Laman

Selasa, 29 September 2020

Pembuatan Cuka Apel

 

Oleh : Rajib Fahmi (@S17-Rajib)

Abstrak :Terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah impor dan ekspor untuk komoditas apel di Indonesia. Jumlah impor buah apel jauh lebih besar dibanding dengan jumlah ekspor apel lokal. Hal ini mengakibatkan berlebihnya panen apel lokal di Indonesia, sehingga salah satu alternatif cara untuk mereduksi kelebihan apel lokal adalah dengan mengolah apel lokal yang berlebih tersebut menjadi cuka apel. Cuka apel bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxemia alias keracunan dalam peredaran darah dan mencegah obesitas. Proses pengolahan cuka apel menggunakan Apel Anna, dengan proses fermentasi dua tahap; yaitu fermentasi glukosa dalam apel menjadi alkohol dengan bantuan Saccharomyces cerevisiae. dan kemudian alkohol difermentasi menjadi asam asetat dengan bantuan bakteri Acetobacter aceti. Metode yang digunakan pada fermentasi ini adalah kombinasi fermentasi aerob dan anaerob. Pada penelitian ini dilakukan penambahan Saccharomyces cerevisiae dengan variasi 5 dan 7,5 gram. Variasi juga dilakukan pada penambahan gula dengan kadar 0%, 10%, dan 15%. Analisis kadar alkohol, kadar asam asetat, dan pH dilakukan 2 kali setiap seminggu selama 3 minggu masa inkubasi fermentasi aerob. Penentuan kadar alkohol dengan menggunakan Gas Chromatography, kadar asam asetat dengan titrasi asam-basa, dan penentuan pH dilakukan dengan pH meter. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah perancangan produk cuka apel, penambahan ragi Saccharomyces cerevisiae dan penambahan gula yang tepat untuk mencapai kondisi optimal dan menentukan kadar alkohol, kadar asam asetat, dan pH dari produk cuka apel sebagai parameter optimasi proses fermentasi.

Keyword :Apple Vinegar Fuji, fermentation, pH, Alcohol.


Pendahuluan

Cuka apel adalah minuman yang dibuat dengan cara melumatkan apel dan memeras cairannya. Setelah cairan apel didapat, nantinya akan dimasukkan bakteri dan ragi untuk memulai proses fermentasi alkohol. Selain ragi, ditambahkan juga gula dalam cairan apel yang akan diubah menjadi alkohol. Dalam proses fermentasi kedua, alkohol diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter). Cuka yang diperoleh dari proses fermentasi panjang ini juga menyisakan komponen seperti asam asetat, asam gallic, katekin, dan lain-lain. Ini menjadikan cuka memiliki manfaat sebagai antioksidan serta antibakteri. Saat ini cuka, terutama cuka apel, mulai kembali dimanfaatkan oleh masyarakat dan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan cuka apel dikabarkan bisa membantu pengobatan penyakit.


Metode permasalahan

Pembuatan Resep Cuka Apel

Jika kita mulai dari nol dan tidak menggunakan kultur untuk mempercepat fermentasi alkohol menjadi cuka, cara terbaik adalah memulai dengan ramuan yang mengandung kadar alkohol rendah (tidak lebih dari 5-10%) dan tidak menambahkan gula tambahan. .

Sari apel, anggur, jus buah fermentasi, atau bir basi merupakan bahan awal yang sempurna. Mengenai sari buah apel, bisa dimulai dengan sari apel segar atau sari apel keras. Sari apel segar membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mengubah cuka karena pertama kali difermentasi menjadi sari apel keras sebelum menjadi cuka.

1.Tuangkan cairan awal ke dalam gelas atau mangkuk atau botol. Jika menggunakan kaca, cobalah untuk memilih botol gelap. Fermentasi terjadi dalam kegelapan, jadi kitaa memerlukan wadah gelap atau perlu menyimpan cairan di tempat yang gelap. Keuntungan dari botol bening adalah  bisa melihat apa yang terjadi saat memeriksa cuka, tapi kita perlu membuatnya tetap gelap sepanjang sisa waktu.

2. Proses fermentasi membutuhkan udara, namun kita idak ingin serangga dan debu masuk ke resep kta. Tutup mulut botol dengan beberapa lapis kain katun tipis dan dikencangkan dengan karet gelang.

3. Tempatkan wadah di tempat yang gelap dan hangat. Suhu yang di butuhkan adalah sekitar 60-80 ° F (15-27 ° C). Fermentasi terjadi lebih cepat pada suhu yang lebih hangat. Lama waktu yang diperlukan untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat bergantung pada suhu, komposisi bahan awal, dan ketersediaan bakteri asam asetat. Proses lambat berlangsung dari 3 minggu sampai 6 bulan. Awalnya, bakteri akan mengoleksi cairan, akhirnya membentuk lapisan agar-agar di atas bahan awal.

