Oleh: Muhamad Aldi Setiadi (@T19-Aldi)
ABSTRAK
Ilmu kimia
adalah ilmu alam yang secara khusus mempelajari tentang perubahan materi, baik
perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika. Kimia industri adalah
cabang ilmu kimia yang menerapkan pengetahuan kimiawi terhadap produksi
material dan zat kimia khusus dengan sedikit dampak buruk pada lingkungan. Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik
tumbuhan maupun hewani. Produk oleokimia
diperkirakan akan semakin
banyak berperan menggantikan produk-produk turunan minyak bumi (petrokimia).
Pada saat ini, permintaan akan produk oleokimia semakin meningkat. Hal ini
dapat dimaklumi karena produk oleokimia mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan produk petrokimia, seperti
harga, sumber yang dapat diperbaharui dan produk yang ramah lingkungan.
Kata kunci: kimia industri, oleokimia, petrokimia
ABSTRACT
Chemistry is a natural
science that specifically studies about changes in matter, both chemical
changes and physical changes. Industrial chemistry is the branch of chemistry
that applies chemical knowledge to the production of specialized materials and
chemicals with minimal impact on the environment. Oleochemicals are chemicals
derived from natural oils/fats, both plant and animal. It is estimated that
oleochemical products will increasingly play a role in replacing
petroleum-derived products (petrochemicals). At this time, the demand for
oleochemical products is increasing. This is understandable because
oleochemical products have several advantages over petrochemical products, such
as price, renewable sources and environmentally friendly products.
Keywords: chemical industry, oleochemical,
petrochemical
PENDAHULUAN
Hidayat (2008) menyatakan definisi
mengenai industri, yaitu seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
Minyak kelapa termasuk VCO merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak selain dapat dimanfaatkan sebagai minyak makan juga
dapat diolah menjadi senyawa oleokimia. Oleokimia merupakan produk kimia yang
berasal dari minyak atau lemak, baik nabati maupun hewani. Pembuatan oleokimia
dilakukan dengan cara memutus struktur trigliserida dari minyak atau lemak
menjadi asam lemak dan gliserin, atau memodifikasi gugus fungsi karboksilat dan
hidroksilnya, baik secara kimia, fisika, maupun biologi (Muis, 2018).
Muis (2018) menyatakan oleokimia
dibagi menjadi dua yaitu oleokimia dasar, dan turunannya atau produk hilirnya. Oleokimia
dasar terdiri atas fatty acid, fatty methyl ester, fatty alcohol, fatty amine,
dan gliserol. Sedangkan produk-produk
turunannya antara lain sabun batangan, deterjen, shampoo, pelembut kosmetik,
bahan tambahan untuk industri plastik, karet, dan pelumas.
Kemenperin membuat pengelompokan terhadap semua industri yang ada
di Indonesia menjadi 60 pohon industri, seperti Industri Baja, Industri
Alumunium, Industri Timah, lndustri Mesin Pengerjaan Logam. Industri Mesin
Proses Tekstil, Industri Barang Jadi Kulit, Industri Emas. Industri Makanan
Daging. Industri Minuman dan Tembakau Buah, Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Karet Alam, Industri Kimia Hulu Semen, dan sebagainya (Hidayat, 2021).
Perkembangan teknologi industri tidak hanya melibatkan kemampuan
untuk berinovasi di perbatasan teknologi, tetapi yang lebih penting bagi
negara-negara industri akhir adalah upaya untuk menyerap dan membangun
pengetahuan yang terkait dengan proses produksi yang ada. Untuk memanfaatkan
teknologi produksi baru secara efektif maka keterampilan dan informasi dari
satu tempat atau perusahaan ke tempat lain biasanya merupakan proses yang
berlarut-larut. Dalam lingkungan baru dengan karakteristik fisik dan sosial
yang berbeda memiliki dampak produktivitas dari teknologi yang bahkan
terkenal tidak pernah sepenuhnya dapat diprediksi (Felker, 2013).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan industri kimia?
2.
