Laman

Senin, 01 November 2021

INDUSTRI KIMIA INDONESIA MENUJU KE ARAH INDUSTRI KIMIA HIJAU

 

INDUSTRI KIMIA INDONESIA MENUJU KE ARAH INDUSTRI KIMIA HIJAU

Oleh: Andi Chan Shr Seng (@T21-Andi)

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

andyblock343@gmail.com



Abstrak

Industri Kimia hijau merupakan cabang industri kimia yang menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan serta pembentukan senyawa-senyawa yang sangat berbahaya. Didalam industri kimia hijau terutama di indonesia banyak sekali baik itu contohnya, peranannya, pentingnya indistri ini bagi manusia, masalah yang ditimbulkan oleh industri kimia serta solusi dari industri kimia hijau.

Kata Kunci: Kimia Hijau, Industri Kimia Hijau, Kimia.

Abstract

The green chemical industry is a branch of the chemical industry that advocates the design of chemical products and processes to reduce or eliminate the use and formation of highly hazardous compounds. In the green chemical industry, especially in Indonesia, there are so many good examples, its role, the importance of this industry for humans, problems caused by the chemical industry and solutions from the green chemical industry.

Keywords: Green Chemistry, Green Chemical Industry, Chemistry.

PENDAHULUAN

Menurut (Anwar, 2015).  Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam. Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena melibatkan struktur dan perubahan suatu materi. Perubahan tersebut pasti melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu konsep green chemistry ini juga erat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang tidak langsung seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya.

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu indutri kimia hijau?

2.      Apa saja contoh industri kimia hijau di indonesia?

3.      Apa saja peranan industri kimia hijau di indonesia?

4.      Bagaimana permasalahan yang timbul dan solusi dari kimia hijau?

5.      Apa pentingnya industri kimia hijau bagi kehidupan manusia?

TUJUAN

Diharapkan setelah membaca serta mempelajari artikel ini para pembaca mampu:

1.      Menjelaskan industri kimia hijau dengan tepat

2.      Mengetahui industri kimia hijau yang ada di indonesia

3.      Mengenal peranan indutri kimia hijau di indonesia

4.      Menyelesaikan permasalahan yang timbul dan mendapatkan solusi dari industri kimia hijau

5.      Mengimplementasikan pentingnya industri kimia hijau bagi kehidupan manusia

PEMBAHASAN

Industri Kimia hijau merupakan cabang industri kimia yang menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan serta pembentukan senyawa-senyawa yang sangat berbahaya.

Menurut (Irdhawati, 2016). Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat di Indonesia menyebabkan penggunaan bahan-bahan kimia semakin berkembang untuk menunjang kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini menyebabkan jumlah limbah yang dihasilkan juga meningkat. Kondisi ini memerlukan perhatian yang serius dalam pengolahan limbah yang dihasilkan di pemukiman. Kota-kota besar di Indonesia menghasilkan limbah padat maupun cair sekitar 10 juta ton per tahun, dan meningkat 2-4% per tahun, sementara kapasitas penampungan limbah semakin menurun. Sumber limbah (organic) sebagian besar berasal dari rumah tangga dan pasar tradisional. Terdapat beberapa jenis limbah lain seperti plastic, gelas, logam, dan lain-lain (Gambar). Pengolahan limbah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Walaupun demikian, masyarakat juga harus bertanggungjawab dalam mengurangi limbah, dengan memilah dan memilih sampah yang dapat didaur ulang sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Contoh-contoh industri kimia hijau adalah oksidasi cairan superkritis, reaksi pada cairan, dan reaksi media kering. Biorekayasa atau bioteknik juga dilihat sebagai sebuah teknik yang menjanjikan untuk mencapai tujuan-tujuan kimia hijau.

Peranan industri kimia hijau menurut (Jehamun, 2019). Pertama, pencegahan (waste prevention) yakni lebih baik melakukan pencegahan timbulnya limbah bahan kimia dalam suatu reaksi/proses industri daripada melakukan pengolahan limbah. Kedua, atom economy yakni metode sintetis harus didesain untuk memaksimalkan keikutsertaan atom-atom reaktan dalam menghasilkan produk. Ketiga, sintetis bahan kimia rendah bahaya (less hazardous chemical synthesis). Jika memungkinkan, metode sintesis harus didesain untuk menggunakan dan menghasilkan substansi yang rendah toksisitas atau tanpa toksisitas bagi manusia dan lingkungan.

Permasalahan-permasalahan yang timbul dari prinsip kimia hijau yang dapat diterapkan adalah:

1.      Masih banyak diproduksi plastik yang berbahan dasar petroleum. Solusi dari prinsip kimia hijau: menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan, yaitu berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian yang terbarukan.

2.      Masih terdapat produksi cat dengan bau yang mengandung senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dan berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan. Solusi dari prinsip kimia hijau: menggunakan pelarut yang aman, yaitu pelarut dari tanaman yang tidak berbau, berdaya tutup baik, dan mudah dibersihkan.

3.      Masih banyak diproduksi asbes yang terbukti berbahaya bagi kesehatan. Solusi dari prinsip kimia hijau: mendesaian produk bahan kimia yang aman, yaitu memanfaatkan bahan bangunan yang rama lingkungan.

Solusi yang dapat diterapkan dalam prinsip industri kimia hijau adalah sebagai berikut:

1.      Pencegahan terhadap timbulnya limbah dalam proses.

2.      Menggunakan desain produk bahan kimia yang aman.

3.      Menggunakan desain proses sintesis yang aman.

4.      Penggunaan bahan baku yang dapat terbarukan.

5.      Penggunaan katalis.

6.      Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia.

7.      Maksimalkan atom ekonomi.

8.      Penggunaan pelarut yang aman.

9.      Melakukan peningkatan terhadap efisiensi energi pada proses reaksi.

10.  Menggunakan desain bahan kimia yang mudah mengalami degradasi.

11.  Menggunakan metode analisis langsung terhadap pengurangan polusi.

12.  Meminimalisir potensi kecelakaan yang dapat terjadi

Jadi tujuan utama dari industri kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat melatih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat termasuk dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343  (Diakses 30 Oktober 2021).

Irdhawati. 2016. Kimia Hijau Dalam Bidang Industri Dan Pengolahan Limbah. Dalam https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/150692202ce624f395662795e73f87ea.pdf  (Diakses 30 Oktober 2021).

Jehamun, philipus. 2019. Kimia Hijau Berperan Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam https://bernasnews.com/kimia-hijau-berperan-mewujudkan-pembangunan-berkelanjutan/ (Diakses 30 Oktober 2021).

 

                                                                                                                                   

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.