Oleh Listiyani (@T18-Listiyani)
ABSTRAK
Pertumbuhan
polusi kota dan tingkat industrialisasi yang tak terhindar akan mengarah pada
kebutuhan energi yang lebih besar, dan pada umumnya akan menghasilkan
pembuangan limbah/zat pencemar lebih banyak. Limbah dan zat pencemar tersebut
menyebabkan pencemaran, salah satunya pencemaran udara. Sumber pencemaran udara
disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber lain.
Bahan-bahan pencemar dibedakan menjadi dua, yaitu bahan pencemar primer dan
bahan pencemar sekunder. Bahan pencemar yang biasanya dapat menyebabkan
pencemaran udara, antara lain karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), SO, SO2, chlorofluorocarbon (CFC), dan asap rokok.
Kata Kunci : pencemaran
udara, penyebab pencemaran, bahan pencemar
ABSTARCT
Urban
pollution growth and inevitable levels of industrialization will lead to
greater energy needs, and will generally result in the disposal of more
waste/contaminants. Waste and polluting substances cause pollution, one of
which is air pollution. Source of air pollution caused by human activity
factors, natural sources, and other sources. Polluting
materials are divided into two, namely primary polluters and secondary
pollutants. Contaminants that can usually cause air
pollution include carbon dioxide (CO2), carbon monoxide (CO), SO, SO2,
chlorofluorocarbon (CFC), and cigarette smoke.
Key Words : air pollution, causes of pollution,
polluting materials
PENDAHULUAN
Menurut Oktara (2008), rusaknya atau
semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatau daerah juga dapat
memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor
dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan
semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi.
Pembangunan industri yang
dimaksudkan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Berkembangnya pembangunan industri menciptakan kawasan industri.
Kawasan industri ini berdampak negative terhadap lingkungan hidup disekitarnya.
Proses produksi industri, selain menghasilkan barang juga menghasilkan limbah.
Asap, dan debu dari industri dapat mencemari udara, sedangkan limbah cair
industri dapat mencemari air.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk
maka kendaraan bermotor juga bertambah jumlahnya. Bertambahnya jumlah kendaraan
ini menyebabkan kemacetan dan kendaraan bermotor menghasilkan gas buang yang
dilepas ke udara. Gas buang dari kendaraan bermotor dapat mencemari udara dan
menimbulkan pencemaran udara.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang menyebabkan
pencemaran udara?
2.
Apa yang dimaksud
dengan bahan pencemar udara?
3.
Apa saja yang termasuk
ke dalam bahan pencemar udara?
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
penyebab pencemaran udara.
2.
Untuk mengetahui bahan
pencemar udara.
3.
Untuk mengetahui bahan
yang termasuk ked lam bahan pencemar udara.
PEMBAHASAN
Menurut
Solehudin (2019), pertumbuhan polusi kota dan tingkat industrialisasi yang tak
terhindar akan mengarah pada kebutuhan energi yang lebih besar, dan pada
umumnya akan menghasilkan pembuangan limbah/zat pencemar lebih banyak.
Pembakaran bahan bakar fosil untuk kegiatan rumah tangga, pembangkit listrik,
kendaraan bermotor, dan proses-proses industri meupakan sumber utama dari
pembuangan limbah pencemar
Menurut Haryanto (2018), sumber
pencemaran disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan sumber
lain. Kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran udara adalah transportasi
oleh gas pembuangan atau asap yang dikeluarkan saat pembakaran, industri oleh
limbah yang dihasilkan melalui cerobong asap, pembangkit listri yang masih
menggunakan bahan bakar fosil untuk menggerakkan mesinnya, dan pembakaran rumah
tangga (perapian, kompor, dan pembakaran sampah. Sedangkan sumber alami berasal
dari letusan gunung berapi, kebakaran hutan, rawa-rawa, dan nitrifikasi dan
denitrifikasi biologi. Untuk sumber lainnya disebabkan oleh pengangkutan
amonia, kebocoran tangki klor, dan timbulnya gas metana dari tempat pembuangan
akhir sampah.
Sedangkan sumber pencemaran udara
Menurut Hidayat (2021), kegiatan manusia berikutnya yang dapat menimbulkan
pencemaran udara: Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan
soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan
gas; Pertambangan dan penggalian, polutan yang dihasilkan terutama adalah debu;
Proses pengolahan dan pemanasan, seperti proses pengolahan makanan, daging,
ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau;
Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya
adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk; Proses kimia, seperti pada pemurnian
minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan
umurnya berupa debu, uap dan gas: Proses pembangunan, seperti pembangunan
gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan
debu; Proses percobaan atom atau nuklir, polutan yang dihasilkan terutama
adalah gas dan debu radioaktif.