Bagaimana pengelompokkan industri kimia?
3.
Apa yang dimaksud dengan industri oleokimia?
4.
Apa saja produk turunan dari industri oleokimia yang banyak digunakan di industri makanan
dan minuman?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi industri kimia
2.
Untuk mengetahui pengelompokkan industri kimia
3.
Untuk mengetahui definisi industri oleokimia
4.
Untuk mengetahui produk turunan oleokimia yang digunakan
pada industri makanan dan minuman
PEMBAHASAN
Darni, dkk. (2019)
menyatakan bahwa industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi
produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat
digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk
tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari industri tersebut dapat juga
digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai“produk-antara”. Produk dalam Kimia
Industri tentunya melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan
bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses
penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.
Menurut Darni, dkk. (2019)
industri
proses kimia adalah industri yang mengolah bahan baku/bahan mentah menjadi suatu hasil/produk dengan memanfaatkan
proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan dalam industri proses kimia
adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Peristiwa
kimia fisik antara lain:
a.
Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus
dan struktur molekul yang berlainan.
b.
Pengubahan fase, antara lain: penguapan,
pengembunan, pengkristalan
c.
Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya
yang lebih murni, contohnya adalah:
· Pabrik
ethylene yang dibuat melalui serangkaian proses kimia. Reaksi kimia itu sendiri seperti reaksi reduksi, oksidasi, dll.
· Pabrik
gula pasir salah satu contoh yang menggunakan reaksi kimia fisik. Reaksi kimia fisik itu sendiri seperti terjadi
perubahan fasa, pemisahan campuran, dll.
Sementara Hidayat (2008) mengemukakan bahwa Industri proses kimia
adalah industri yang mengolah bahan baku (bahan mentah) menjadi suatu hasil
(produk) dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang
dilakukan dalam Industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia
fisik. Dalam hal ini peristiwa kimia fisik meliputi pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur molekul yang berlainan.
Pengubahan fase antara lain: penguapan,
pangembunan, pengkristalan, dan pemisahan
campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni.
Pengelompokan industri kimia meliputi banyak
versi, The Essential Chemical industry dan The University of York, dalam situs
web ECl (2013) menjeiaskan, bahwa produk industri kimia meliputi empat
kelompok, yaitu: Kimia Dasar, Kimia Khusus, Kimia Konsumen, dan Kimia yang
Berkaitan dengan Ilmu Kehidupan (Biologi) (Hidayat, 2021).
Ø Industri Kimia Dasar
Berdasarkan bahan, maka industri kimia dasar dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu bahan petrokimia, bahan polimer, dan bahan dasar anorganik.
Bahan
kimia dasar diproduksi dalam jumlah besar, terutama dijuai kepada industri
kimia dan industri lainnya sebelum menjadi produk untuk konsumen. Sebagai
contoh, asam etanoat dijual kepada indusm' yang membuat senyawa ester, kemudian
dijual kembali kepada industri yang membuat cat, dan pada akhirnya mt ini
dipasarkan untuk konsumen. Dalam hal ini etena dalam jumlah yang sangat banyak
diangkut sebagai gas melalui pipa di distribusikan di sebagian Negara-negara
Eropa, khususnya dijual kepada perusahaan yang membuat poli (etena) dan polimer
lainnya. Selanjutnya dijual kembali kepada industri yang menghasilkan bahan
plastik, dan ketika plastik sudah dibentuk menjadi produk peralatan rumah tangga
baru sampai ke tangan konsumen.
Ø Bahan Kimia Khusus
Industri kimia yang menghasilkan bahan kimia
khusus terutama untuk perlindungan tanaman, cat dan tinta, pewarna (pewarna dan
pigmen), termasuk di dalamnya bahan kimia yang digunakan oleh industri tekstil
dan kertas. Khusus di Amerika Serikat dan Eropa telah muncul kecenderungan
untuk lebih fokus pada industri kimia yang menghasilkan bahan khusus dibanding
industri kimia bahan dasar. Hasil riset dan pengembangan menunjukkan bahwa
industri kimia yang menghasilkan bahan khusus memberikan keuntungan yang lebih
baik dan relatif stabil.
