Oleh : Clara Elva Novita (@T04-Clara)
ABSTRAK
Untuk mencapai kestabilan, suatu unsur cenderung
membentuk yang namanya ikatan. Ikatan kimia terdiri atas ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terbentuk dari serah terima elektron
antara atom logam dan atom bukan logam golongan utama. Ikatan kovalen terbentuk
dari pemakaian bersama elektron valensi. Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan
kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan
logam terbentuk dari kation dan elektron valensi yang bebas bergerak.
Kata kunci : ikatan, ion, ikatan
kovalen, elektron valensi, ikatan logam.
ABSTRACT
To achieve stability, an element tends to form what is
called a bond. Chemical bonds consist of ionic bonds, covalent bonds, and
metallic bonds. Ionic bonds are formed by the transfer of electrons between
metal atoms and nonmetal atoms of the main group. Covalent bonds are formed by
sharing valence electrons. Covalent bonds are divided into single covalent
bonds, double covalent bonds, and coordination covalent bonds. Metallic bonds
are formed from cations and valence electrons that are free to move.
Keywords : bonds, ions, covalent bonds, valence electrons, metallic bonds.
PENDAHULUAN
Menurut Adistya,
Hayuni, dan Dedek (2018), bahwa aidah oktet merupakan kaidah yang
menyatakan bahwa tidak semua atom -atom
saling bergabung dan
membentuk ikatan agar
memiliki elektron berjumlah
delapan sesuai dengan konfigurasi
elektron pada gas
mulia.
Susunan elektron stabil
dalam sebuah atom adalah oktet dan duplet. Oktet adalah keadaan ketika atom
mempunyai delapan elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan, duplet adalah keadaan
ketika atom memiliki dua elektron pada kulit terluarnya. Contoh atom yang
membentuk ingin duplet adalah H, He, Li, dan Be.
Untuk mengetahui konfigurasi
elektron kulit terluar suatu atom, Gilbert N Lewis membuat suatu sistem penulisan
dengan sebuah lambang yang dinamakan lambang Lewis. Cara penulisan lambang
Lewis ini dengan menuliskan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik.
Jumlah titik itu menyatakan jumlah elektron valensi dari suatu atom.
Bila elektron terluar
berjumlah 1, 2, atau 3, atom cenderung akan melepaskan elektron. Namun, jika
jumlah elektron terluarnya berjumlah 4, 5, 6, atau 7, atom cenderung akan
menerima elektron. Hal ini dilakukan agar atom tersebut mencapai susunan
elektron stabil.
Untuk mencapai susunan
elektron yang stabil, atom-atom ini melakukan suatu ikatan. Ikatan ini dibagi
menjadi ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa itu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam ?
2.
Bagaimana perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen ?
3.
Mengapa ada ikatan kovalen polar dan non polar ?
TUJUAN
1.
Mengetahui tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
2.
Memahami perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen.
3.
Mengetahui penyebab ikatan kovalen polar dan non polar.
PEMBAHASAN
Untuk mencapai kestabilan,
suatu atom akan membentuk suatu ikatan. Ikatan terdiri atas ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah
terima elektron dalam atom-atom yang berkaitan. Ikatan ion ini biasanya terjadi
pada unsur logam dengan unsur non logam. Contoh dari ikatan ion adalah senyawa
NaCl.
Na :1s² 2s² 2p⁶ 3s¹ ⟶ Na melepas 1e¯ ⟶ Na๋
Cl : 1s² 2s² 2p⁶ 3s 3p⁵ ⟶ Cl menerima 1e¯ ⟶ Cl¯
Sehingga reaksinya adalah : Na๋ + Cl¯ ⟶ NaCl
Sifat dari senyawa ion
adalah titik lebur dan titik lelehnya tinggi, dapat menghantarkan listrik
dengan baik dalam bentuk larutan dan lelehan, membentuk kristal, dan ikatannya
sangat kuat.
