

 

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Udara.

Dengan banyaknya dampak negatif dari pencemaran udara ini baik dari sisi kesehatan maupun lingkungan, maka sudah seharusnya ada kesadaran dari diri sendiri, masyarakat, maupun pemerintah untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Meskipun, langkah penanggulangan pencemaran udara memang tidak bisa dilakukan hanya sekali atau dua kali.

Setidaknya ada tiga sektor yang perlu memulai melakukan langkah penanggulangan pencemaran udara, sehingga menjadi lebih baik antara lain dari tingkat rumah tangga, tingkat wilayah, maupun tingkat nasional.

Penanggulangan Pencemaran di Tingkat Rumah Tangga

- Tidak membakar sampah di pekarangan

- Segera mematikan kompor jika proses memasak selesai

- Tidak menggunakan lemari es yang memakai CFC

- Menanam tanaman di pekarangan atau di pot.

 Penanggulangan Pencemaran di Tingkat Wilayah

- Ikut berpartisipasi dalam penghijauan

- Ikut memelihara taman kota

- Tidak melakukan penebangan hutan, pohon, dan tumbuhan liar secara sembarangan

 Penanggulangan Pencemaran di Tingkat Nasional

Upaya penanggulangan dari tingkat nasional ini berupa kebijakan pemerintah, antara lain :

- Keharusan membuat cerobong asap bagi pabrik

- Pengurangan penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara

- Pemasangan saringan gas pada pabrik-pabrik untuk menyaring gas buangan yang membahayakan lingkungan.

.

Sumber Referensi :

Waluyo, E. C. (2011). Kajian Tingkat Pencemaran Sulfur Dioksida Dari Industri Di Beberapa Daerah Di Indonesia. Berita Dirgantara Vol. 12 No.4 Desember 2011: 132-137.

Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.

https://snf.fmipa.unri.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/18.-OFMI-3002.pdf

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sumber-dan-penyebab-pencemaran-udara-75

https://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara

https://news.detik.com/kolom/d-5795040/polusi-udara-dan-human-security-di-indonesia

https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-ketahui-dulu-dampak-pencemaran-udara ini/#:~:text=Dampak%20pencemaran%20udara%20dari%20asap,oksigen%20di%20dalam%20tubuh%20manusia.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/penanggulangan-pencemaran-udara-12582/

 

Terima kasih.

Cecep Syaripudin_ (@V09-Cecep)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.