.

Minggu, 07 November 2021

 PENCEMARAN UDARA : EFEK RUMAH KACA


Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)
Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
arrazqadiraprananta5@gmail.com




Abstrak

Dengan bertambahnya populasi manusia di dunia, semakin banyak juga kegiatan manusia yang terjadi bumi ini. Namun, banyak kegiatan manusia yang cenderung membuat keadaan bumi menjadi tidak sehat. Pencemaran merupakan salah satu hal yang menyebabkan bumi tidak sehat. Pencemaran mengotori seisi bumi apapun jenis pencemaran itu. Sebagai contoh udara, udara di bumi bertambah kotor tiap harinya karena kegiatan manusia itu sendiri. Efek rumah kaca merupakan salah satunya. Efek rumah kaca merupakan pencemaran udara yang menyebabkan bertambahnya suhu di bumi yang akan merugikan seluruh manusia di bumi. Dengan rusaknya tempat kita tinggal, bagaimana cara kita hidup dengan tenang dan sehat?. Kesehatan bumi harus dijaga apapun situasinya.

Kata kunci : Pencemaran, Bumi, Manusia


Abstract

With the increase in the human population in the world, more and more human activities are taking place on this earth. However, many human activities tend to make the earth's condition unhealthy. Pollution is one of the things that causes the earth to be unhealthy. Pollution pollutes the whole earth regardless of the type of pollution. For example air, the air on earth is getting dirtier every day because of human activity itself. The greenhouse effect is one of them. The greenhouse effect is air pollution that causes an increase in temperature on earth which will harm all humans on earth. With the destruction of the place we live in, how can we live in peace and health? Earth's health must be maintained regardless of the situation.

Keywords: Pollution, Earth, Human

Pendahuluan

Pengertian istilah “Pencemaran”, yaitu: Pengenalan oleh manusia ke dalam lingkungan zat atau energi yang dapat menyebabkan bahaya bagi manusia kesehatan, kerusakan pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau fasilitas atau gangguan terhadap pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).

Menurut Wardhana (1995), pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Para peneliti dari Universitas York memprediksikan ada sekitar lima milyar ton karbon yang dilepaskan ke atmosfer per tahunnya. Ini sesuai pengertian efek rumah kaca adalah meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain seperti metana dan Chloro fluro carbon.

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?

2.      Apa penyebab efek rumah kaca?

3.      Apa dampak efek rumah kaca?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca.

2.      Untuk mengetahui apa penyebab efek rumah kaca.

3.      Untuk mengetahui apa dampak efek rumah kaca.

Pembahasan

Efek rumah kaca adalah meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain seperti metana dan Chloro fluro carbon. Efek rumah kaca merupakan salah satu pencemaran udara. Efek rumah kaca terjadi karena adanya gas yang berkeliaran di udara dan mengganggu atmosfer bumi. Ada enam jenis gas rumah kaca, yaitu Karbondioksida (CO), Metana (CH4), Nitrous oksida (N2O), Hydroperfluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (CFCs), Sulfur Heksaflorida (SF6). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar. Penipisan lapisan ozon juga membuat suhu bumi lebih panas. Semakin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa memancarkan radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Selanjutnya radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panjang atau gelombang panas matahari atau infra merah, sehingga semakin meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.

Selama beribu-ribu tahun, bumi mengalami kondisi perubahan suhu yang membuat bumi memanas maupun mendingin. Namun, saat ini bumi mengalami perubahan suhu lebih panas dengan waktu yang sangat cepat dan tidak normal. Para ilmuwan beranggapan bahwa pemanasan ini merupakan dampak dari aktivitas manusia. Hal ini terjadi diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara ke-3 setelah Cina yang menyumbang gas rumah kaca terbesar di dunia berasal dari pembakaran hutan dan industri. Penyebab utama lainnya adalah pembakaran bahan bakar seperti batu bara atau minyak bumi yang menyebar  karbondioksida  dan gas berbahaya lainnya ke udara.