Ø
Bahan Kimia Konsumen
Produk industri kimia ada yang berkaitan
dengan ilmu kehidupan atau biologi, antara lain produk farmasi, vitamin, produk
kesehatan hewan dan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida). Dari segi volume jauh
lebih kecil jika dibanding dengan produk industri kimia lainnya, namun memiliki
rata-rata harga jual yang lebih tinggi. Produk atau bahan jenis ini biasanya
dikembangkan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dengan pengawasan
yang sangat ketat dari instansi terkait, misalnya oleh Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (POM) di Indonesia, dan oleh Food and Drug Administration (FDA) di
Amerika Serikat.
Dalam industri proses
kimia terdapat berbagai macam jenis industri, salah satunya adalah industri
oleokimia. Menurut Suhenda (2005), oleokimia
merupakan senyawa turunan minyak lemak
yang dihasilkan melalui proses kimia. Minyak atau lemak secara umum merupakan
trigliserida yang mengandung gliserol dan asam lemak baik jenuh maupun tidak
jenuh. Dalam industri oleokimia,
dengan proses kimia struktur minyak tersebut dipecah menjadi struktur lain
seperti asam lemak, gliserol, ester lemak dan juga alkohol lemak.
Suhenda (2005)
mengatakan sebagai sumber minyak dan lemak, industri oleokimia dapat
menggunakan dua jenis sumber yaitu yang alami dan sintetik. Sumber alami minyak
dan lemak dapat dihasilkan dari tumbuhan, binatang maupun dari laut. Sedangkan
sumber sintetik adalah berasal dari minyak bumi dan tall oil. Sumber minyak
lemak alami yang berasal dari lautan adalah sperm oil, dan minyak sarden
(sarden Oil). Minyak lemak yang berasal dari hewan adalah lemak hewan. Tumbuhan
merupakan sumber minyak terbesar, dimana di dunia ini terdapat banyak jenis
tumbuhan yang mengandung minyak yang tersebar di bagian tanaman. Sebagai sumber
minyak, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua yaitu plant oil yang antara lain
terdiri dari minyak kelapa dan minyak sawit serla seed oil. Seed oil dapat
dihasilkan dari biji-biji tanaman seperti biji kedelai, biji lobak, biji bunga
matahari, biji kapas, kacang dan Lin seed.
Oleokimia dibagi menjadi dua yailu oleokimia dasar
dan lurunannya, Industri Oleokimia dasar (Basic Oleochemicals) dimulai dari suatu proses yang dinamakan Splitting
atau Hydrolysis. Dalam proses hidrolisis, trigliserida dari minyakllemak
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol dengan adanya air. Asam lemak dan
gliserol inilah merupakan "basic building blocks" dari.
prosesproses turunan yang selanjutnya dari industri oleokimia (Suhenda, 2005).
Salah salu produk turunan penting dari industri
Oleokimia yang banyak digunakan di industri makanan & minuman adalah Fatty
Esters. Kebanyakan Fatty Esters termasuk dalam kelas surfactant jenis
nonionicyang juga mempunyai aplikasi yang luas di bidang industri lainnya
selain industri makanan & minuman, seperti personal care, plastics,
lubricants, dll. (Suhenda, 2005)
Fatty Esters merupakan hasil reaksi antara sebuah
carboxylic acid dengan sebuah alcohol. Fatty Esters mempunyai formula R1COOR2,
dimana R1 dan R2 merupakan Carbon Chain
dengan panjang atom yang berbeda-beda sesuai dengan Fatty Acid dan alcohol yang
digunakan. R1 merupakan sebuah fatty group yang berasal dari minyak, lemak
ataupun turunan lemak yang umumnya terdiri dari straight carbon chain dengan
jumlah carbon atom yang genap, dimulai dari C6 hingga C22 dan dapat terdiri
dari saturated maupun unsaturated bonds. R2 pada umumnya adalah sebuah alkyl
group seperti methyl, stearyl dan dapat pula berasal dari monohydric, dihydric,
trihydric atau polyhydric alcohol seperti butanol, octanol, ethylene glycol,
glycerol dan sorbitol (Suhenda, 2005)
Menurut Suhenda (2005),
efisiensi
proses produksi Fatty Esters sangat tergantung kepada ketepatan pili han dalam
penggunaan katalis serta dipisahkannya air yang dihasilkan oleh reaksi
tersebut. Fungsi dari Fatty Esters di dalam industri makanan dan minuman adalah
sebagai emulsifier. Beberapa contoh aplikasi Fatty Esters di dalam produk
makanan minuman adalah di dalam produk-produk seperti bakeries & cookies,
chocolate products, snacks, nutritional foods, instant cream, topping &
whippings dan flavour compounds. Quality Control serta kualitas produk yang
baik merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk Fatty Esters, dimana
secer" komersial margin keuntungan yang ada masih sangat potensial.