Lalu, ikatan kovalen adalah
ikatan yang terjadi karena adanya penggunaan pasangan elektron secara
bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan.ikatan ini biasanya terjadi antara
unsur non logam dengan unsur non logam. Menurut Raymond (2004), bahwa senyawa
kovalen (covalent compound) adalah senyawa yang hanyamengandung ikatan kovalen.
Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap,
dan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang
terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron. Contohnya : HCl.
H – Cl
Selanjutnya, ikatan kovalen rangkap dibagi lagi
menjadi ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Ikatan kovalen
rangkap dua terjadi saat atom-atom yang berikatan menggunakan bersama dua
elektron dalam satu ikatan. Contohnya : O₂.
O = O
Untuk ikatan kovalen rangkap tiga, terjadi ketika atom-atom yang berikatan menggunakan bersama tiga elektron valensi dalam satu ikatan. Contohnya : N₂ .
N ≡ N
Kemudian, ikatan kovalen koordinasi terbentuk jika pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom saja. Contohnya :H₂SO₄ .
Di dalam ikatan kovalen, terdapat
kepolaran ikatan kovalen yang dibagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan
kovalen non polar. Ikatan kovalen polar terjadi saat pasangan elektron yang
dipakai bersama tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang berikatan. Ciri-ciri
ikatan kovalen polar adalah atom-atom yang berikatan memiliki elektronegatifitas
yang berbeda, memiliki pasangan elektron bebas, dan bentuk molekulnya
asimetris. Sedangkan, ikatan kovalen non polar terjadi saat pasangan elektron
yang dipakai bersama tertarik ke semua atom yang berikatan. Ciri-ciri ikatan
kovalen non polar adalah atom-atom yang berikatan memiliki elektronegatifitas
yang sama dan bentuk molekulnya simetris.
Sifat dari senyawa kovalen adalah titik
lebur dan titik lelehnya rendah, tidak dapat menghantarkan listrik, amorf, dan
ikatannya relatif lemah.
Ikatan yang terakhir adalah
ikatan logam. Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antar atom dalam logam. Semakin
banyak elektron yang dipakai dalam ikatan itu, semakin tinggi titik leleh dan titik
leburnya. Untuk ikatan logam, perlu dipertimbangkan sifat-sifat logam, yaitu
kemampuan menghantarkan listrik, kemampuan menghantarkan panas, mudah dibentuk,
mempunyai kilap, dan elektropositif.
KESIMPULAN
Unsur membentuk ikatan yang
terbagi menjadi ikatan ion, ikatan kovale, dan ikatan logam. Ikatain ion
terbentuk dari serah terima elektron antara atom logam dan bukan logam golongan
utama. Ikatan kovalen terbentuk dari pemakaian bersama elektron antar atom-atom
yang berkaitan. Ikatan logam terbentuk dari kation dan elektron valensi yang
bebas bergerak.
DAFTAR
PUSTAKA
Chang,
Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep
Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Dalam https://www.google.co.id/books/edition/Kimia_Dasar_Jl_1_Ed_3/KzN5SOR1A-4C?hl=id&gbpv=1. (diunduh pada 03
Oktober 2021)
Hidayat,
Atep Afia. 2021. Ikatan Kimia. Modul Perkuliahan
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Martoprawiro, Muhamad A. 2014. Kuliah Struktur &
Ikatan Kimia (1) : Introduction to Structures and Chemical Bonding. Bandung :
ITB. Dalam https://www.youtube.com/watch?v=pFxl4N-y6AQ
(diunduh pada 03 Oktober 2021)
Safitri, Adistya Febriana., Widarti, Hayuni Retno.,
Sukarianingsih, Dedek. 2018. Identifikasi Pemahaman Konsep Ikatan Kimia. Jurnal Pembelajaran Kimia, Vol.3 No.1. Dalam
http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000
(diunduh pada 03 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.