Laman

Kamis, 25 November 2021

PERANAN TEKNOLOGI HIJAU DI BERBAGAI NEGARA 

Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)

Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

arrazqadiraprananta5@gmail.com



Abstrak 

Teknologi membawa pengaruh besar bagi kehidupan. Berkembangnya teknologi memberikan banyak manfaat yang memungkinkan manusia bisa mengerjakan pekerjaan dengan lebih praktis dan cepat. Saat ini, perkembangan teknologi sudah merambah ke berbagai bidang. Mulai dari bidang pertanian, industri besar, bahkan industri terkecil dalam lingkup rumah tangga juga membutuhkan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasinya, dibuatlah suatu teknologi yang disebut teknologi hijau. Teknologi hijau sudah diterapkan diberbagai negara sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat membantu membuat bumi lebih sehat dari sebelumnya.

Kata kunci : Teknologi-hijau, industri

Abstract

Technology has a big impact on life. The development of technology provides many benefits that allow humans to do work more practically and quickly. Currently, technological developments have penetrated into various fields. Starting from agriculture, large industries, even the smallest industries in the household sphere also require technology. However, the use of inappropriate technology can cause environmental damage. To overcome this, a technology called green technology was created. Green technology has been applied in various countries according to their needs. This can help make the earth healthier than ever.

Keywords: Green-technology, industry

Pendahuluan

Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau menggunakan sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki jawaban untuk itu juga. Ini dapat secara efektif mengubah pola dan produksi limbah dengan cara yang tidak membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).

Konsep proses dan teknologi hijau adalah proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih. Harapan yang ada adalah bahwa bidang ini akan membawa kebaruan dan perubahan inovasi dalam kehidupan diurnal yang sama besarnya dengan teknologi informasi. Selain itu, hari ini karena pentingnya ini teknologi, sebagian besar pemerintah mengambil inisiatif untuk mempromosikannya (Iravani dkk, 2017).

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?

2.      Apa manfaat dari penggunaan teknologi hijau?

3.      Apa peranan yang dilakukan oleh negara di dunia dalam teknologi hijau?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi hijau.

2.      Untuk mengetahui apa manfaat dari penggunaan teknologi hijau.

3.      Untuk mengetahui apa peranan yang dilakukan oleh negara di dunia dalam teknologi hijau.

Pembahasan

Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi dikenal juga dengan istilah teknologi ramah lingkungan. Mengutip Buku Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam oleh Dewi Nur Halimah, teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.

Sesuai dengan Namanya, teknologi hijau memiliki banyak manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Selain dalam bidang industri, Teknologi yang ramah terhadap lingkungan tentunya memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari, antara lain:

1.      Efektif dan Efisien

Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan efisien dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, sehingga lingkungan pun dapat tetap terjaga dengan baik.

2.      Mengurangi Limbah

Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah pencemaran lingkungan. Limbah yang dimaksud disini bukan hanya dari pabrik, melainkan limbah rumahan hasil teknologi yang tidak ramah lingkungan.

3.      Mengurangi Risiko Penurunan Kesehatan

Teknologi ramah lingkungan mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia. Karena, tidak sedikit teknologi kurang ramah lingkungan yang memberikan dampak pada Kesehatan manusia yang memakainya.

4.      Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Teknologi ramah lingkungan dapat menekan biaya produksi (hemat) dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian dari teknologi yang mampu menghemat biaya. Contohnya adalah pemanfaatan listrik tenaga surya yang hanya mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.

Berdasarkan laporan perusahaan konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF), diketahui bahwa 9 negara masuk dalam kelompok terkemuka dalam penerapan kreativitas dan inovasi dalam penerapan Teknologi Hijau. Berdasarkan catatan CG (2014), Smead (2014) dan LK (2010) negara-negara tersebut termasuk dalam kelompok negara industri, namun ditandai dengan kecenderungan yang tinggi untuk menerapkan gaya hidup. Pola konsumsi dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Proses industrialisasi yang sudah berlangsung sekitar 200 tahun menimbulkan beragam dampak negatif terhadap lingkungan, memasuki abad ke-21 kesadaran akan pemulihan kondisi lingkungan meningkat hampir di semua negara, antara lain melaIui penerapan Teknologi Hijau.

1.      Finlandia

Finlandia terkenal sebagai laboratorium untuk solusi lingkungan. Terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang sudah menerapkan teknologi hijau. Dengan terjalannya teknologi hijau di Finlandia, negara itu mampu membuat lapangan pekerjaan lebih banyak hingga 50 ribu orang, bahkan akan meningkat seiring berjalannya waktu.

2.      Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara yang tidak tanggung-tanggung dalam menginventasikan uangnya untuk teknologi hijau. Pengembangan teknologi hijau di AS berhasil menarik investasi dalam dan luar negeri, namun kebijakan pemerintah federal mengenai energi masa depan penu diperjelas. Sementara BLS (2013) melaporkan, bahwa sekitar lima puluh tujuh persen dan bisnis di Amerika Serikat menggunakan teknoiogi hijau sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi energi.

