Laman

Jumat, 07 Februari 2020

Konsep Industri Kimia

https://environment-indonesia.com/wp-content/uploads/2015/12/industri-hijau1.jpg

  1. Pendahuluan
Secara umum kegiatan proses produksi di perusahaan industri masih menerapkan sistem manufaktur konvensional, atau yang dikenal dengan Bussiness as Usual (BAU). Namun, sudah saatnya dilakukan transformasi paradigma menuju sistem manufaktur industri hijau, yaitu sistem manufaktur yang mengedepankan konsep efisiensi,
penggunaan sumber daya terbarukan, dan penggunaan teknologi rendah karbon. Selain itu, produksi hijau juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan kembali material dan sumber daya yang digunakan melalui konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery), menggunakan sumber daya manusia yang kompeten, implementasi SOP, layout pabrik yang efisien dan efektif, dan modifikasi atau penggantian mesin/peralatan.
  1. Permasalahan
Jika dilihat dari manfaat yang diperoleh dari implementasi industri hijau,pertama: menimalisasi terbentuknya limbah sehingga dapat menjaga dam melindungi lingkungan dan kedua: dapat mengurangi biaya produksi.
  1. Pembahasan
Strategi penerapan industri hijau, yaitu mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau dan membangun industri baru dengan prinsip industri hijau, mempunyai arti yang sangat luas karena didalamnya termasuk upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya (bahan baku, energi dan air) pada setiap tahapan produksi, pembaharuan penggunaan atau perbaikan teknologi produksi rendah karbon, pilihan jenis proses yang efektif dan efisien, rancangan produk yang ramah lingkungan dan minimalisasi limbah.
Prinsip industri hijau selaras prinsip produksi bersih (cleaner production), dimana dalam beberapa prinsip pokok dan strategi yang dilakukan sebagai berikut:

Meminimalkan penggunaan bahan baku, air, energi dan pemakaian bahan baku tidak ramah lingkungan (beracun dan berbahaya), serta meminalisasi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga mencegah dan atau mengurangi timbulnya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta risikonya tehadap manusia.
Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus memahami secara baik analisis daur hidup produk.
Perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat maupun kalangan dunia usaha yang tentunya didukung oleh komitmen secara bersama-sama dan terlebih dituangkan dalam kebijakan implementasi industri hijau.
Mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan, sistem manajemen yang meliputi posedur standar operasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Pelaksanaan program industri hijau harus didasarkan pada kesadaran (awareness) sehingga diperlukan pengaturan sendiri (self regulation) yang tidak bergantung pada peraturan atau ketentuan pemerintah.
  1. Kesimpulan
Pada tingkat industri, penerapan industri hijau akan memberi manfaat antara lain:
Lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya (bahan baku, energi, dan air) sehingga mampu menimalisasi biaya produksi
Pemenuhan dan partisipasi terhadap pengelolaan lingkungan lebih meningkat berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan industri dan masyarakat sekitar.
Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan
Membuka peluang sponsorship, pendanaan berbasis ESCO, green atau proyek keberlanjutan (sustainable project) dari lembaga perbankan/keuangan atau lembaga atau korporasi internasional
Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada lingkungan kerja

  1. Daftar Pustaka
http://industrihijau.kemenperin.go.id/?page=view_artikel&id=9




Abstrak
Industri pengolaham dan perdagangan merupakan sektor penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Kedua sektor itu mampu menjadi pengungkit tumbuhnya sektor-sektor ekonomi lainnya. Kontribusi sector industry pengolahan dan perdagangan terhadap PDRB jawa Timur mencapai lebih dari 50% jauh melampaui kontribusi sektor pertanian dan pertambangan. Tak dapat dipungkiri seiring dengan kemajuan teknologi dibidang industri mengharuskan pemakaian bahan baku sumber daya alam yang meningkat bahkan cenderung berlebihan. Terutama sumber daya alam dari fosil yang terbatas dan tidak dapat terbarukan. Sehingga dalam jangka panjang apabila dipakai terus menerus tanpa memperhatikan kelestariannya, akan semakin menipis dan pada limit tertentu akan habis.

1 komentar:

  1. Agung Aldiyanto F (@Q14-Agung)
    Cukup jelas, cuma lebih baik ditambahkan pengertian industri hijau itu apa?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.