Gas-gas rumah kaca yang tersebar di udara akan membuat lapisan di atmosfer. Lapisan ini menutup kemungkinan keluarnya panas matahari setelah terpantulkan dari bumi. Panas matahari ini akan menetap di dalam bumi yang menyebabkan naiknya suhu di bumi. Peningkatan jumlah gas rumah kaca yang berlebihan menjadikan menurunnya kemampuan tumbuhan dan laut untuk mengadsorbsinya. Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya.

Efek rumah kaca memiliki berbagai dampak kepada kehidupan, seperti pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia. Dijelaskan sebagai berikut :

1.      Cuaca

Efek rumah kaca berdampak pada cuaca di bumi. Perubahan iklim merupakan salah satu gejala dari pemanasan global. Saat ini, terkadang cuaca tidak dapat diperkirakan dari musim. Musim hujan dan kemarau selalu bergeser tiap tahunnya juga merupakan perubahan iklim. Daerah yang lembab juga meningkatkan curah hujan, dengan begitu kemungkinan badai akan semakin besar. Semakin lama, pola cuaca akan tidak terprediksi sama sekali dan akan menjadi ekstrim tiap tahunnya.

2.      Tinggi Permukaan Laut

Saat suhu bumi meningkat, daerah yang awalnya memiliki suhu rendah akan terdampak. Seperti belahan bumi utara yang memiliki banyak gunung es akan mencair dan membuat permukaan air laut semakin tinggi. Hal ini akan berdampak pada kehidupan dipinggir laut. Semakin tingginya permukaan laut akan memperkecil luas permukaan darat yang digunakan oleh manusia untuk hidup.

3.      Flora dan Fauna

Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.

4.      Kesehatan Manusia

Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Anopheles misalnya adalah jenis nyamuk vektor utama penyakit malaria yang selama ini dianggap hanya mampu berkembang biak pada daerahdaerah tropis saja dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius dan pada ketinggian kurang dari 1000 m. Namun laporan terakhir menunjukkan nyamuk ini telah ditemukan juga di daerah-daerah subtropis dan pada ketinggian yang sebelumnya tidak ditemukan anopheles seperti di Afrika Tengah dan Ethiopia. Saat ini 45% penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit. Persentase ini akan meningkat menjadi 60% jika temperature meningkat.

Fenomena pemanasan global yang berpengaruh terhadap keganasan penyakit. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi, penyakit pernafasan dan radang selaput otak (encephalitis),karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Akibat Pemanasan Global yang berdampak pada bencana alam seperti banjir juga akan memicu masalah kesehatan masyarakat lain, termasuk juga jenis penyakit lainnya seperti Diare, Leptospirosis, Asma, Kanker Kulit dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD).

Kesimpulan

Efek rumah kaca adalah meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain seperti metana dan Chloro fluro carbon. Efek rumah kaca merupakan salah satu pencemaran udara. Efek rumah kaca terjadi karena adanya gas yang berkeliaran di udara dan mengganggu atmosfer bumi. Efek rumah kaca memiliki berbagai dampak kepada kehidupan, seperti pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Daftar Pustaka

Appannagari, R. R. (2017). Environmental pollution causes and consequences: a study. North Asian International Research Journal of Social Science and Humanities, 3(8), 151-161. Dalam https://tinyurl.com/dh55scyb

(Diakses pada 04 November 2021).

Hidayat, A. A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

(Diakses pada 04 November 2021).

Pratama, Riza. 2019. Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi. Sumatera Utara: Universitas Islam Sumatera Utara. Dalam https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/1096/852

(Diakses pada 04 November 2021).

Triana, Vivi. 2008. Pemanasan Global. Sumatera Barat: Universitas Andalas. Dalam http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/26

(Diakses pada 04 November 2021).

Wardhana, Wisnu Arya. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: UI. Dalam https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2140/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y

(Diakses pada 04 November 2021).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.