Laman

Selasa, 27 Oktober 2020

 

Judul :industri sabun dan detergen menghasilkan perkembangan dan kemajuan.

Oleh : Rajib Fahmi (
@S17-Rajib)

Abstrak. Sabun merupakan suatu hasil produk industri yang digunakan sebagai pembersih dan pencuci kotoran pada tubuh manusia dan lainnya. Industri sabun memiliki 2 macam industri yaitu industri detergen dan industri sabun. Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui bagaimana sejarah sabun, macam-macam industri sabun, bahan dasar pembuatan sabun, sifat dan karakteristik sabun, bagaimana proses produksi sabun, pengelolaan limbah industri sabun dan industri sabun yang telah lama berkembang di Indonesia, dengan metode review dan deskriptif kualitatif. Di zaman sekarang ini perkembangan industri sabun sangatlah luas dan bersaing dengan satu sama lain untuk menciptakan produk yang berkualitas, ini dikarenakan canggihnya teknologi. Industri-industri sabun diantaranya ialah PT P&G, PT Unilever, PT KAO Indonesia, PT Megasurya Mas PT Total Chemindo Loka, dan PT Adimulia Sarimas Indonesia,Classic Intermark PT, Cussons Indonesia PT, Djuli Subur PT, PT.Wings Indonesia

Kata Kunci: Sabun, Industri, Pembersih, Kotoran, Limbah


 Pendahuluan

Indonesia merupakan negara heterogen dari segi aktifitas perindustriannya, meskipun bukan termasuk negara perindustrian di Dunia. Perindustrian di Indonesia mulai dari industri rumah tangga, industri dengan beraggotakan komunitasnya saja,  hingga industri global dengan berbagai kerjasama dan cabang-cabang dari negara lain.

Adapun kota-kota besar di Indonesia yang merupakan kota industri terbesar adalah Surabaya, Sidoarjo dan Bekasi. Beberapa perusahaan di kota tersebut merupakan cabang/ kerjasama dari negara lain misalnya PT. Kao Indonesia, yang salah satu hasil produksinya adalah Sabun dan Detergent. Tidak hanya perusahaan tersebut yang memproduksi sabun di Indonesia, namun juga PT. Wings Indonesia, PT. Unilever dan lain sebagainya.

Proses pembuatan Sabun dan Detergent pada skala industri rumah tangga atau konvensional memang tidak terlalu rumit, namun apabila produksi ini dilakukan pada skala besar/ sekitar beberapa ton perhari tentulah membutuhkan ilmu khusus untuk melakukannya.

Hal yang harus dilakukan pada proses pembuatan Sabun dan Detergent adalah persiapan raw material (bahan baku), pengendalian proses, pengendalian alat, dan treatment hasil produksi. Semua hal tersebut akan dibahas dengan judul ''Proses Pembuatan Sabun dan Detergent'' ini.

 


 Permasalahan

Sabun, dalam kasus ini detergen, mengurai lapisan lendir eksternal ikan dan merusak insang. Padahal lendir pada ikan berfungsi melindungi hewan tersebut dari bakteri dan parasit. Laman Lenntech menulis bahwa konsentrasi detergen sebanyak 5 ppm sudah mampu membunuh telur ikan, sementara konsentrasi 2 ppm membikin ikan menyerap bahan kimia dua kali lebih banyak. Bahan-bahan kimia pada sabun juga merusak sistem reproduksi biota air.

Sementara kandungan fosfat dalam detergen menyebabkan perkembangan pertumbuhan ganggang jadi berlebih. Akibatnya racun hasil produksi ganggang semakin banyak terlepas. Selain itu kadar oksigen pada air kian menipis dan berakibat pada kematian organisme lain di ekosistem tersebut. Bahan kimia lain yang terkandung dalam detergen juga membunuh bakteri pengurai, mengubah warna air jadi kecokelatan dan mengeluarkan bau busuk.


Pembahasan

1. Sabun

 

Pembuatan sabun telah dilakukan sejak masa lampau (mesir kuno). Sebelum masehi, sabun sudah dibuat dari abu tanaman yang mengandung kalium karbonat. Abu tersebut dididihkan dengan kapur (CaO) membentuk kalium hidroksida. Selanjutnya pendidihan kalium hidroksida dengan lemak hewan menghasilkan sabun. Sabun generasi pertama yang mirip dengan sabun sekarang dibuat di Italia pada tahun 600 M. Pada waktu itu bahan-bahan baku yang digunakan adalah lemak dan kalium hidroksida. Sabun yang dihasilkan tidak murni sebab menggunakan bahan baku yang juga tidak murni.

