Laman

Senin, 13 Januari 2020

TEKNOLOGI HIJAU

Nama : Satria Aji Surya (N15 - SATRIA)


PENDAHULUAN
Latar Belakang
manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit serta primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi

        Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah 
dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
      Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
·         Proses yang meningkatkan nilai tambah.
·         Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan    kinerja.
·         Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan

B.     Perkembangan Teknologi dalam Pembangunan dan Lingkungan

Perkembangan  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern.
Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi, kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya ekologi, dan ketidakadilan.
Pengaplikasian IPTEK harus sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan segala dampak buruk yang dapat ditimbulkan bagi manusia sebagai pengaplikasinya ataupun dengan lingkungan sebagai area pengaplikasianya. Semua harus berjalan dengan seimbang. Kemajuan IPTEK harus tetap diimbangi dengan pemeliharaan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Jangan sampai kemajuan yang dihasilkan mengakibatkan keburukan bagi lingkungan. Sesungguhnya pengembangan IPTEK yang menghasilkan kemajuan jika dibarengi dengan pemanfaatannya bagi peningkatan kelestarian dan pemeliharaan lingkungan akan lebih membawa kemaslahatan bagi kemajuan kehidupan bangsa sehingga pembangunan yang terencana pun dapat terealisasi dengan lebih baik dan sempurna.

C.     Penerapan Teknologi terhadap Lingkungan

Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tentu kemajuan Teknologi akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan adanya Teknologi, manusia dapat merasakan manfaatnya. Manusia akan lebih mudah melakukan hal-hal sulit dilakukan, sehingga akan lebih efisien dalam melakukan sesuatu. Penerapan Teknologi tentunya juga bergantung pada kondisi lingkungan. Misalnya dengan adanya fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman juga dihadapkan dengan tantangan seperti emisi, penurunan ketersediaan air, banjir, kekeringan, erosi/tanah longsor, dan intrusi air laut. Tantangan ini, pada masa datang akan semakin mengancam kualitas lingkungan hidup. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman pada dasarnya sudah berada dalam koridor pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang (UU) sektor ke-PU-an. Pada pelaksanaannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RP JMN) II 2010 – 2014 sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perkembangannya akan dihadapkan dengan tantangan terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang saat ini pun telah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Oleh karenanya, kebijakan pembangunan ke depan harus mampu mendorong peningkatan kualitas lingkungan termasuk dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian, maupun dalam proses pemeliharaan bangunan-bangunan konstruksi dan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.

D.    Dampak Teknologi  Terhadap Lingkungan

Dengan peralatan dan teknologi manusia dapat mengeduk dan memanfaatkan segala macam kekayaan alam yang ada. Oleh karena terdesak oleh kebutuhan sumber daya alam yang makin meningkat, manusia mulai berfikir bahwa pada suatu saat sumber daya alam akan habis. Walaupun proses alam dapat membentuk lagi sumber daya alam seperti sediakala, akan tetapi proses alam tersebut memakan waktu yang sangat lama, kira-kira 4 milyar tahun. Dengan tingkat kemajuan teknologi seperti sekarang ini, sumber daya alam pasti akan terkuras habis dalam waktu yang relative singkat.
Sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, logam, dan lain - lain pada suatu saat akan habis jika digunakan terus-menerus. Sumber daya alam yang lain seperti udara dan air yang merupakan kebutuhan hidup yang utama memang tidak akan habis. Akan tetapi karena kegiatan manusia, udara dan air mungkin pada suatu saat akan tidak dapat digunakan lagi. Walaupun secara alamiah akan terjadi proses pembersihan udara dan air, naming pencemaran yang terjadi jauh lebih cepat dari proses pembersihannya. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi laju pencemaran lingkungan. Bahkan bila mungkin meniadakan sama sekali pencemaran tersebut. Usaha ini harus dilakukan dengan sungguh - sungguh dan perlu pengaturan serta pengawasan yang ketat.
Untuk dapat melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap masalah pencemaran lingkungan, pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan Undang-Undang No.4 Tahun 1982 yang memuat pedoman pokok tentang analisis dampak lingkungan sebagai realisasi kebijaksanaan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan. Dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) diharapkan dapat diambil suatu keputusan dan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan fisik dan biologis lingkungan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap system kehidupan makhluk yang ada di dalamnya.

1.       PENCEMARAN UDARA
2.       PENCEMARAN AIR
a)      Suhu
b)      PH atau konsentrasi ion hidrogen
c)       Bau
d)      Endapan / koloidal / bahan terlarut
e)      Sifat radioaktif
3.       Usaha pengurangan pencemaran
a)      Mengubah proses
b)      Mengganti sumber energi
c)       Perencanaan kawasan industri
d)      Pengelolaan limbah



DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ibrahim M., Sekilas Perkembangan Alih Teknologi di Indonesia. Prisma No. 4, LP3ES, Jakarta, 1987.
Kusumaatmadja, Sarwono., Persepsi, Kesadaran, dan Pentaalan Terhadap lingkungan hidup, dalam Sudjana, Eggi dan Burhan, Latif(ed.).Upaya Penyamaan Persepsi, Kesadaran dan Pentaatan Terhadap Pemecahan Masalah Lingkungan hidup. CIDES, Jakarta, 1996.
Soemarwoto, Olto., Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan: Jakarta, 1991.
Soerjani, Mohammad., Permasalahan lingkungan hidup dalam tinjauan Filosofis ekologis dalam Sudjana, Eggi dan Burhan, Latif (ed.). Upaya Penyamaan Persepsi, Kedadaran dan Pentaan terhadap pemecahan Masalah Lingkungan Hidup, CIDES, Jakarta, 1996.
Susastro, Hadi., Teknologi dan Keunggulan Komparatif, CSIS, Jakarta, Maret 1992.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.