Laman

Jumat, 06 November 2020

Adanya Pencemaran Udara

 Adanya Pencemaran Udara 



disusun oleh Laykha Fitriani Az Zahra

Kode peserta: @R16-Laykha

ABSTRAK

Pencemaran udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi sektor transportasi, industri, dan domestik. Faktor lainnya yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi. yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak seimbang dan  rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Dalam tulisan ini diuraikan mengenai jenis pencemaran udara, dampak negatif dan upaya penanggulangannya. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan

Kata kunci: pencemaran udara, permasalahan lingkungan, jenis, dampak negatif ,upaya penanggulangan

 

PENDAHULUAN

Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan pada kesehatan manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources) seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, seperti di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran seperti ini sering disebut dengan pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sedangkan pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor di darat dan tranportasi laut.

Dengan kemajuan ekonomi yang sangat pesat mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, di lain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, sehingga efek negatif polusi udara terhadap kehidupan manusia semakin hari semakin bertambah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus menerus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kepada kita bahwa betapa pentingnya digalakkan upaya pengurangan emisi dengan cara penyuluhan kepada industriawan maupun masyarakat ataupun dengan cara mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi.

Dalam tulisan ini dibahas mengenai pencemaran udara yang meliputi, karakter, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya.

 

PERMASALAHAN

Udara di daerah perkotaan dengan berbagai macam kegiatan industri dan perkembangan teknologi serta lalu lintas yang padat, relatif sudah mengandung bermacam-macam zat pencemar dengan konsentrasi besarnya bervariasi. Dari berbagai macam komponen pencemar udara, yang paling banyak pengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen Karbon Monoksida (CO), Oksida Nitrogen (NOx), Oksida Sulfur (Sox), Hidrokarbon (HC), Partikel . Komponen atau zat ini berasal dari aktivitas manusia itu sendiri. Jumlah komponen pencemar udara tergantung kepada sumbernya. Komponen pencemar tersebut dapat mencemari udara secara sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama , dari sumber alami, dan sumber sumber lainnya Dengan ada nya komponen atau zat pencemaran udara pasti ada beberapa hal yang terjadi hingga komponen atau zat tersebut ada didalam suatu udara. Adapun beberapa sumber  yang tumbuh hingga terjadinya pencemaran udara itu sendiri, contohnya yaitu :

·         Aktivitas Manusia

Dalam bidang Transportasi; Industri; Pembangkit listrik; Pembakaran (perapian, kompor, tungku, [insinerator] dengan berbagai jenis bahan bakar; Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

·      Sumber Alami

Berupa Gunung berapi; Rawa-rawa; Kebakaran hutan; Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

·         Sumber-sumber lain

Dari Transportasi ammonia; Kebocoran tangki klor; Gas Timbulan metana Dari Lahan Uruk / Tempat Pembuangan Akhir sampah; Uap pelarut organik

Pencemaran udara yang kita sadari membawa dampak negative terhadap kesehatan tubuh manusia , serta lingkungan sekitar . Dari dampak yang kita ketahui kita harus melakukan upaya menanggulangi pencemaran udara tersebut.

 

PEMBAHASAN

Metrologi Pencemaran Udara

Kondisi metrologi sangat berperan dalam penyebaran, pengenceran, perubahan, dan penghilangan zat pencemaran udara yang terdispersikan di atmosfir

·      Proses Penyebaran

Penyebaran zat pencemar yang diemisikan dari sumbernya ke udara diakibatkan oleh adanya pengaruh down wind. Dalam perhitungan harga kecepatan dan arah angin diperlukan sebagai indikasi pergerakan udara disuatu daerah. Bahkan untuk jarak yang pendek, profil pergerakan udara biasanya akan sangat kompleks.

·      Proses Pengenceran

Pengenceran dan pencampuran zat pencemar di udara diakibatkan oleh adanya gerakan turbulen. Kondisi udara pada umumnya mempunyai kecepatan pengenceran yang diakibatkan oleh pencampuran (turbulensi).

·      Proses Perubahan

Zat pencemar selama berada di udara akan mengalami perubahan fisik dan kimia, sehingga membentuk zat pencemar sekunder. Smog sebagai contoh, merupakan hasil interaksi diudara antara oksidasi nitrogen, hidrokarbon dan energi matahari, peristiwa ini dikenal dengan reaksi fotokimia.

·      Proses Penghilangan

Zat pencemar diatmosfir akan mengalami penghilangan atau pengurangan karena adanya proses-proses meteorologi, seperti hujan.

 

Jenis atau Komponen Pencemar Udara

Zat-zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia adalah sebagai berikut :

1.      Karbon Monoksida (CO)

Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60%-70% pencemaran udara di Indonesia disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini . Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.

2.         Nitrogen Oksida (NOx)

Sampai tahun 2000 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun) [4]. Gas NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu ; Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2). Ada 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu :

1)       Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism) : Proses ini disebabkan gas nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx    NO + NO2).

2)       Prompt NOx : Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.

3)       Fuel NOx : NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar.

Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.

3.         Sulfur Oxide (SOx)

Emisi SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya Sox emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatik dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari reaksi :

S + O2                      SO2  

SO2 + ½ O2              SO3

Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil sekali yaitu sekitar (1-5)%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas ini pun apabila bereaksi di atmosfir akan membentuk zat asam. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa tahun 1997-2003 jumlah sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas.

