Laman

Sabtu, 30 Oktober 2021

KEHARMONISAN ANTARA INDUSTRI DENGAN LINGKUNGAN MELALUI BERPIKIR HIJAU

    Oleh : Rahel Gracia Listiadi (@T23-Rahel)

Abstrak

Industri memberikan banyak efek buruk terhadap lingkungan dikarenakan bahan-bahan kimia yang digunakan oleh suatu industri dan industri juga menghasilkan limbah yang berbahaya bagi kualitas lingkungan. Industri bisa memilki keharmonisan dengan lingkungan dalam arti industri bisa menjadi ramah lingkungan bila setiap perindustrian memiliki pikiran hijau. Pikiran hijau membuat hubungan antara industri dengan lingkungan bisa lebih baik, industri bisa mengurangi dampak pencemaran yang merusak lingkungan dengan menerapkan konsep berpikir hijau.

Kata Kunci : industri, kimia, harmonis, berpikir, hijau.

Abstract

Industry gives a lot of bad effects on the environment because the chemicals used by an industry and industry also produce waste that is harmful to the quality of the environment. Industry can have harmony with the environment in the sense that the industry can be environmentally friendly if every industry has a green mind. Green thinking makes the relationship between industry and the environment better, industry can reduce the impact of pollution that damages the environment by applying the concept of green thinking.

Keywords: industry, chemistry, harmony, thinking, green.

Pendahuluan

Industri merupakan suatu kegiatan yang memproduksi serta menghasilkan suatu hal baik itu berupa bentuk ataupun jasa. Dalam berjalannya proses industri ilmu kimia terlibat besar dalam segala hal di dunia perindustrian. Industri memberikan isu lingkungan yang membuat suatu lingkungan tercemari oleh limbah yang dihasilkan oleh suatu industri. Industri menjadi tidak memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan dikarenakan kebanyakan kehadiran dari industri tidak memikirkan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan dan industri menjadi tidak harmonis karena limbah yang merusak lingkungan. Penerapan prinsip berpikir hijau dalam dunia industri sangatlah dibutuhkan. Hal itu membuat industri menjadi lebih ramah lingkungan. Industri yang berpikir hijau akan memperbaiki hubungan antara lingkungan dengan industri. Prinsip berpikir hijau dalam industri atau biasa disebut green industry yakni artinya industri yang berwawasan lingkungan, Melakukan pengelolaan aspek lingkungan baik di input-proses-output untuk masing-masing unit/sub kegiatan. Berupaya melakukan efisiensi penggunaan sumber daya alam melalui langkah reduce, reuse, recycle, recovery.


Permasalahan

1. Mengapa industri merugikan lingkungan ?

2. Bagaimana agar industri tidak merugikan lingkungan ?

3. Apa itu prinsip berpikir hijau ?

4. Apa manfaat prinsip berpikir hijau terhadap hubungan antara industri dengan lingkungan ?

 

Tujuan

1. Untuk mengetahui dampak yang diberikan industri terhadap lingkungan.

2. Untuk mengetahui cara agar industri tidak merugikan lingkungan.

3. Untuk mengetahui prinsip berpikir hijau.

4. Untuk mengetahui manfaat berpikir hijau antara industri dengan lingkungan.


Pembahasan

Industri merupakan kegiatan yang melibatkan kimia di dalam proses berlangsungnya kegiatan industri. Industri diketahui memberikan isu lingkungan berupa pencemaran terhadap lingkungan. Industri memberikan dampak yang cukup mempengaruhi kualitas lingkungan di sekitar industri. Dampak yang diberikan industri terhadap lingkungan ialah berupa limbah. Menurut Widjajanti (2009) Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan, dikarenakan limbah mengandung zat-zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Menurut Supraptini (2002) Pencemaran industri adalah kegiatan yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan karean masuknya zat-zat pencemar yang dihasilakn ke suatu lingkungan, yaitu tanah,air atau udara berupa bahan buangan/hasil sampingan dari proses produksi industri yang berbentuk padat/debu,cair atau gas yang menimbulkan pencemaran. Dampak limbah industri terhadap lingkungan telah terbukti dari besarnya pengaruh yang terjadi terhadap kesehatan manusia. Disamping menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan bila tidak dikelola secara baik, maka kegiata industri juga dapat menyebabkan timbulnya  bau, bising, pans, dan radiasi.

