Laman

Senin, 29 November 2021

                                                 Konsep Tujuan Aplikasi Teknologi Hijau

Oleh: Randy Arifin Fauzan


ABSTRAK

Teknologi hijau atau teknologi alam sekitar adalah penggunaan sains alam sekitar untuk memelihara sumber dan alam sekitar semula jadi dan mengawal kesan negatif aktivitas manusia. Pembangunan mampan adalah teras kepada teknologi alam sekitar yang bermaksud penyelesaian perlu mengambil kira aspek sosial, ekonomi dan alam sekitar.

Kata kunci: teknologi hijau, sains, pembangunan

ABSTRACT

Green technology or environmental technology is the use of natural science to preserve natural resources and the natural surroundings and guard against the negative effects of human activities. Stable development is the core of surrounding natural technology, which means that the solution needs to take into account social, economic, and environmental aspects.

Keywords: green technology, science, development

PENDAHULUAN

Hidayat (2021) menyatakan definisi teknologi berdasarkan beberapa kamus terkemuka di dunia (Dictionary.oom, dan Meriam Webster) antara lain: Cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan penggunaan sarana teknis dan keterkaitannya dengan kehidupan, masyarakat, dan lingkungan; Penerapan Pengetahuan untuk tujuan praktis; Proses ilmiah atau industri, penemuan, metode atau sejenisnya; Penggunaan ilmu pengetahuan dalam industri, teknik, dan sebagainya, untuk menemukan hal-hal yang berguna atau untuk memecahkan masalah.

Mengacu pada berbagai sumber antara lain berdasarkan catatan Purwasasmita (2000), dapat dikemukakan, bahwa teknologi mempakan manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta manusia, untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini kemajuan teknologi mempengaruhi ilmu pengetahuan, mengubah po|a hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan. dan ber|aku sebaliknya.

Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas, serta kemampuan omanisasi produksi yang dikelola secara sistematis danefektif. Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil dan informasi. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi dan organisasi.

RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang dimaksud dengan Teknologi Hijau?

2.     Apa saja konsep tujuan aplikasi Teknologi Hijau?

3.     Apa saja penerapan Teknologi Hijau di negara di dunia?

TUJUAN

1.     Untuk mengetahui Teknologi Hijau

2.     Untuk mengetahui konsep tujuan Teknologi Hijau

3.     Untuk mengetahui penerapan Teknologi Hijau di negara di dunia

PEMBAHASAN

Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau menggunakan sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki jawaban untuk itu juga. Ini dapat secara efektif mengubah pola dan produksi limbah dengan cara yang tidak membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).

Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan praktis / teknologi yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak atau mengganggu sumber daya alam. Secara singkat, teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan tidak mengganggu ketersediaan kebutuhan generasi mendatang, dari (Green Tecnology, 2008) Keberadaan teknologi hijau ini diharapkan dapat menjadi inovasi bagi manusia untuk merobah gaya hidupnya seperti kegandrungan manusia saat ini akan information technology (IT). Beberapa ciri Teknologi Hijau antara lain: berkelanjutan (sustainable), menggunakan sumber alam yang terbarui (reclaimed), menghasilkan produk yang bermanfaat kembali (re-used), mengurangi produk limbah dan bahan pencemar, menggunakan proses terdaur ulang (recycle), inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan kegiatan dan produk yang bermanfaat bagi lingkungan atau dapat melindungi bumi (Nefilinda, 2014).

Hidayat (2021) mengutip berdasarkan catatan GT (2015), bahwa istilah teknologi mengacu pada penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan teknologi hijau merupakan metode atau bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang tidak atau minim menghasilkan limbah yang berbahaya dan beracun. Dengan kata lain teknologi hijau dirancang untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih. Perkembangan teknologi hijau semakin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa konsep yang menjadi tujuan aplikasinya:

1.     Konsep keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumberdaya alam. Dengan kata lain, kebutuhan saat ini dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Keberianjutan dan keberlangsungan kehidupan umat manusia di Planet Bumi memang sampai batas waktu tertentu. mengacu pada teori apapun kehidupan umat manusia dan keberadaan Planet Bumi suatu saat akan berakhir. Namun bukan berarti membiarkan kiamat datang dipercepat, tugas umat manusia di Planet Bumi ialah sebagai khalifah yang berkewajiban memakmurkannya. Penerpan teknologi hijau oleh mayoritas warga Bumi akan menjadikan keberadaan sumberdaya alam menjadi lebih awet dan tersedia dalam jangka waktu yang lebih |ama untuk menyokong kehidupan atau peradaban manusia.