Teknik yang dikembangkan masih primitif. Dengan ditemukan teknik pemurnian bahan baku dan pemahaman yang memadai terhadap reaksireaksi kimia dalam pembuatan sabun maka pada abad-abad berikutnya dihasilkan sabun bermutu tinggi.Sabun mandi dibuat pertama kali dari kalium hidroksida dan lemak hewan.

Praktikum / Percobaan Pembuatan Sabun

Tujuan :Untuk membuat sabun dari lemak dan natrium hidroksida (NaOH).

>Alat :

  •          Gelas kimia
  •          Gelas ukur
  •          Batang pengaduk
  •          Bunsen

>Bahan :

  •          Lemak
  •          Larutan NaOH 6 M
  •          Garam dapur (NaCl)
  •          Air

>Langkah Kerja :

  •         Campurkan lemak dengan larutan NaOH 6 M. Kemudian, didihkan sambil diaduk.
  •      Setelah reaksi sempurna tambahkan garam dapur, dan cuci dengan air.

2. Detergen

 

Detergen tergolong bahan yang digunakan sebagai pencuci. Detergen dibagi dalam dua jenis yaitu detergen alam dan detergen sintetik. Detergen alam dibuat dari minyak hewan atau minyak sayuran seperti sabun mandi. Detergen sintetik biasanya dibuat dari minyak bumi. Detergen agak berbeda dari sabun. Sabun adalah garam natrium dari asam karboksilat, sedangkan detergen adalah garam natrium dari asam sulfonat, seperti natrium alkil sulfat dan natrium alkilbenzen sulfonat.

 

Sabun dan detergen memiliki gugus fungsi berbeda. Sabun memiliki gugus fungsi ion karboksilat (COO), sedangkan detergen memiliki gugus fungsi ion sulfonat (SO3) atau ion sulfat (O–SO3).

 

Bagian ekor yang telah dikembangkan untuk pembuatan detergen adalah alkil sulfat dan alkilbenzena sulfonat. Rantai alkil sulfat mengandung 10–18 atom karbon. Rantai ini berasal dari alkohol, seperti lauril alkohol.

 

Reaksi lauril alkohol dengan asam sulfat pekat menghasilkan asam sulfonat. Asam ini selanjutnya direaksikan dengan natrium hidroksida membentuk natrium lauril sulfat. Persaman reaksinya:



Rantai alkilbenzena sulfonat berasal dari minyak bumi. Rantai ini dibentuk dari rantai alkena lurus (10–12 atom karbon) dengan cincin benzena. Alkilbenzena yang dihasilkan, kemudian direaksikan dengan asam sulfat pekat membentuk asam alkilbenzen sulfonat. Selanjutnya asam ini dinetralkan oleh natrium hidroksida membentuk detergen. Contoh reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.


Seselanjutnya, alkilbenzena direaksikan dengan asam sulfat.

Bagian ekor yang dihasilkan di atas selanjutnya direaksikan dengan natrium hidroksida membentuk detergen. Contoh:


Asam alkilbenzena sulfonat bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk detergen natrium alkilbenzen sulfonat (ABS), sedangkan lauril hidrogen sulfat bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk detergen natrium lauril sulfat (LAS).

 

KESIMPULAN

Industri sabun ialah industri yang menghasilkan produk sabun yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Sabun merupakan produk industri sabun dimana memiliki fungsi sebagai pembersih dan pencuci kotoran seperti tubuh manusia, pakaian, dan lainnya. Industri sabun dibagi menjadi dua macam yaitu indusri detergen dan industri sabun. Bahan pembuatan sabun yaitu asam lemak, NaOH atau KOH, air, zat aditif, gliserin monostearat, dan surfaktan. Dua metode dalam pembuatan sabun yaitu metode batch dan metode kontinu. Empat cara pembuatan sabun di industri yaitu saponifikasi lemak netral, pengeringan sabun, netralisasi asam lemak, dan penyempurnaan sabun. Limbah sabun sangat berdampak pada lingkungan, untuk mengurangi industri sabun mengelola limbah tersebut agar dapat digunakan lagi.

 

 

                                                                       DAFTAR PUSTAKA

 

https://tirto.id/kali-item-berbusa-detergen-memang-masalah-bagi-lingkungan-ddqH

 

https://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-sabun-dan-detergen-struktur-pembuatan-fungsi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.