Laman

Senin, 15 November 2021

PERANAN KIMIA HIJAU DALAM KEHIDAPAN

 Oleh : Waskito Sandy Utomo (@T01-Waskito)



Abstrak

             Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui seperti apa peranan kimia hijau dalam kehidupan kita sehari-hari. Adapun informasi yang saya dapatkan dari internet mengenai permasalahan ini. Dalam sumber tersebut dijelaskan mengenai kimia hijau serta peranannya dalam kehidupan.

Kata kunci: artikel,kimia hijau,kehidupan

Abstract

            The purpose of this article is to study and find out what the role of green chemistry is in our daily lives. The information I got from the internet about this problem. In the source explained about green chemistry and its role in life.

Keywords: article, green chemistry, life

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Kualitas hidup kita, terutama di dalam masyarakat moderen, sangat tergantung pada hasil atau produk-produk dari industri-industri kimia, proses pengolahan minyak, dan automotif. Dengan kata lain, kehidupan masyarakat di zaman globalisasi ini sangat dipengaruhi dan juga tergantung pada produk-produk teknologi yang sedang berkembang. Namun hasil atau produk dari industri-industri tersebut tidak saja menghasilkan produk yang kita butuhkan akan tetapi juga menghasilkan limbah atau emisi yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Permasalahan

1.     Apa itu kimia hijau?

2.     Seperti apa peranan kimia hijau dalam kehidupan?

Tujuan

            Mengetahui apa itu kimia hijau dan mengenal seperti apa peranan kimia hijau dalam menghadapi persoalan di kehidupan sehari-hari.

 

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A.    Kimia Hijau

            Menurut Dina Mustafa dalam artikel yang beliau tulis, kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.

Sementara menurut Manahan (2006) Kimia Hijau bukanlah cabang ilmu yang baru. Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan pendekatan filisofis baru yang dapat diaplikasikan, sehingga memberi kontribusi yang cukup nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. Sejauh ini Kimia hijau tidak sekedar diterapkan pada pengolahan dan sintesis zat, namun juga dalam aplikasi berbagai senyawa kimia. Belakangan makin digiatkan upaya perancangan berbagai proses terhadap senyawa non-polusi sebagai bahan awal sehingga pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.

 

B.    Peranan Kimia hijau Dalam Kehidupan

Menurut Dina Mustafa para ahli kimia dapat mengakses berbagai sumber informasi mengenai potensi bahaya molekul zat kimia yang akan dirancang dan zat pendukung yang akan dipilih. Saat ini para ahli kimia hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi tersebut untuk merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik dari molekul tersebut. Sebagai contoh, mereka mungkin merancang molekul yang cukup besar ukurannya sehingga tidak dapat menembus jauh ke dalam paru-paru manusia atau hewan, yaitu tempat efek toksik dapat terjadi. Cara lain adalah mengubah sifat-sifat suatu molekul untuk mencegah absorpsi oleh kulit atau untuk memastikan molekul tersebut akan mudah terurai di lingkungan.

Berikut ini peranan kimia hijau dalam kehidupan:

1.     Peranan Kimia Hijau dalam Menanggulangi Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik yang berasal dari industri, pertanian, maupun domestik rumah tangga. Telah disadari bahwa kehadiran limbah tersebut tidak dikehendaki. Untuk mengatasinya diperlukan kreativitas, sehingga limbah tersebut berubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sejalan dengan falsafah 5 R yaitu limbah tersebut bisa bermanfaat dan dapat mengurangi kuantitas limbah. Hal ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat dan menjadikannya sebagai falsafah dan GAYA HIDUP 5 R dalam kehidupan sehari-hari. Adapun 5 R merupakan singkatan dari Reuse, Recycle, Reduce, Replace, dan Refill.

2.     Pembuatan Ruang Terbuka Hijua

Menurut pasal 1 butir 10 Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002, yang dimaksud dengan RTH adalah ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau seperti pertamanan kota, hutan kota, rekreasi kota, permakaman, pertanian, jalur hijau, dan pekarangan. RTH berupa hutan tanaman rapat adalah salah satu sumber oksigen (O2), pohon juga berguna menyerap karbondioksida (CO2). Secara ideal, untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi setiap dua orang dibutuhkan satu pohon. Sayangnya, jumlah pohon dari waktu ke waktu semakin berkurang disebabkan oleh perubahan fungsi lahan untuk pembangunan kawasan permukiman maupun prasarananya.