2.     Konsep daur ulang, di mana dalam proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali. Setiap kegiatan produksi menggunakan material tertentu, namun hendaknya diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material bekas pakai atau sisa dari proses produksi. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan penerpan teknologi hijau.

3.     Konsep pengurangan limbah dan polusi, di mana pola produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan selalu dilepaskan dari kegiatan industri, transportasi, maupun rumah tangga. Pedu ada keinginan yang kuat dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bersama-sama mengurangi keluaran limbah dan polutannya, caranya ialah dengan menerapkan teknologi hijau.

4.     Konsep inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu dievalusai kembali, karena sudah terbukti dapat merusak kesehatan dan lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia di Planet Bumi tidak terlepas dari beragm inovasi yang dijalankannya. Bahkan kalau memperhatikan kronologis terbentuknya konsep teknologi hijau sudah dimulai sejak tahun 200 SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani bernama Archimedes berhasil membakar kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari yang dipantulkan melalui sebuah perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian pada tahun 1973 angkatan laut Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran kapal dengan cara yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu berdasarkan catatan Mulvaney (2011).

5.     Konsep Viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi ramah lingkungan senantiasa terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang. Dengan mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah. industri perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya Pengembangan berbagai pusat kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk perlu dibarengi dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.

6.     Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi hijau terus mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan baru. Dengan sendirinya setiap perkembangan terbaru perlu disosialisaikan melalui kegiatan edukasi. Dengan sendirinya masyarakat bukan hanya mampu mengadopsi teknologi hijau paling mutakhir, namun dapat memahami prinsip-prinsipnya secara umum.

Berdasarkan laporan perusahaan konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF), diketahui bahwa 9 negara masuk dalam kelompok terkemuka dalam penerapan kreativitas dan inovasi dalam penerapan Teknologi Hijau. Berdasarkan catatan CG (2014), Smead (2014) dan LK (2010) negara-negara tersebut termasuk dalam kelompok negara industri, namun ditandai dengan kecenderungan yang tinggi untuk menerapkan gaya hidup. pola konsumsi dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Proses industrialisasi yang sudah berlangsung sekitar 200 tahun menimbulkan beragam dampak negatif terhadap lingkungan, memasuki abad ke-21 kesadaran akan pemulihan kondisi lingkungan meningkat hampir di semua negara, antara lain melaIui penerapan Teknoiogi Hijau (Hidayat, 2021).

Untuk membuat peringkat negara yang paling banyak menerapkan Teknologi Hijau, Cleantech bekerjasama dengan WWF melakukan survey di 40 negara dengan menggunakan 15 indikator antara lain ada tidaknya solusi hijau dari perusahaan, kebijakan dan peraturan publik, insentif keuangan, investasi swasta untuk Teknologl Hijau, kepeduhan akademisi, dan jumlah paten lingkungan yang terdaftar (Hidayat, 2021). Survei Global Cleantech Innovation Index menunjukkan pemeringkatan seperti berikut:

1.     Finlandia, dikenal senagai negara yang berfungsi sebagai laboratorium untuk solusi lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari kegiatan ekspornya berhasil mendatangkan devisa. Di Finlandia terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang menerapkan teknologi berkelanjutan. sehingga menjadi daya tarik untuk investor. Finlandia bekerjasama dengan Brasil untuk mengembangkan teknologi lepas pantai yang ramah lingkungan, termasuk pembuatan kapal dan pengeboran minyak. Pengembangan Teknologi Hijau di Finlandia berhasil mempekerjakan 50 ribu orang, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020.