4.         HydroCarbon (HC)

Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam mesin yang merupakan sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna dan tidak terbakarnya minyak pelumas silinder. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.

5.         Partikulat Matter (PM)

Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk dari pemecahan unsur hidrokarbon dan setelah proses oksidasi. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan beberapa kandungan metal oksida. Dalam kelanjutan proses ekspansi di atmosfir, kandungan metal dan debu tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O . Sebagian benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa kota besar di dunia. Perubahan menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak disebabkan karena proses oksida oleh molekul sulfur.

 

Penyebab Komponen atau Zat Bisa Ada dalam Udara

Adapun penyebab atau dari suatu hal yang terjadi hingga suatu komponen atau zat tersebut ada didalm udara sebagai berikut:

·           Sirkulasi Angin

Angin adalah udara yang bergerak sebagai akibat perbedaan tekanan antara daerah yang satu dan lainnya. Pergerakan udara tersebut dari daerah yang bertekanan padat ke arah udara yang bertekanan rendah/renggang.

Perbedaan pemanasan udara menyebabkan naiknya gradient tekanan horizontal, sehingga terjadi gerakan udara horizontal di atmosfir. Oleh karena itu perbedaan temperature antara atmosfir di antara atmosfir diatas benua dengan diatas lautan menyebabkan gerakan udara dalam skala yang sangat besar, angin lokal terjadi akibat perbedaan temperature setempat.

·           Penyebaran Turbulen

Perubahan gradient kecepatan angin merupakan fungsi dari ketinggian dan tergantung pada kekasaran permukaan, serta waktu. Model pergerakan turbulen dinyatakan sebagai pergerakan Eddy, dapat berupa :

a.       Pusaran Termal yang disebabkan oleh radiasi matahari pada siang hari sehingga pada siang hari gradient angin akan lebih datar dibandingkan pada malam hari

b.      Pusaran Mekanis di sebabkan oleh gerakan angin dipermukaan bumi yang kasar, akibat dari permukaan bumi yang ada akan berpengaruh pada arah dan kecepatan angin

 

·           Kondisi Stabilitas Atmosfer

Derajad kestabilan di atmosfir harus kita ketahui jika kita ingin memperkirakan kemampuan atmosfir untuk mendispersi polutan yang diterima dari sumbernya. Kestabilan atmosfir salah satunya tidak menunjukan pencampuran yang vertikal atau perputaran sebagai hasil emisi polutan yang dekat dengan permukaan bumi cenderung tinggal disana. Perputaran itu terjadi pada suatu atmosfir rendah, terutama tergantung dari :

Gradient temperature , dan Mekanisme turbulan

·           Bungan Angin (Wind Rose)

Satu hal yang penting dalam meramalkan penyebaran zat pencemar adalah mengatahui arah dan besarnya kecepatan angin, yang biasa digambarkan dalam bentuk vektor. Arah angin selalu ditunjukkan dari mana angin tersebut bertiup

Vektor arah dan besarnya kecepatan angin dalam wind rose menggambarkan frekuensi distribusi dari arah angin, pada berbagai variasi kecepatan yang terjadi.

 

Sumber Pencemaran  Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu pencemar primer dan pencemar sekunder.

1)   Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida] adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran .

2)   Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer . Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

 

Dampak dari Pencemaran Udara

Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya: mengganggu kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem dan hujan asam. Kesehatan pada manusia akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalan bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksidadan nitrogen dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara. Di atmosfir, polutan tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Akhirnya mereka jatuh ketanah sebagai hujan asam. Selanjutnya yang terjadi adalah bencana bagi kehidupan makhluk hidup. Sebagai contoh peristiwa kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan Pekanbaru tentunya mengakibatkan kondisi. udara yang sangat membahayakan kesehatan. Masyarakan akan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) akibat menghirup udara yang bercampur asap hasil kebakaran hutan.

 

Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

Adapun upaya penanggulangan yang bisa dilakukan , sebagai berikut:

1)   Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.

2)   Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.

3)   Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.

4)   Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;

5)   Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;

6)   Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain

 

KESIMPULAN

Berdasarkan pernyataan diatas, maka polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah DKI Jakarta pertambahan kendaraan tercatat 8.74% per tahun sementara prasarana jalan meningkat 6.28% per tahun , menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara kita. Diharapkan dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ani, M. 2018. Analisis Risiko Kualitas Udara Ambien (NO2 Dan SO2) Dan Gangguan Pernapasan Pada Masyarakat Di Wilayah Kalianak Surabaya.Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018: 394-401

Abiding, J . Hasibuan, FA . 2019. Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan untuk Menambah Pemahaman Masyarakat Awam Tentang Bahaya dari Polusi Udara. Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau IV,  Pekanbaru : 7 September 2019.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta. 2013. Zat – zat Pencemar Udara.

Dinus.ac.id . 2020. Klasifikasi Pencemaran atau polutan . http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Klasifikasi_Pencemar_atau_Polutan(5).pptx

Simanjuntak, AG .2007. Pencemaran Udara. 11(3). 35-36

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.