Menurut Schreiber et. al ( 2016 )Pengembangan indikator masalah lingkungan sangat penting bagi perusahaan, memberikan referensi untuk mengukur perilaku lingkungan dan hasil industri. Dengan Mengetahui dampak yang diberikan terhadap lingkungan maka dibutuhkan cara untuk industri kedepannya tidak merugikan lingkungan. Hal ini bisa dilakukan melalui penerapan prinsip berpikir hijau yang harus mulai ditanamkan pada setiap industri. Menurut Dinasty (2017) Ekologi industri menekankan pada pentingnya potensi- potensi keuntungan yang dapat diraih apabila terjadi hubungan simbiosis antar perusahaan industri di dalam satu lokasi. Umumnya hal tersebut dapat terjadi apabila limbah dari satu industri dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri yang lain.Maka dari itu dengan menerapkan prinsip berpikir hijau dapat menimalisiir dampak buruk suatu industri terhadap lingkungan.

Menurut Atmawinata (2012)  defiinsi industri hijau, industri yang berkelanjutan atau definisi yang lebih luas seperti Green Development atau Green Economy seringkali diangkat dari sudut pandang yang beragam sehingga terminologi tersebut saat ini dapat memiliki dimensi yang luas. Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan pembangunan industri yang ramah lingkungan tetapi juga berhubungan dengan penerapan sistem industri yang terintegrasi, holistik dan efisien.

Kementerian Perindustrian mengajukan Rancangan UndangUndang (RUU) tentang Perindustrian dimana didalamnya didefinisikan “Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Dengan menerapkan konsep berpikir hijau yang berarti mengutamakan lingkungan sekitar maka industri hijau akan terwujud dengan mudah. Manfaat dar konsep berpikir hijau yang berkaitan dengan industri dan lingkungan ialah terciptanya kestabilan yang baik antara lingkungan dengan kemajuan industri. Industri yang semakin maju tidak membuat rusaknya lingkungan bahkan bumi. Berpikir hijau membuat manusia yang mengelola keberlangsungan lingkungan di bumi ini menjadi memikirkan efek samping atau dampak dari setiap tindakan. Bahwa banyak dari zat-zat kimia yang dapat merusak kualitas lingkungan. Dan manfaat baik dari prinsip berpikir hijau menciptakan keharmonisan antara kegiatan industri dengan kelestarian lingkungan. Dengan menerapkan prinsip berpikir hijau dalam dunia indutstri akan menyelamatkan lingkungan dan juga menjadi bentuk sosialisasi terhadap lingkungan dan bumi.

Kesimpulan

Industri dikatakan sebagai penggerak perekonomian suatu negara. Industri menjadi sangat penting karena hal tersebut, namun industri juga memberikan dampak yang merugikan lingkungan dengan adanya isu lingkungan yang timbul dari suatu industri yang berupa pencemaran. Pencemaran yang terjadi difaktorkan oleh limbah yang merupakan pembuangan industri. Akibatnya hal itu dapat merusak suatu lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan konsep berpikir hijau dalam menjalankan suatu industri. prinsip berpikir hijau menciptakan lingkungan yang lebih baik dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Prinsip berpikir hijau harus mulai terapkan lebih lagi di setiap perindustrian. Perindustrian di indonesia sudah memiliki peraturan mengenai penerapan industri hijau, yang akan membuat terjadinya keharmonisasian antara industri dengan lingkungan.

Daftar Pustaka

Afia, Atep. 2021. Berpikir dan Berperasaan Hijau,Menuju Indonesia Maju. Kang Atep Afia Channel. Dalam https://youtu.be/VTl4TX60STE ( diakses 30 Oktober 2021 )

Atmawinata, Achdiat. 2012. Pendalaman Struktur Industri Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Kemenperin . Dalam https://kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau ( diakses 30 Oktober 2021 )

Dinasty, Anandha Wien. 2017. Strategi Pengembangan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan  (Eco Industrial Park) Pada  Zona Industri  Pringapus. Universitas Diponogoro. Semarang. Dalam http://eprints.undip.ac.id/58059/ ( diakses 30 Oktober 2021 )

Schreiber, Dusan , dkk. 2016. Analysis of Innovation and Its Environmental Impacts on the Chemical Industri. Universidade Feevale. ANPAD. Dalam https://www.scielo.br/j/bar/a/qbTRQ7Q5dtZL4RfkQFZYDHQ/?lang=en&format=html ( diakses 30 Oktober 2021 )

Supraptini. 2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan di Indonesia. Media Litbang Kesehatan volume XII Nomor 2 Tahun 2002. Dalam http://repository.litbang.kemkes.go.id/1130/1/1063-707-1-PB.pdf ( diakses 30 Oktober 2021 )

Widjajanti, Endang. 2009. Penanganan Limbah Laboratorium Kimia. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/limbah.pdf ( diakses 30 Oktober 2021 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.