.

Jumat, 15 Oktober 2021

Pengertian Dasar Industri Petrokimia

Disusun Oleh : Siti Rahmah Aladawiyah Ainiya 



ABSTRACK 


Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metanapropanabutanabensinminyak tanahbahan bakar dieselbahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisidaherbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastikaspal, dan serat buatan.


Kata Kunci : produk petrokimia hulu, produk antara, produk petrokimia hilir 


ABSTRACK 


Petrochemicals are any chemical obtained from fossil fuels. This includes purified fossil fuels such as methane, propane, butane, gasoline, kerosene, diesel fuel, aircraft fuel, and also includes various agricultural chemicals such as pesticides, herbicides and fertilizers, as well as materials such as plastics. , asphalt, and man-made fibers.


Key Words : upstream petrochemical products, intermediate products, downstream petrochemical products


PENDAHULUAN


Bahan - bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi di sebut petrokimia. Jadi, pengertian industri petrokimia adalah industri yang berhubungan dengan minyak bumi yang mengkaitkan suatu produk - produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masyarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari - hari. 


RUMUSAN MASALAH


  1. Apa yang di maksud dengan petrokimia? 
  2. Apa saja bahan baku petrokimia?
  3. Pada dasarnya, apa saja bagian besar dalam industri petrokimia?
  4. Apa saja bahan aromatik yang di gunakan pada industri petrokimia?


TUJUAN 


  1. Memahami petrokimia. 
  2. Mengetahui bahan baku pada petrokimia. 
  3. Mengetahui bagian besar dalam industri petrokimia.
  4. Mengetahui bahan aromatik pada industri petrokimia.


PEMBAHASAN 


Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa kedua industri tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia. Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu:


  1. Produk petrokimia hulu. Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya.


  1. Produk antara. Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.


  1. Produk petrokimia hilir. Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.


Bahan Baku Industri Petrokimia


Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:


Olefin

Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:

  1. Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
  2. Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti  butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).


Aromatik

Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:


  1. Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
  2. Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
  3. Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.


Syn-Gas (gas sintesis)

Bahan ini merupakan campuran dari karbon  monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:


  1. Amonia (pestisida)
  2. Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
  3. Methanol (alkohol dan spiritus)
  4. Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)


KESIMPULAN 


Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi dan gas bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia baik itu sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil dari industri petrokimia. 


DAFTAR PUSTAKA


Bagas. 2015. Pengertian Dasar Industri Petrokimia https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html?m=1 (di akses pada 13 Oktober 2021) 


Wales Jimmy. 2009. Petrokimia Bahan Kimia Dari Bahan Bakar Fosil  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Petrokimia  (di akses pada 13 Oktober 2021) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.