Laman

Sabtu, 07 September 2019

Memahami konsep Sifat Koligatif Larutan



           
           Ilmu Kimia sering disebut ilmu pengetahuan pusat karena merupakan ilmu yang menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam. Ilmu Kimia mempelajari tentang susunan struktur,sifat dan perubahan materi. Selain itu, Ilmu Kimia sangat luas cakupannya, diantaranya ialah kimia analisis, biokimia, kimia anorganik dan kimia organik. Pada artikel kali ini akan menjelaskan tentang materi kimia analisis salah satunya adalah sifat koligatif larutan.
            Sebelumnya pernahkah kalian memperhatikan proses pemberian cairan infus kepada pasien di rumah sakit ? Atau sekedar penasaran kenapa jika kita berenang di laut mati kita tidak akan tenggelam ? . Beberapa peristiwa diatas merupakan salah satu contoh kegunaan sifat koligatif larutan pada kehidupan sehari-hari. Pada ilmu kimia, sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya. Istilah koligatif berasal dari bahasa latin yaitu colligarae yang artinya bergabung bersama.
Sebelum mengetahui macam-macam sifat larutan. Tentunya harus lebih dulu memahami pengertian dari larutan. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solven). Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari zat-zat lainnya disebut zat pelarut. Contohnya seperti larutan air gula, yang bertindak sebagai zat terlarut adalah gula dan yang bertindak sebagai zat pelarut adalah air murni. Maka dari itu, air murni tidak bisa dikatakan sebagai larutan karena tidak mengandung zat terlarut dan zat pelarut.
       Jika sudah paham tentang definisi larutan, maka selanjutnya adalah mengetahui besaran konsentrasi zat terlarut dalam stokiometri larutan. Terdapat empat besaran yang perlu diketahui yaitu, molaritas (M), molalitas (m) dan fraksi mol (x). Sifat koligatif larutan sendiri terbagi menjadi dua diantaranya, larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit. Jika zat elektrolit, saat dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel partikel didalam larutan. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada suatu mol larutan elektrolit lebih besar daripada larutan nonelektrolit. Contoh dari elektrolit diantaranya MgCl, FeCl, HSO dan masih banyak lagi. Macam-macam sifat koligatif larutan dibagi menjadi empat, yaitu :
  1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
  2. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
  3. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
  4. Tekanan Osmotik (π)

   Semua yang ada di dunia ini pastinya memiliki kegunaannya masing-masing, tentunya sifat koligatif larutan memiliki kegunaan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya ialah pada penurunan titik beku larutan. Di Negara yang mengalami empat musim tentu akan merasakan musim dingin. Pada saat musim dingin, masyarakat disana menggunakan etilen glikol (CHO) sebagai agen anti beku yang dipakai untuk radiator mobil, sehingga air radiator tidak beku saat musim dingin dan juga mencegah kerusakan saat musim dingin. Selain itu konsep kerja mesin cuci darah juga merupakan contoh kegunaan sifat koligatif larutan pada tekanan osmotik, yaitu proses perpindahan molekul-molekul kecil melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
  Tanpa disadari dalam kegiatan sehari-hari melibatkan proses kimia yang berlangsung secara cepat atau pun lambat. Dengan memperdalam dan mempelajari ilmu kimia tentu kita bisa memanfaatkannya dan mengetahui kegunaan dari proses kimia yang tentunya memberikan keuntungan untuk manusia.


sumber :
Rahayu Agustina Dwi. 2017. Step Up Kupas Tuntas Soal Kimia SMA/MA. Jakarta: Pustaka Widyatama
https://id.m.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Sifat_koligatif_larutan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.