Dampak Negatif Plastik Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Oleh: Mochammad Rifky Alamsyah ( @W19-RIFKY )
Plastik merupakan salah satu polimer, dan proses pembentukannya melalui tahapan
polimerisasi. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana atau
monomer menjadi molekul yang lebih besar yang disebut makromolekul atau polimer melalui
proses kimia. Plastik adalah bahan yang sangat mudah terbakar, sehingga dapat meningkatkan
peluang terjadinya kebakaran. Belum lagi asap yang dihasilkan dari pembakaran plastik
mengandung gas beracun seperti Hidrogen Sianida (HCN) dan Karbon Monoksida (CO) yang
berbahaya bagi tubuh. Dampaknya bagi lingkungan adalah menyebabkan pencemaran udara.
Jenis plastik dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yang pertama kemampuan
plastik itu dapat dibentuk kembali atau tidak, yang kedua berdasarkan kinerja, yang ketiga biasa
juga disebut berdasarkan sifatnya ketika didaur ulang kembali.
1. Kemampuan plastik dapat dibentuk kembali atau tidak
Plastik pada jenis ini dibagi lagi menjadi dua macam, plastik yang dapat dibentuk
disebut thermosetting, dan plastik yang tidak dapat dibentuk disebut thermoplastik
2. Berdasarkan kinerja
Jenis plastik berdasarkan kinerjanya dibagi menjadi tiga macam, yaitu komoditas,
teknik, dan teknik khusus. Plastik jenis komoditas maksudnya adalah plastik yang tidak
tahan panas dan memiliki mekanik yang buruk, plastik teknik adalah plastik yang yang
tahan pada suhu diatas 100 derajat, sedangkan plastik teknik khusus memiliki
ketahanan panas diatas 150 derajat celcius.
3. Berdasarkan sifatnya ketika didaur ulang kembali
Plastik jenis ini dibagi lagi menjadi beberapa macam :
1. PET. Polyethylene terephtalate dengan kode PET adalah plastik yang
pemakaiannya ditujukan hanya sekali pakai.
2. HDPE. High-Density Polyethylene berkode HDPE adalah plastik yang aman untuk
digunakan, karena mempunyai kemampuan mencegah reaksi kimia.
3. PVC. PVC adalah kode dari Plyvinyl Chloride adalah plastik yang terbuat dari resin
keras dan liat serta mengandung DEHA, sehingga kurang baik digunakan sebagai
pembungkus makanan.
4. LDPE atau Low-Density Polythylene merupakan plastik yang dibuat dari minyak
bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Jenis ini dianggap sebagai yang paling
bermutu baik dan aman
5. PP atau Polypropylene dan kadang juga Polypropene adalah plastik yang bersifat
keras, lentur, dan tahan terhadap lemak. Jenis ini mudah dibentuk ketika ada pada
suhu yang sangat panas
6. PS atau Plystyrene juga mudah dibentuk ketika ada dalam suhu panas tinggi dan
mempunyai sifat sangat kaku apabila berada dalam suhu ruang. Plastik jenis PS
biasanya dibuat menjadi nampan, gelas plastik, styrofoam, kotak CD, dan juga
mainan anak.
7. O atau Other merupakan jenis plastik selain dari jenis-jenis yang telah disebutkan.
Jenis ini biasanya dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih jenis plastik
lainnya.
Peneliti Reza Cordova mengungkapkan bahwa dampak negatif dari plastik yang terlepas di
alam masih menjadi perdebatan banyak pihak dari sejumlah penelitian dampak negative dan
bahaya dari plastik bisa dilihat jika dikonsum dalam jumlah banyak, meski begitu plastik selalu
menjadi media atau tempat menempelnya logam berat, dan ini salah satu hal yang
dikhawatirkan bisa merusak lingkungan alam.
Peneliti LIPI, Reza Cordova mengatakan “Ketika plastik sudah di alam dia bisa menjadi media
yang akan masuk ke dalam tubuh organisme atau tubuh biota yang pertama akan terjadi
gangguan langsung ke arah saluran pencernaan dalam hal ini contohnya makan kemudian
saluran pencernaan terganggu, saluran pencernaan bisa rusak, akhirnya membuat luka di
saluran pencernaan sehingga akan mati pelan – pelan. Selain itu plastik ketika sudah di alam
dia bisa menjadi media tempat penempelan polutan seperti logam berat atau masalah persisten
organik polutan atau bahkan bakteri yang itu ketika masuk ke dalam tubuh juga makan secara
tidak sengaja polutan tersebut akan lepas sehingga kemungkinan polutan lain atau bakteri
masuk ke dalam tubuh lebih besar dibandingkan ada di alam itu sendiri kalau misalnya
seberapa berbahayanya ini masih menjadi apa yang namanya perlombaan berbagai instansi
atau peneliti ini kita masih mengetahui seberapa parah sih kalau misal plastik ini ketika masuk
ke dalam tubuh dampaknya Seperti apa karena kalau yang ada di alam kita masih memang
belum 100% mengetahui dampak.”
Conferen Micro 2018 di Spanyol sebagian besar itu menyatakan ternyata plastik ini ketika
masuk ke dalam tubuh tidak ada efek yang sama sekali kecuali dalam jumlah yang besar ketika
kita memang menemukan mikroplastik dalam jumlah yang memang tidak terlalu besar kita
tidak perlu 100% khawatir terhadap itu yang penting pertama kita harus hidup sehat, dengan
cara makan sayur-sayuran, ikan akan membantu untuk membawa membuang polutan-polutan
termasuk pasti keluar seperti itu ya mungkin memang tidak 100%, tetapi ketika kita
menerapkan gaya hidup sehat ini akan menekan kemungkinan plastik ini memberikan dampak
kepada kita seperti itu dan yang penting jangan lupa kalau plastik anak-anak jadi manusia kita
harus kembali lagi, kita harus menumbuhkan kesadaran bahwa sampah ini sudah kita pakai
kemudian kita buang secara langsung tanpa adanya pengolahan sama sekali nggak pakai
reduce, reus, recycle langsung dibuang nanti ujung-ujungnya akan berbalik ke kita juga.
Ketika plastik berubah secara fisik, mereka juga menunjukkan perubahan kimia yang
menempatkan zat metana dan etilena ke atmosfer yang juga dapat memiliki efek buruk pada
kesehatan manusia. Polyethylene yang digunakan dalam kantong belanja plastik adalah
penyumbang gas rumah kaca terbesar dan juga merupakan jenis plastik yang paling banyak
diproduksi dan dibuang di dunia.
REFERENSI
https://video.medcom.id/metro-news/8kowwyWk-ini-dampak-negatif-plastik-bagi-kesehatantubuh-dan-lingkungan diakses pada tanggal 7 Maret pukul 15.40 WIB
(PPT MODUL) Afia Hidayat Atep. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Universitas
Mercu Buana : Fakultas Teknik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.