Laman

Senin, 09 November 2020

Kualitas Udara Memburuk Akibatnya Berdampak Pada Kesehatan Makhluk Hidup Di Muka Bumi

 Oleh : Hafiz Zurrohmansyah (@R11-Hafiz)


Abstrak

Masalah pencemaran udara saat ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya zat-zat polutan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari, pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor yang setiap harinya selalu menghasilkan polutan yang membuat kualitas udara menjadi buruk. Hal ini tentunya menjadi permasalahan pada kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Udara yang telah tercemar oleh zat-zat polutan bukan hanya mempengaruhi kesehatan manusia tetapi seluruh makhluk hidup dan lingkungan juga akan terkena efek dari pencamaran udara tersebut. 

Kata Kunci : Pencemaran udara, Poluton, Kesehatan, Kualitas udara

 

Pendahuluan

Masalah pencemaran udara adalah masalah yang setiap tahunnya selalu terjadi. Hal ini terjadi akibat meningkatnya jumlah aktivitas manusia pada zaman modern saat ini, seperti semakin banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor yang setiap harinya menghasilkan zat polutan sebagai pencemar udara. Hingga akhirnya udara yang bersih seharusnya sebagai sumber pernapasan makhluk hidup kini  menjadi tercemar yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia dan juga dapat merusak lingkungan ekosistim.

Selain pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor dan pabrik industri, ada juga berasal dari kebakaran hutan yang tak kunjung berhenti. Sebagai contoh kasus lalu yang mana  terjadi kebakaran hutan di Riau dan di Kalimantan. Kebakaran hutan itu merupakan masalah serius yang dihadapi pada permasalahan pencemaran udara masa kini dengan CO (karbon monoksida) sebagai polutan yang dominan yang dihasilkan dari kebakaran hutan.  Dampak dari kebakaran hutan adalah pencemaran udara dari asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan pernapasan dan hilangnya komponen manfaat dari potensi hutan yang biasa sangat berguna pada manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan hewan.

Semua terjadi akibat ulah manusia akibat keserakahannya yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Banyaknya oknum-oknum yang angkat tangan dan tidak bertanggungjawab dalam kebakaran hutan. Dengan penulis membuat artikel ini bertujuan untuk memberi kesadaran pembaca akan bahaya dari pencemaran udara, pencemaran udara menyebabkan udara bersih terkontaminasi oleh berbagai zat-zat berbahaya yang berupa partikel berbentuk padat, cair dan gas. Zat yang terkontaminasi diudara dengan berbagai bentuk ini disebut polutan. Bahaya polutan diudara sering tidak disadari oleh masyarakat luas. Padahal polutan udara dapat mengganggu kesehatan sampai menyebabkan kematian. Oleh karena itu, artikel ini akan memberi pemahaman mengenai pencemaran udara.

 

Pembahasan

A. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuknya zat, energi atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia. Sehingga melampaui batas kualitas udara yang telah ditetapkan. Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3 yaitu:  

1.    Sumber perkotaan dan industri

2.    Sumber pedesaan/pertanian

3.    Sumber alami

Sumber perkotaan dan industri ini berasal dari kemajuan teknologi yang mengakibatkan banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor mempengaruhi kualitas udara akibat mengeluarkan zat-zat polutan. Kemudian sumber pencemaran udara untuk wilayah pedesaan/pertanian dikarenakan penggunaan pestisida sebagai zat senyawa kimia yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman, virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Sedangkan sumber alami berasal dari alam seperti abu yang dikeluarkan akibat gunung berapi, gas-gas vulkanik, debu yang bertiupan akibat tiupan angin, bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik dan lainnya.

Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Kualitas udara itu diukur sesuai dengan baku mutu udara yang merupakan suatu ukuran pada batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara.

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 yaitu suatu angka yang tidak mempunyai satuan yang dimana dapat menggambarkan kondisi mutu udara ambien di suatu lokasi tertentu, yang didasarkan oleh adanya dampak pada kesehatan manusia, nilai estetika dan mahluk hidup lainnya.

Gambar 1. Peta Indonesia bagian kalimantan dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)


Pencemaran udara semakin memburuk seiring dengan kemajuan teknologi, dimana dengan kemajuan teknologi sehingga sumber penghasil polusi udara semakin meningkat.Berikut kondisi pencemaran udara di Indonesia berdasarkan Indeks Standar.

Gambar 2. Kriteria kualitas udara


Gambar 3. Batas Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dalam satuan matriks

B. Zat Polutan

Pencemaran udara disebabkan oleh zat-zat yang biasa disebut dengan polutan, setiap polutan memiliki dampak yang berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis yang lainnya. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara diantara: Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC), Chlorouorocarbon (CFC), Timbal (Pb), dan Partikular (PM10). Zat polutan di udara bebas memiliki beberapa sifat bentuknya yaitu ada memiliki bau, ada yang tidak memiliki bau, dapat dilihat, tidak dapat dilihat, dan berwarna atau tak berwarna.

C. Dampak Pencemaran Udara

Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya mengganggu kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem, dan hujan asam. Kesehatan pada manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem ialah kerusakan lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara.Diatmosfir, polutan tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).Akhirnya mereka jatuh ke tanah sebagai hujan asam. Selanjutnya yang terjadi adalah bencana bagi kehidupan makhluk hidup.Sebagai contoh peristiwa kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan Pekanbaru tentunya mengakibatkan kondisi udara yang sangat membahayakan kesehatan. Masyarakan akan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) akibat menghirup udara yang bercamput asap hasil kebakaran hutan.

D. Kesadaran Masyarakat

Kesadaran tentang lingkungan hidup mencakup banyak segi, antara lain segi kognitif (pengetahuan dan ketrampilan), segi afektif (sikap), dan segi perilaku seseorang ketika terlibat dalam sebuah aksi lingkungan. Adapun menjaga lingkungan di sekitar kita ialah sudah menjadi hal dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Banyak cara sederhana yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga lingkungan diantara dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan dengan menanam kembali tumbuhan atau pohon baik disekitar rumah, pinggir jalan maupun hutan.

Dengan adanya penghijauan dapat memberikan udara yang segar dan membantu mengurangi efek dari pencemaran udara.Tentunya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih perlu adanya kesadaran bagi semua pihak baik itu masyarakat, pemerintah maupun penghasil limbah polusi udara, agar dapat bersama-sama menjaga dang mengatasi pencemaran udara.

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel ini ialah perlunya pemahaman masyarakat mengenai udara terutama penyebab dan dampak pencemaran udara, hal ini dapat menjadi bekal pengetahuan agar tetap menjaga lingkungan sekitar.


Daftar Pustaka

Jainal Abidin & Ferawati Artauli Hasibuan, (2019). Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Untuk Menambahkan Pemahaman Masyarakat Awam Bahaya Dari Polusi Udara. Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau IV (SNFUR-4) Pekanbaru, 7 September 2019.

Rita., Rina, A. & Ridwan, F.(2018).Perhitungan Indeks Kualitas Udara DKI Jakarta Menggunakan Berbagai Baku Mutu. Ecolab Vol. 12 No. 1 Januari 2018 : 1 – 52.

Fachmi, R. (2014). Permasalahan dan Dampak KebakaranHutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, p.47 – 59 ISSN: 2355- 4118.

Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara.Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No. 3.

Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 1995 Tentang “Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak”.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: KEP107/KABAPEDAL/11/1997 Mengenai “Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.