3.      Swedia

Swedia memiliki pusat keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki kemitraan strategis dengan industri terkemuka, sehingga lebih siap dalam menghadapi beragam persoalan lingkungan. Swedia mengembangkan solusi dan teknologi hijau untuk berbagai sektor, mulai dari green building sampai daur ulang limbah menjadi sumber energi, sehingga hampir 80 persen rumah di Swedia memanfaatkannya untuk berbagai proses pemanasan.

4.      Denmark

Walaupun Denmark merupakan negara kecil, mereka memiliki kemampuan dalam mendukung perusahaan baru untuk mengembangkan teknologi bersih, sehingga mendapatkan keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia. sehingga membuat ambisi pemerintah untuk menurunkan emisi sampai 40 persen pada tahun 2010. Energi angina akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Denmark. Hal lain yang menonjol di Denmark ialah meluasnya penggunaan moda kendaraan bebas energi, yaitu speda. Pemerintah Kota Kopenhagen menyediakan sepeda pinjaman untuk warga dan pendatang

5.      Inggris

Inggris merupakan negara yang memiliki perhatian yang besar terhadap pengembangan Teknologi Hijau. Inggris antara lain mengembangkan proyek-proyek dekontaminasi tanah, daur ulang limbah, dan sistem listrik modern untuk transportasi di sekitar Bandara London. inggris mempakan negara yang meneman peringkat keenam paling menarik untuk investasi energi terbarukan.

6.      Kanada

Kanada berhasil mengembangkan Teknologi Hijau paling mutakhir. Kanada tems mengembangkan insentif dan investasi teknologi bersih untuk mengurangi pelepasan karbon ke atmosfer. Kanada menduduki peringkat kesembilan dalam kepemilikan kapasitas daya terpasang energi angin, yaitu mencapai 5.200 MW atau sekitar 2,2 persen dan kapasitas daya terpasang energy angin yang ada di dunia.

7.      Swiss

Swiss memiliki dukungan keuangan yang relatif rendah. Meskipun memiliki dukungan keuangan yang saat ini relatif lemah, namun memiliki input inovasi yang sangat tinggi. Industri cleantech didorong oleh output yang tinggi melalui paten lingkungan dan kebijakan pemerintah yang sangatmendukung.

8.      Jerman

Sebagai yang diketahui, jerman merupakan negara yang maju akan teknologi. Jerman merupakan negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan. Jerman telah berjanji untuk mengakhiri penggunaan reaktor nuklir pada tahun 2022 dan menggantikannya dengan sumber energi seperti angina dan matahari. Jerman tercatat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dalam investasi untuk pengembangan energi angin, dengan kapasitas 29.000 MW atau 12,2 persen dari seluruh dunia. Konversi sumber energi fosil ke energi angin berpengaruh langsung terhadap emisi gas yang membahayakan bagi Planet Bumi. Dalam satu dekade terakhir pengembangan Teknologi Hijau di Jerman berdampak pada tersedianya 300 ribu lowongan kerja baru. Jerman tetap memimpin dalam pasar energi terbarukan, antara lain berhasil mengoperasikan sepertiga dari kapasitas terpasang sel surya di dunia. Pemerintah Jerman memiliki ambisi yang besar untuk terus mengembangkan teknologi hijau

9.      Irlandia

Irlandia mengembangkan program investasi hijau dengan peningkatan dana mencapai dua kali lipat. Irlandia merupakan negara pertama yang menerima sistem kredit karbon yang dihasilkan oleh proyek yang berhasil mengurangi emisi dari deforestasi . Sebagai catatan negara-negara maju telah diwajibkan oleh Protocol Kyoto untuk menurunkan emisi gas karbon, yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Negara maju dapat membeli poin atau kredit penumnan emisi karbon dari proyek ramah lingkungan di negara berkembang melalui clean development mechanism (CDM).

Berdasarkan laporan CG (2014), peringkat ke 11-20 berturut-turut Belanda, Jepang, Korea Selatan, Nomegia, Perancis, Austria, Belgia. Selandia Baru. China dan Singapura. Sedangkan Indonesia berada pada peringkat 34 berada di bawah Saudi Arabia dan di atas Rumania.

Kesimpulan

Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Teknologi hijau memiliki banyak manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Teknologi hijau sudah diterapkan diberbagai negara belahan dunia, dan manfaatnya sudah terjamin positif dari berbagai aspek.

Daftar Pustaka

Atep dan Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.

Halimah, Dewi Nur. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam. Magelang : Pustaka Rumah C1nta.

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Teknologi Hijau.

Iravani, A., Akbari, M. H., & Zohoori, M. (2017). Advantages and disadvantages of green technology; goals, challenges and strengths. Int J Sci Eng Appl, 6(9), 272-284. Dalam https://www.ijsea.com/archive/volume6/issue9/IJSEA06091005.pdf
(Diakses pada 25 November 2021).

Piras, C. C., Fernández-Prieto, S., & De Borggraeve, W. M. 2019. Ball milling: a green technology for the preparation and functionalisation of nanocellulose derivatives. Nanoscale Advances, 1(3), 937-947. Dalam https://pubs.rsc.org/en/content/articlehtml/2019/na/c8na00238j
(Diakses pada 25 November
2021).

Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International Journal Of Research-Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJRG15_S09_32
(Diakses pada 25 November 2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.