Laman

Sabtu, 23 Oktober 2021

Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

 

Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh : Marisa Rezzy Rachmawati (T08 -Marisa)

 


 

Abstrak

            Ahli teori pendidikan sering menyebut Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai cara mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran. Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar juga memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran.

 

Kata kunci : internet of things , teknologi cyber

 

Abstract

            Educational theorists often refer to The Industrial Revolution Era Education 4.0 to describe various ways of integrating cyber technology both physically and non-physically in learning. Industrial Revolution Era 4.0 education is a phenomenon that responds to the needs of the industrial revolution with the adjustment of a new curriculum according to the current situation. The curriculum is able to open the window of the world through the grasp for example utilizing the internet of things (IoT). On the other hand teachers also get more references and teaching methods.

Keywords : internet of things, teknologi cyber

 

 

Pendahuluan

            Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri pendidikan 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi sera perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial dan virtual. Dengan semakin konvergennya batas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya, teknologi informasi dan komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di indonesia.

            Pendidikan 4.0 adalah respons terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0 di mana manusia dan teknologi diselaraskan untuk menciptakan peluang – peluang baru dengan kreatif dan inovatif. Menurut fisk (2017) menjelaskan “ that the new vision of learning promotes learners to learn not only skills and knowledge that are needed but also to identify the source to learn these skills and knowledge.’

            Kurikulum pendidikan 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat akan membawa perubahan yang cukup signifikan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan tentunya akan berdampak pada rekontruksi kurikulum, peran guru sebagai tenaga pendidik dan pengembangan teknologi pendidikan yang berbasis ICT ini adalah tantangan pendidikan yang merevitalisasi pendidikan guana menghasilkan orang – orang yang cerdas, kreatif dan inovatif serta mampu berkompetensi secara global.

            Kehadiran revolusi industri 4.0 menghadirkan lini usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun pada saat yang sama ada pula lini usaha yang terancam. Profesi dan lapangan kerja yang tergantikan oleh mesin kecerdasan buatan dan robot. Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0 disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang.

            Tantangan dan peluang industri 4.0 mendorong inovasi dan kreasi pendidikan kejuruan. Pemerintah perlu meninjau relevansi antara pendidikan kejuruan dan pekerjaan untuk merespon perubahan, tantangan, dan peluang era industri 4.0 dengan tetap memperhatikan aspek kemanusiaan (humanities). Tantangan pendidikan kejuruan semakin kompleks dengan industri 4.0.Menjawab tantangan industri 4.0, Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan (vocational education) sebagai pendidikan yang berbeda dari jenis pendidikan lainnya harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) berorientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja; 2) justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan; 3) fokus kurikulum pada aspek- aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif; 4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah; 5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; 6) memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan 7) adanya dukungan masyarakat.

 

Permasalahan

1.      Bagaimana untuk menyiapkan generasi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0?

2.      Apakah dunia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0?

 

 

Pembahasan

            Aspek yang sangat berperan untuk menyiapkan generasi dalam menghadapi tantangan era disrupsi atau era revolusi industri 4.0 yaitu pendidikan. Era Revolusi Industri 4.0 membawa tuntutan tersendiri bagi dunia pendidikan. Mau tidak mau, suka tidak suka perkembangan dunia pendidikan di Indonesia harus tetap menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Banyak dampak yang muncul di era ini seperti halnya pada satuan pendidikan telah menerapkan teknologi digital dalam proses pengajaran, yang kapasitasnya mampu menembus tembok ruang kelas, batas-batas sekolah, dan bahkan negara.[2] Perubahan dan perkembangan yang terus melaju pesat ini tidak dapat dihindari oleh siapapun. Sehingga dibutuhkan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dengan keterampilan yang kompeten agar siap menyesuaikan dan mampu bersaing dalam lingkup skala global. Pemberdayaan serta peningkatan SDM melalui jalur pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi merupakan salah satu kunci untuk mampu mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0. Pendidikan Indonesia dengan pemanfaatan teknologi komputer dan internet yang super canggih secara tidak langsung telah memicu perubahan proses pembelajaran di Indonesia yang sedang berlangsung di sekolah. Untuk menghadapi perkembangan ini, diperlukan pendidikan yang dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetitif. Pencapaian ini bisa diperoleh secara maksimal dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan yang diharapkan nantinya bisa menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik.

            Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri pendidikan 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi sera perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial dan virtual. Dengan semakin konvergennya batas antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya, teknologi informasi dan komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di indonesia.

 

Kesimpulan

            Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah. Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0, para pemangku kepentingan (stake holders) wajib memiliki kemampuan literasi data, teknologi dan manusia. Era  revolusi  industri 4.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan.Perubahan yang  dibuat bukan hanya cara mengajar,tetapi jauh lebih penting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri.Oleh karena itu,pengembangan kurikulum saat ini.

 

Daftar pustaka

Gufron, MA.  (2018). REVOLUSI INDUSTRI 4.0: TANTANGAN, PELUANG DAN SOLUSI BAGI DUNIA PENDIDIKAN.   dalam link 45 (unindra.ac.id) diakses pada tanggal 23 Okt. 21

Lase, D. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan12(2), 28-43. https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.18 diakses pada tanggal 23 Okt. 21

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.