2.     Amerika Serikat (AS), dikenal sebagai negara yang paling rajin dalam investasi untuk pengembangan Teknologi Hijau. Sebagai catatan tahun 2010 jumlah investasi mencapai 5,2 miliar US $ dan pada tahun 2011 meningkat jasi 6,8 miliar US $. California tercatat sebagai negara bagian terbesar dalam investasi Teknologi Hijau, yaitu mencapai 54 persen dari seluruh investasi Teknoiogi Hijau di AS. Pengembangan teknologi hijau di AS berhasil menarik investasi dalam dan luar negeri, namun kebijakan pemerintah federal mengenai energi masa depan penu diperjelas. Sementara BLS (2013) melaporkan, bahwa sekitar lima puluh tujuh persen dan bisnis di Amerika Serikat menggunakan teknoiogi hijau sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi energi. Di sisi lainnya sekitar lima puluh persen industri menerapkan teknologi hijau sebagai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan limbah dari proses produksi.

3.     Denmark, negara kecil ini memiliki potensi untuk membuat perubahan yang besar ke arah masa depan yang lebih berkelanjutan melalui novasi hijau dan penerapan teknologi hijau. Keunggulan Denmark terutama dalam kemampuannya dalam mendukung perusahaan baru untuk mengembangkan teknologi bersih, sehingga mendapatkan keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia. sehingga membuat ambisi pemerintah untuk menurunkan emisi sampai 40 persen pada tahun 2010. Energi angina akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Denmark. Hal lain yang menonjol di Denmark ialah meluasnya penggunaan moda kendaraan bebas energi, yaitu speda. Pemerintah Kota Kopenhagen menyediakan sepeda pinjaman untuk warga dan pendatang. Ternyata upaya tersebut ditiru oleh pemerintah Kota Barcelona, Berlin, Paris dan Rio de Janeiro. Pengembangan teknologi hijau Denmark meluas ke negara lainnya, antara lain mengembangkan kemitraan dengan China.

Salah satu yang populer dalam teknologi energi hijau adalah energi matahari. Energi matahari telah bergeser mengesankan teknologi. Teknologi surya awal terdiri dari: sel fotovoltaik skala kecil. Teknologi terbaru sistem PV skala besar telah dimasukkan ke dalam Salah satu yang populer dalam teknologi energi hijau adalah energi matahari. Energi matahari telah bergeser mengesankan teknologi. Teknologi surya awal terdiri dari: sel fotovoltaik skala kecil. Teknologi terbaru sistem PV skala besar dimasukkan ke dalam jaringan listrik. Biaya teknologi telah turun substansial selama 30 tahun terakhir. NS Ekspansi yang cepat dari pasar energi surya adalah hasil dari kebijakan pemerintah yang mendukung instrument, peningkatan volatilitas harga dan eksternalitas lingkungan dari bahan bakar fosil, terutama emisi gas rumah kaca. Pada dasarnya potensi sumber daya energi surya yang jauh melebihi seluruh permintaan energi global. Meskipun potensi teknisnya sangat besar dan pertumbuhan pasar baru-baru ini, kontribusi energi matahari untuk energi global berbagai pasokan masih dapat diabaikan (Syahputra dan Soesanti, 2016).

KESIMPULAN

Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi dikenal juga dengan istilah teknologi ramah lingkungan. teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi hijau juga banyak menggunakan bahan yang didaur ulang. Hal itu tentu saja berperan besar untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Teknologi hijau yang telah diterapkan dalam berbagai bidang merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, hendaknya masyarakat turut berpartisipasi dengan menggunakan teknologi hijau yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. A. (2021). Teknologi Hijau. Modul 13 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: UMB. Diakses pada 29 November 2021).

Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf (Diakses pada 29 November 2021).

Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International Journal Of Research-Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJR G15_S09_32 Diakses pada 29 November 2021).

Syahputra, R., & Soesanti, I. (2016). Application of Green Energy for Batik Production Process. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 91(2), 249. Dalam http://www.jatit.org/volumes/Vol91No2/4Vol91No2.pdf Diakses pada 29 November 2021).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.