Laman

Kamis, 19 Mei 2022

Limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )

 

Limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )

Disusun : Radius Bagas (@W09-RADIUS)

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsenterasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain (Pasal 1 (17) UU No. 23 1997). B3 dalam ilmu bahan dapat berupa bahan biologis (hidup/mati) atau zat kimia. Zat kimia B3 dapat berupa senyawa logam (anorganik) atau senyawa organik, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai B3 biologis, B3 logam dan B3 organik. Menurut data dari Environmental Protection Agency (EPA) tahun 1997, yang menyusun ”top-20” B3 antara lain: Arsenic, Lead, Mercury, Vinyl chloride, Benzene, Polychlorinated B iphenyls (PCBs), Kadnium, Benzo(a)pyrene, Benzo(b)fluoranthene, Polycyclic Aromatic Hydrocarbons, Chloroform, Aroclor 1254, DDT, Aroclor 1260, Trichloroethylene, Chromium (hexa valent), Dibenz[a,h]anthracene, Dieldrin, Hexachlorobutadiene, Chlordane. Dari 20 B3 tersebut, diantaranya adalah logam berat, antara lain Arsenic (As), Lead (Pb), Mercury (Hg), Kadnium (Cd), dan Chromium (Cr),

Pengelompokan Limbah B3 menurut PP Nomor 101 Tahun 2014, limbah B3 dapat dibagi menjadi beberpa jenis, yakni:

1. Limbah B3 dari Sumber Spesifik

Segala macam limbah berbahaya yang berasal dari kegiatan utama industri dapat dikategorikan sebagai jenis limbah B3 dari sumber spesifik. Contoh dari limbah jenis ini di antaranya adalah pelarut terhalogensi seperti klorobenzena dan metilen klorida, pelarut yang tak terhalogensi seperti toluena, aseton dan nitrobenzema, asam atau basa seperti natrium hidroksida, asal sulfat dan asam fostat serta limbah yang tidak spesifik seperti aki bekas dan limbah laboratorium.

Limbah B3 dari sumber spesifik sendiri masih dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni limbah B3 dari sumber spesifik umum dan khusus.

Untuk limbah B3 dari sumber spesifik umum, beberapa contohnya adalah katalis bekas dan limbah karbon aktif dari pabrik pupuk, residu proses produksi dan abu insinerator dari pabrik pestisida serta residu dasar tangki dan sludge dari proses produksi kilang minyak bumi.

Sedangkan untuk limbah B3 dari sumber spesifik khusus beberapa contohnya meliputi slag nikel, copper slag, slag timah putih dan sludge IPAL.

2. Limbah B3 dari Sumber tidak Spesifik

Sama halnya dengan limbah B3 dari sumber spesifik, limbah jenis ini juga berasal dari aktivitas industri. Hanya saja, limbah jenis ini bukan berasal dari kegiatan utama industri melainkan dari kegiatan sampingannya seperti kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pengemasan, pelarutan kerak dan sejenisnya.

Selain itu, limbah B3 yang tidak jelas sumbernya dan belum diketahui secara pasti kandungan racun di dalamnya juga bisa dimasukkan ke dalam jenis limbah B3 dari sumber tidak spesifik.

3. Limbah B3 dari B3 yang Sudah Kadaluwarsa, Tumpah dan Bekas Kemasan B3

Sebagai informasi, limbah B3 juga memiliki masa kadaluwarsanya sendiri. Limbah yang sudah kadaluwarsa ini pun tidak kalah berbahaya. Namun karena memiliki karakter yang berbeda, limbah jenis ini dipisahkan ke dalam kategori sendiri.

Limbah B3 yang tumpah dan bekas kemasan limbah B3 masuk ke dalam jenis limbah yang satu ini. Beberapa contoh limbah lain yang juga masuk ke dalam jenis ini di antaranya adalah tembaga sianida, karbon disulfida, barium sianida, endrin dan gas fluor.

Meski banyak dari limbah B3 yang berasal dari kegiatan industri, beberapa limbah B3 juga ada yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Misalnya saja seperti bekas pengharum ruangan, deterjen pakaian dan pemutih pakaian. Hanya saja, pengelolaan limbah B3 industri memang lebih rumit, terlebih mengingat kuantitasnya yang tidak sedikit.

Pengolahan limbah B3 sangat diperlukan untuk mengurangi dampak yang sangat berbahaya contoh pemanfaatan pengolahannya adalah oli bekas yang dioalah kembali menjadi bahan bakar dengan perlakuan panas yang konstan

Refrensi

1.      Sudarmaji Sudarmaji, J. Mukono, C. I. Prasasti. (2006). Toksikologi Logam Berat B3 Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan2(23), 129–142.

2.      https://www.universaleco.id/blog/detail/jenis-limbah-b3/87

3.      Muhammad Ade Ariasya, Azharuddin, & Almadora Anwar Sani. (2020). PROSES PENGOLAHAN LIMBAH B3 (OLI BEKAS) MENJADI BAHAN BAKAR CAIR DENGAN PERLAKUAN PANAS KONSTAN. AUSTENIT, 12(2), 48–53.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.