Laman

Senin, 29 November 2021

PERAN PENTING TEKNOLOGI HIJAU

 

PERAN PENTING TEKNOLOGI HIJAU
(KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI)

 

Sebuah artikel oleh Aditya Rafi Nugroho,

Program studi Teknik industri, fakultas Teknik, universitas Mercu Buana.

Email : ditoynugroho@gmail.com



 

ABSTRAK

Teknologi membawa pengaruh besar bagi kehidupan. Berkembangnya teknologi memberikan banyak manfaat yang memungkinkan manusia bisa mengerjakan pekerjaan dengan lebih praktis dan cepat. Saat ini, perkembangan teknologi sudah merambah ke berbagai bidang. Mulai dari bidang pertanian, industri besar, bahkan industri terkecil dalam lingkup rumah tangga juga membutuhkan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasinya, dibuatlah suatu teknologi yang disebut teknologi hijau. Teknologi hijau sudah diterapkan diberbagai negara sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat membantu membuat bumi lebih sehat dari sebelumnya.

ABSTRACT

Technology has a big impact on life. The development of technology provides many benefits that allow humans to do work more practically and quickly. Currently, technological developments have penetrated into various fields. Starting from agriculture, large industries, even the smallest industries in the household sphere also require technology. However, the use of inappropriate technology can cause environmental damage. To overcome this, a technology called green technology was created. Green technology has been applied in various countries according to their needs. This can help make the earth healthier than ever.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu teknologi hijau?

2. Apa saja peran teknologi hijau?

TUJUAN

1. Untuk dapat mengetahui pemaparan teknologi hijau.

2. Untuk dapat mengetahui peran teknologi hijau.

 

ISI

Teknologi hijau adalah teknik menghasilkan energi, produk, dan atau barang yang tidak mencemari lingkungan hidup atau bersifat ramah lingkungan.

ISU lingkungan yang semula sekadar wacana pada 1950-an, justru di awal milenium ini muncul menjadi isu global. Seketika semua pihak kembali mengintrospeksi apa yang telah dilakukan terhadap lingkungan hidup yang notabene menjadi tempat kehidupan makhluk dan tempat memperoleh semua kebutuhan akan sumber daya.

Memang dalam mempertahankan kehidupan, manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan hidupnya. Manusia selalu bergantung dan berinteraksi dengan lingkungan hidupnya secara terus-menerus (Bintarto,1983). Dari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungan hidupnya, dalam hal ini ekosistem, manusia memperoleh pengalaman, sehingga ia akan mendapatkan gambaran atau citra terhadap lingkungan hidup. Dari perjalanan dan pengalaman manusia, seseorang akan mendapatkan petunjuk tentang berbagai hal yang diharapkan dari lingkungan hidupnya. Tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak boleh diperbuat terhadap lingkungan sekitarnya.

Indonesia mengalami dua permasalahan utama yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Pertama, permasalahan lingkungan hidup yang disebabkan kemiskinan akibat dari pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kedua, masalah lingkungan hidup berkaitan dengan perusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan aktivitas manusia yang sering disebut dengan pembangunan.

Harus diakui, pembangunan selama ini dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, pemerataan hasil pembangunan, dan terjaminnya stabilitas nasional. Namun, pola ini oleh praktisi lingkungan hidup, Emil Salim, dianggap sudah tidak layak lagi. Saat ini, dibutuhkan pola pembangunan yang berkelanjutan. Gerak pembangunan tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup. Tujuannya agar setiap kegiatan yang mengatasnamakan kesejahteraan umum tidak lagi menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan hidup.

Ada beberapa hal yang patut menjadi renungan dan pemikiran semua pihak. Hutan hujan tropis yang sudah jauh dari bentuk aslinya karena ulah manusia. Peningkatan lapisan gas CO2 di atmosfer dan penipisan lapisan ozon, sehingga menyebabkan pemanasan bumi.

Pemanasan global mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle ) di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Kerusakan segitiga terumbu karang ini dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya. Indonesia sebagai negara yang memiliki kawasan terumbu karang terluas di dunia, yakni 51.000 km persegi atau 20% dari luas terumbu karang dunia, namun sekitar 50% dalam kondisi rusak parah.

Kondisi serupa pun terjadi pada lahan hutan mangrove di Indonesia. Sekitar seperempat hutan dari 4,5 juta hektare mangrove di Indonesia kondisinya memprihatinkan. Alih fungsi lahan dengan pembabatan pohon mangrove telah memperburuk kondisi sumber daya potensial pesisir Indonesia.

