Pencemaran Udara Akibat Asap Pabrik
Oleh : Umi Nurul Solikhah ( @R09-Umi)
Abstrak
Tingginya kebutuhan manusia serta perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat membawa perubahan di bidang industri. Hal ini mendorong manusia untuk merubah lingkungannya untuk meningkatkan kesejehateraan hidupnya. Perubahan lingkungan tersebut menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Salah satunya adalah pencemaran udara akibat asap pabrik. Banyak orang yang telah mengetahui bahwa asap pabrik merupakan salah satu penyebab pencemaran udara. Asap pabrik yang dihasilkan dan biasanya dibuang melalui cerobong asap, apabila naik ke permukaan maka akan sangat membahayakan dan juga merupakan penyumbang dari gas- gas yang berbahaya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya asap yang dibuang tersebut merupakan wujud dari limbah pabrik yang tidak mempunyai fungsi sama sekali. Oleh karena itulah keberadaan limbah pabrik yang berupa gas dan di buang di udara ini merupakan faktor pemicu polusi udara. Terlebih jika asap pabrik dikeluarkan dalam jumlah dan kuantitas yang banyak sekaligus. Tentu lingkungan sekitar akan langsung tercemar. Perlu diketahui, bahwa pabrik merupakan penyumbang terbesar gas karbon di udara.
Kata kunci : Pencemaran Udara, Asap Pabrik
Pendahuluan
Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 atau PP41/1999, Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Salah satu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industry adalah pencemaran udara oleh debu yang timbul dari proses pengolahan atau hasil industri. Industri selalu dikaitkan dengan sumber pencemaran karena industri merupakan kegiatan yang sangat tampak dalam pembebasan berbagai senyawa kimia ke lingkungan. Kegiatan industri menyebabkan pencemaran udara karena menimbulkan asap dan gas sebagai sumber titik dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (Karbondioksida), CO (Karbonmonoksida), SOX (Belerang Oksida), dan NOX (Nitrogenoksida).
Permasalahan
Pencemaran udara akibat asap pabrik yang dihasilkan dan biasanya dibuang melalui cerobong asap, apabila naik ke permukaan dalam jumlah yang banyak dapat membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adapun zat berbahaya yang terkandung dalam asap pabrik, dampak dari pencemaran udara akibat asap pabrik dan penyakit yang di timbulkan oleh asap pabrik
Pembahasan
A. Zat Berbahaya yang terkandung dalam Asap Pabrik
1. Karbon Monoksida (CO)
Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbonmonoksida menjadi Karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
3. Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfurdioksida (SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
4. Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun dialam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.5.
5. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan laindan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
6. Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi seperti dibawah ini.
7. Partikulat Debu (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
8. Timah
Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini merusak kecerdasan,menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengardan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat inimulai dari asbes dan logam berat (seperti cadmium, arsenic, mangan, nikel dan zink).
B. Dampak dari Pencemaran Udara Akibat Asap Pabrik
Bagi masyarakat yang rumahnya dekat di lokasi pabrik sangat merugikan, sebab asap yang dikeluarkan dari cerobongnya bisa mengotori lingkungan sekitar, udara menjadi kotor dan paru-paru menjadi tidak sehat karena menghisap udara tersebut. Masyarakat telah berupaya keras salah satunya dengan mendatangi pabrik untuk menyaring dan mengurangi asap yang dikeluarkan. Apalagi asap tersebut berwarna hitam pekat hasil dari limbah produksi. Hampir setiap hari diwaktu yang sama asap dikeluarkan, pada awalnya berjumlah sedikit tapi lama kelamaan volumenya semakin banyak.
Adapun Dampak terhadap tanaman adalah tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Tugas tanaman adalah memberikan oksigen hasil dari fotosintesis untuk mengurangi kadar karbondioksida dan kadar karbonmonoksida. Tetapi, jika pempecaran tersebut semakin banyak dan jumlah tanaman seperti pohon besar berkurang, maka tak terlalu banyak berpengaruh.
C. Penyakit yang di timbulkan oleh Asap Pabrik
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh asap pabrik adalah :
1. Asma
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran udara di mana sel mast, eosinofil dan sel T memainkan peranan yang penting. Pada individu yang rentan, inflamasi tersebut menyebabkan episod bunyi bernafas seperti gesekan biola (wheezing). Simptom ini biasanya dikaitkan dengan perubahan kadar pengaliran udara melalui salur pernafasan yang berbalik secara spontan atau setelah diberi rawatan. Inflamasi tersebut juga mengakibatkan salur pernafasan lebih reaktif terhadap pelbagai jenis rangsangan (Global Iniative for Asthma,1995).
2. Iritasi mata
Iritasi ringan terhadap mata, terjadi karena banyak hal: iritasi , alergi atau dapat juga merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius.. Yang paling umum terjadi adalah iritasi mata yang disebabkan karena terlalu lama bekerja didepan komputer, terpapar oleh debu atau kotoran dalam jangka waktu yang lama.
3. Gangguan Pernafasan
· Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
· Pernapasan akut penyakit termasuk pneumonia
· Prematur timbulnya dan penurunan dipercepat pada fungsi paru-paru
· Semua gejala utama pernapasan pada orang dewasa, termasuk batuk, berdahak, bersin & dyspnea
D. Cara Menanggulanginya
Masyarakat mungkin bisa memulai dari diri sendiri seperti memakai masker, menanam pohon supaya asap dapat diserap pohon dan dinganti dengan oksigen, tidak terlalu sering berada di luar rumah yang sudah tercemari oleh asap pabrik Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan. Filtrasi : Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan. Pembersihan udara secara elektronik : Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.
Kesimpulan
Pencemaran udara akibat asap pabrik mengakibatkan dampak negative terhadap kesehatan masyarakat khususnya pada terganggunya sistem pernafasan dan juga menimbulkan pencemaran lingkungan yang dapat memicu terjadinya pemanasan global dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Zat Berbahaya yang terkandung dalam Asap Pabrik yaitu: Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Oksida (SOX), Ozon (O3), Hidrokarbon (HC), Khlorin (Cl2), Partikulat Debu (TSP), dan Timah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya dalam mengurangi dan menanggulangi polusi udara akibat aktivitas pabrik.
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 atau PP41/1999. Tentang Pencemaran udara
Daryanto. Masalah Pencemaran.2004. Bandung : Tarsito
Rahman. 2012. Dampak Pencemaran udara. Jakarta
Anonim. 2013. Upaya Penanggulangan Polusi Udara. Jakarta
Terlalu Banyak Zat Berbahaya dalam pencemaran udara pabrik ya, terima kasih atas tulisan yang sangat bermanfaat
BalasHapus