3.     Penggunaan Cat Ramah Lingkungan

Senyawa organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) biasa diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang baru dicat, bersifat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahan cat di Inggris berhasil membuat cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC tetapi tetap menarik, misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. Cat-cat yang diiklankan di Indonesia juga sudah mulai memperhatikan keamanan terhadap kesehatan dan lingkungan.

4.     Plastik Ramah Lingkungan

Sudah ada produk-produk plastik yang berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian yang terbarukan, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit, untuk mulai menggantikan plastik yang berasal dari petroleum. Beberapa perusahaan di negara maju telah menghasilkan produk-produk plastik yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, perusahaan di Amerika yang memasarkan polimer PLA dari tumbuhan yang berasal dari jagung, digunakan dalam kemasan makanan dan minuman. Perusahaan ini juga berhasil membuat serat yang berasal dari jagung dinamakan Ingeo dan digunakan untuk membuat selimut serta hasil tekstil lain. Pabrik yang memakai polimer PLA sebagai bahan dasarnya juga mengintegrasikan prinsip-prinsip kimia hijau termasuk dalam memilih zat warna untuk produk produk mereka.

5.     Pembangunan Gedung Hijau

Penghematan energi pada gedung dapat dilakukan dengan cara desain yang mengoptimalkan penerangan dan penghawaan alami pada bagian tertentu dari gedung. Selain itu dapat pula dicapai melalui penggunaan energi alternatif yaitu energi surya. Dengan teknologi sel surya fotovoltaik dihasilkan energi untuk mendinginkan (AC) dan penerangan ruang. Salah satu contoh gedung yang menghasilkan energi lebih dari energi yang dikonsumsi adalah Conde Nest Building di New York.

konsep arsitektur hijau dapat diterapkan pada gedung dengan lansekap atau penghijauan vertical. Emisi CO2 dari kendaraan bermotor akan naik ke lapisan udara atas yang akan diserap oleh tanaman yang ada pada setiap lantai gedung bertingkat. Jenis tanaman yang ditanam pada gedung tinggi ini jenis semak yang tahan terpaan angin keras pada ketinggian tertentu, tahan panas, memerlukan sedikit air dan banyak daun untuk dapat meningkatkan daya serap terhadap CO2. Gedung-gedung yang ramah lingkungan, hemat energi dan dapat mengurangi emisi CO2 ini disebut juga sebagai gedung bioklimatik.

 

 

KESIMPULAN DAN SARAN

 

            kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Saat ini para ahli kimia hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi tersebut untuk merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik dari molekul tersebut.

Berikut ini peranan kimia hijau dalam kehidupan:

1.     Peranan Kimia Hijau dalam Menanggulangi Limbah

2.     Pembuatan Ruang Terbuka Hijau

3.     Penggunaan Cat Ramah Lingkungan

4.     Plastik Ramah Lingkungan

5.     Pembangunan Gedung Hijau

            Saran saya mengenai kimia hijau ini, dengan kemajuan segala pembangunan ini membuat keuntungan dan kerugian pada manusia dan alam. Keuntungan yang di ambil juga sangat banyak, sedangkan kerugiannya juga ada. Dengan pembangunan yang pesat ini mengakibatkan banyak limbah yang terproduksi secara berlebihan. Maka dari itu dengan adanya kimia hijau di harapkan mampu mengurangi dampak dari tercemarnya limbah yang terbuang kea lam ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, N.I., Kamara, D.S., dan Dahlan, A. 2012. Sosialisasi Kimia Hijau Daur Ulang Limbah Organik dan Anorganik di Desa Padakembang dan Cilampung Hilir Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Bandung: UNPAD. Dalam http://journal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/viewFile/8196/3745 (diakses pada 11 November)

Hidayat Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri: Kimia Hijau. Jakarta Universitas Mercu Buana.

Kwanda Timocitin. 2003. Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Untuk Mengurangi Polusi Udara. Jawa Timur: Universitas Kristen Petra. Dalam https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/ars/article/view/15783 (di akses pada 11 November 2021)

Mustafa Diva. 2016. Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) yang Berkualitas: Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Hal 177. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Dalam http://repository.ut.ac.id/5634/1/UTFMIPA-ALL.pdf#page=188 (di akses pada 11 November 2021)

Sidjabat Oberlin. 2008. Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam Meminimalisasi Limbah Industri. Dalam http://203.189.89.59/index.php/LPMGB/article/view/201 (di akses pada 11 November 2021)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.