4. Bakteri membutuhkan udara untuk tetap aktif, jadi sebaiknya hindari mengganggu atau mengaduk campuran. Setelah 3-4 minggu, uji cairan dalam jumlah sedikit untuk melihat apakah telah berubah menjadi cuka. Pertama, cium botol yang tertutup. Jika cuka sudah siap, rasanya cuka seperti cuka yang kuat. Jika botol melewati tes awal ini, bungkus kain katun tipis, ambil sedikit cairan, dan rasakan. Jika cuka melewati uji rasa, sudah siap untuk disaring dan dibotolkan. Jika kita tidak menyukai rasanya, ganti kain katun tipis dan biarkan larutannya didiamkan lebih lama. Kita  bisa mengeceknya mingguan atau bulanan jika belum siap. Catatan: botol dengan keran di bagian bawah membuat tes rasa lebih mudah, karena itu kita bisa mengeluarkan sedikit cairan tanpa mengganggu induk cuka yang terbentuk di bagian atas wadah.

5. Sekarang kita siap untuk menyaring dan memasukan botol cuka buatan kita. Saring cairan melalui saringan kopi atau kain katun tipis. Jika berencana membuat lebih banyak cuka, jaga beberapa bahan berlendir akan menempel pada saringan. Inilah induk Cuka dan bisa digunakan untuk mempercepat produksi persediaan cuka masa depan. Cairan yang terkumpulkan adalah cuka.

6. Karena cuka buatan sendiri biasanya mengandung sedikit residu alkohol, kita mungkin ingin merebus cairan untuk menghilangkan alkohol. selain itu Juga, mendidihkan cuka membunuh mikroorganisme yang tidak diinginkan. Ini juga sangat bisa digunakan pada cuka yang baru disaring dan tidak dipasteurisasi. Cuka yang tidak dipasteurisasi akan memiliki umur simpan yang lebih pendek dan harus didinginkan.

7. Cuka yang tidak dipasteurisasi (segar) dapat disimpan dalam toples atau botol yang disterilkan dan disegel di kulkas selama beberapa bulan. Untuk memasteurisasi cuka, panaskan pada suhu 170 ° F (77 ° C) dan pertahankan suhu selama 10 menit. Hal ini dapat dicapai dengan mudah di dalam wadah panci, jika kita tidak punya panci di kompor yang ada pantau suhunya. Cuka yang dipasteurisasi dapat disimpan dalam wadah tertutup dan disterilkan selama beberapa bulan pada suhu kamar.

Pembuatan Resep Cuka dengan Metode Cepat Menggunakan Induk Cuka
Metode cepat sama seperti metode yang lambat, hanya saja pada metode cepat ini bisa kita lakukan kalau kita memiliki bakteri untuk mempercepat prosesnya. Cukup tambahkan beberapa induk cuka ke dalam kendi atau botol dengan cairan fermentasi. Lanjutkan seperti proses sebelumnya, kecuali mengharapkan cuka siap dalam hitungan hari sampai beberapa minggu

Hasil pembahasan

Manfaat cuka apel:

1.    -  Membantu menurunkan berat badan

2.     - Mengatur kadar gula dalam darah

3.     - Mengatasi sembelit, maag, asam lambung, dan gangguan pencernaan lain

4.     - Manfaat cuka apel untuk diare

5.     - Menjaga kesehatan jantung

6.     - Untuk obat psoriasis alami

 

Efek sampingnya jika berlebihan mengkomsumsi cuka apel:

  • 1.    - Memperlambat pengosongan perut
  • 2.    - Gangguan pencernaan
  • 3.    - Masalah gigi
  • 4.    - Kerongkongan terasa perih
  • 5.    - Menurunkan kadar gula darah

 

tata cara mengonsumsi manfaat cuka apel:

  • Batasi asupan cuka apel Mulai dari dosis yang kecil secara bertahap. Maksimal 2 sendok (30ml) makan per hari atau tergantung toleransi tubuh masing-masing.
  • Gunakan sedotan saat minum supaya tidak langsung kena gigi.
  • Bilas mulut. Setelah mengonsumsi minuman mengandung cuka dari apel, berkumurlah. Atau untuk mencegah kerusakan enamel lebih lanjut, sikat gigi setelah 30 menit mengonsumsi larutan cuka apel.
  • Hindari sari cuka apel jika memiliki gastroparesis, atau batasi jumlahnya tak lebih dari satu sendok teh (5 ml) saja dalam sehari.


Kesimpulan

  •    Cuka apel adalah hasil fermentasi dari sari buah apel dan gula dengan bantuan mikroorganisme saccharmyces cereviseae.
  •   Gula yang digunakan pada praktikum ini berfungsi sebagai sumber makanan(substrat)bagi mikroorganisme


DAFTAR PUSTAKA

https://lifestyle.kompas.com/

thohari anwar August 22, 2017 https://sainskimia.com/cara-membuat-cuka/

1 komentar:

  1. kritik: menurut saya artikel ini cukup bagus namun seharusnya pada point efek samping mengonsumsi cuka apel secara berlebih di golongkan dipoint permasalahan
    saran: sebaiknya dipahami terlebih dahulu
    komentar: artikel ini sudah sangat bagus

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.