Menurut Machdar (2018),
bahan-bahan pencemar dibedakan menjadi dua, yaitu bahan pencemar primer dan
bahan pencemar sekunder. Bahan pencemar primer adalaha bahan pencemar yang
dikeluarkan dari suatu sumber yang dapat didefinisikan, seperti SO2,
CO, NOx, SOx, partikulat, hidrokarbon dan logam. Bahan
pencemar sekunder adalah bahan pencemar yang terbentuk di atmosfer dari reaksi
kimia, seperti O3, oksidan fotokimia misalnya peroksiasetil nitrat,
dan hasil oksidai hidrokarbon.
Menurut Haryanto (2018), contoh
bahan-bahan pencemar yang terdapat dalam pencemaran udara antara lain CO2,
SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. Karbon
Dioksida (CO2). Karbon dioksida dihasilkan dari kegiatan pabrik,
pembangkit listrik, mesin-mesin berbahan bakar minyak bumi, kendaraan bermotor,
kebakaran hutan, dan pembakaran kayu. Peningkatan jumlah karbon dioksida di
udara dipengaruhi oleh kegiatan penebangan hutan. Kadar karbon dioksida yang
meningkat menyebabkan efek rumah kaca.
2. Karbon
Monoksida (CO). Pembakaran bshsn bsksr minyak pada kendaraan bermotor
menghasilkan karbon monoksida. Bila pembakaran tidak sempurna, maka akan
menghasilkan karbon monoksida lebih banyak. Menghidupkan mesin mobil di garasi
tertutup dan gas monoksida dari knalpot yang bocor kemudian menyusup ke dalam
mobil menyebabkan ruang garasi dan mobil tercemar. Hal itu dapat menyebabkan
orang yang berada dalam garasi atau mobil keracunan dan dapat meninggal.
3. SO
dan SO2. Selain menghasilkan CO2, pembakaran bahan bakar
fosil juga menghasilkan gas belerang (SO dan SO2). Diudara gas
tersebut bereaksi dengan nitrogen dioksida dan air hujan yang menyebabkan air
hujan menjadi asam yang disebut hujan asam. Hujan asam ini berbahaya bagi
manusia, tumbuhan, hewan, dan material.
4. Chlorofluorocarbon
(CFC). Gas CFC termasuk pencemar udara yang berbahaya yang sering digunakan
untuk menggembangkan busa, penyejuk ruangan, lemari pendingin,, dan penyemprot
rambut. Gas CFC yang lepas ke udara dapat mencapai ozon di stratosfer. Reaksi
gas CFC dan ozon menyebabkan lapisan ozon menipis dan berlubang. Bila lapisan
ozon berlubang, sinar ultraviolet akan mencapai permukaan bumi dan menyebabkan
penyakit kanker kulit,kerusakan retina mata, pertumbuhan tanaman terganggu,
bahkan makhluk hidup di bumi terancam mati.
5. Asap
Rokok. Asap rokok berasal dari polutan udara yang berasal dari pembakaran
rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyebabkan
batuk kronis, kanker paru, dan gangguan janin dalam kandungan.
KESIMPULAN
Pembakaran bahan bakar fosil untuk
kegiatan rumah tangga, pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan
proses-proses industri meupakan sumber utama dari pembuangan limbah pencemar.
Sumber pencemaran disebabkan oleh faktor kegiatan manusia, sumber alami, dan
sumber lain. Bahan pencemar yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara
lain karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), SO, SO2,
chlorofluorocarbon (CFC), dan asap rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Tri.
2018. Pencemaran Lingkungan. Klaten : Cempaka Putig. Dalam iPusnas
(diunduh 04 November 2021).
Hidayat, Atep
Afia. 2021. Pencemaran Udara dan Pencemaran Air. Jakarta : Universitas
Mercu Buana.
Machdar,
Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran
Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta : Deepublish. Dalam iPusnas (diunduh 04
November 2021).
Oktara, Bunga.
2008. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia : Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Dalam http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123416-S-5436-Hubungan%20antara-Literatur.pdf
(diunduh 07 November 2021).
Sholehudin,
Asrori. 2019. Hujan Asam. Tangerang : Loka Aksara. Dalam iPusnas
(diunduh 5 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.