Permasalahan lingkungan juga menghantui kawasan perkotaan. Pencemaran udara di kota-kota besar mengancam kesehatan warga. Gejala gangguan kesehatan pada balita karena terkena dampak timah hitam dari bahan bakar bensin terus diwaspadai. Kota pun mengalami krisis air bersih di beberapa titik.

Teknologi hijau telah diaplikasikan di berbagai bidang seperti energi dan industry, lingkungan, dan transportasi.

Penggunaan teknologi hijau di bidang energi dan industry adalah sebagai berikut :

·         Biogas

merupakan bahan bakar alternatif yang saat ini banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan bebas oksigen). Bakteri anaerobik ini mengubah 75% bahan organik menjadi metana (CH4) dan gas lain seperti karbon dioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. Namun, sumber bahan bakarnya adalah gas metana. Bahan organik yang paling cocok untuk produksi biogas adalah bahan organik padat, cair dan homogen. Saat ini, kotoran ternak dan urin merupakan pilihan yang baik untuk produksi biogas.

·         Bahan Bakar Nabati

Bahan Bakar Nabati merupakan salah satu teknologi penyediaan energi alternatif yang menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Biofuel terbuat dari bahan organik. perbedaan antara biofuel dan bahan bakar fosil adalah keduanya terbuat dari bahan organik, tetapi biofuel dapat diproses langsung dari bahan organik seperti tumbuhan, sedangkan bahan bakar fosil terbuat dari hewan dan tumbuhan yang mati jutaan tahun yang lalu. Etanol adalah salah satu jenisnya

·         sel surya

Saat sinar matahari melewati panel surya, cahaya memancarkan elektron ke komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan ke sistem tertentu untuk menghasilkan listrik, yang disuplai dan disimpan dalam baterai untuk digunakan pada hari berawan atau malam hari. Anda juga dapat menggunakan lebih banyak energi untuk menyalakan pompa yang memompa udara ke dalam lubang besar di tanah. Tekanan tinggi dari udara ini memungkinkannya untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik saat dilepaskan. Secara umum, sel surya ini tipis (hampir seukuran selembar kertas) dan terbuat dari silikon murni (Si) atau silikon polikristalin, yang mengandung beberapa logam yang dapat menghasilkan listrik.

·         Tenaga air

Tenaga air menggunakan energi kinetik dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Siklus air dari PLTA diawali dengan penguapan atau penguapan air, yang kemudian membentuk awan dan hujan. Stormwater yang ditemukan di dataran tinggi kemudian mengalir ke daerah yang lebih dalam. Energi dari aliran air ini digunakan untuk menghasilkan listrik.

·         Tenaga Angin

Berbeda dengan minyak dan batu bara, tenaga angin sangat luas dan tidak ada habisnya, dan tenaga angin sangat bebas polutan. Pembangkit listrik dapat dibangun dalam 912 bulan dan dapat diperluas ke ukuran yang lebih besar sesuai kebutuhan. Pembangkit listrik dari tenaga angin adalah cara termurah untuk menghasilkan listrik.


Ramah lingkungan

Negara-negara maju seperti Jerman dan Korea Selatan telah berupaya untuk memaksimalkan peran dalam keselamatan bumi untuk masa depan. Program tersebut merujuk pada teknologi hijau, suatu aplikasi teknologi yang bertujuan praktis pada metode penggunaan bahan maupun proses produksi yang menghasilkan produk tidak beracun dan aman bagi lingkungan. Teknologi ramah lingkungan ini dapat berbentuk produk-produk aplikasi inovatif yang tidak merusak lingkungan dan tidak beracun untuk tubuh manusia.

Pada awal 2009, pemerintah Korea Selatan berinvestasi 38 miliar dolar AS untuk empat tahun ke depan melalui pembangunan ramah lingkungan di negaranya. “Green New Deals” adalah program untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan. Program ini meliputi 36 projek, termasuk pembangunan jaringan lintasan sepeda senilai 11 triliun won, pembangunan “Green Homes” untuk penghematan energi dengan menggunakan gas dari sampah serta pengembangan teknologi kendaraan hibrida.

KESIMPULAN

Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Teknologi hijau memiliki banyak manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Teknologi hijau sudah diterapkan diberbagai negara belahan dunia, dan manfaatnya sudah terjamin positif dari berbagai aspek.

DAFTAR PUSAKA

Atep dan Muhammad. 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.

Halimah, Dewi Nur. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam. Magelang : Pustaka Rumah C1nta.

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Teknologi Hijau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.