Jenis produk Fatty Esters yang sangat umum
diaplikasikan dalam industri makanan & minuman adalah yang termasuk dalam
kelas sebagai berikut:
- Glycerol Esters of Fatty Acid.
- Sorbitan Esters Lactic.
- Acid Esters of Mono and
Diglycerides.
- Acetic Acid Esters of Mono and Diglycerides.
- Citric Acid Esters of Mono and Diglycerides.
- Diacetyl
tartaric acid esters (DATEM Esters).
Kelas produk
diatas mencakup lebih kurang 90 % dari seluruh Fatty Esters yang digunakan
dalam industri makanan & minuman (Suhenda,
2005).
Adapun gambaran
mengenai proses Oleokimia
sumber: http://www.bpdp.or.id
KESIMPULAN
Melihat banyaknya produk-produk Fatty Esters yang
dibutuhkan oleh industri makanan & minuman, yang sebagian besar merupakan
produk turunan dari industri Oleokimia terutama yang berbahan baku kelapa
sawit, maka prospek industri Oleokimia secara menyeluruh masih mempunyai
potensi yang sangat besar. Hal tersebut mengingat dimana dengan makin
meningkatnya kualitas hidup manusia, maka kebutuhan dan konsumsi "packaged
food" akan meningkat semakin besar. Indonesia mempunyai competitive
advantage yang sangat besar karena bahan baku kelapa sawit sangat tersedia dan
dengan jumlah populasi yang sangat besar, maka potensi pasar domestik juga sangat
besar.
DAFTAR PUSTAKA
Darni, Yuli. Dkk. 2019. Industri Proses Kimia. Lampung:
Pusaka Media. Dalam http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%20Darni_PIK_Hibah%20Dikti_2019.pdf
(Diakses pada 16 Oktober 2021)
Felker,
G., Jomo, K. S., & Rasiah, R. (Eds.). 2013. Industrial technology
development in Malaysia: Industry
and Firm Studies. Routledge. Dalam https://tinyurl.com/u4wjf4my (Diakses 16 Oktober
2021)
Hidayat, A. A. 2021. Kimia dan Lingkungan Industri. Dalam
Modul 7 Kimia dan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana
Hidayat, A.A., dan M. Kholil. 2008. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. WR: Yogyakarta. 3
Muis, Anton. 2018. Pembuatan Oleokimia dari Virgin
Coconut Oil (VCO) Melalui Fraksinasi dan Esterifikasi. Jurnal Penelitian
Teknologi Industri, Vol. 10, No. 2. Dalam http://ejournal.kemenperin.go.id/files010483/journals/11/articles/4491/public/4491-17485-2-PB.pdf
(Diakses pada 16 Oktober 2021)
Suhenda, S.S. 2005. Prospek Pemanfaatan Oleokimia
Berbasis Minyak Sawit pada Industri Makanan dan Minuman. Dalam https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/25442/1/Prosiding_seminar_pemanfaatan_Oleokimia_Minak_Sawit-6.pdf
(Diakses paada 16 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.