Laman

Selasa, 18 Desember 2018

Teknologi Ramah Lingkungan Sebagai Sustainable Development


Oleh: @K18-Fierdian (41618010018)

Abstrak:
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global merupakan tantangan yang paling serius dihadapi oleh negara - negara di dunia pada abad ke 21 ini. Pada tahun 2100 diperkirakan suhu meningkat 1,5 0 4,5 derajat Celsius dan permukaan air laut akan naik hingga 15 – 95 cm. Dampak yang diperkirakan terjadi antara lain es dan glazier di kutub mencair, sejumlah pulau dan sebagian kota pantai tenggelam, berbagai keaneragaman hayati musnah, kerusakan terumbu karang, frekuensi bencana banjir, angin topan hujan badai dan banjir, frekuensi kebakaran meningkat, penyebaran penyakit bertambah, hama penyakit tanaman bertambah.

Kata Kunci: Teknologi Hijau.

Konsep Teknologi Hijau (Green Technology)
Menurut Ginting (2008), teknologi hijau dapat diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan praktis / teknologi  yang dapat digunakan untuk  melaksanakan pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak atau mengganggu sumber daya alam.

Menurut Markom dan Hassan (2014), konsep teknologi hijau mementingkan peralatan yang mesra alam dan dapat mengurangkan pelepasan karbon. Pelepasan karbon yang rendah membantu pengurangan pemanasan global dan penipisan ozon, yang menjadi instrumen kepada pengekalan kelestarian ekosistem kehidupan manusia.

Teknologi hijau dikatakan sebagai inovasi tenaga kerana daripada tenaga hijau ia dibentuk menjadi sebuah aplikasi peralatan, produk dan sistem yang memudahkan manusia menggunakannya tanpa mengabaikan kelestarian alam sekitar (Hassan dkk, 2016).

Teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negara - negara di dunia saat ini, menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh para pakar untuk dapat mendukung kemajuan teknologi ini.  Salah satunya adalah teknologi komposit dengan material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan teknologi ini disesuaikan juga dengan keadaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung (Nurudin dkk, 2011).

Menurut Sriwardiningsih (2014), Teknologi hijau (green technology) alam sekitar adalah penggunaan teknologi untuk memelihara alam sekitar dari dampak aktivitas negatif yang merugikan manusia. Oleh karena itu, teknologi hijau (green technology) merujuk pada aplikasi produk, peralatan serta sistem untuk memelihara alam sekitar. Ruang lingkup dari green technology ini adalah teknologi sumber alam hijau, bangunan hijau, nanoteknologi hijau, dan alamtologi.

Kesimpulan:
Secara singkat, teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan tidak mengganggu ketersediaan kebutuhan generasi mendatang. Aplikasi teknologi hijau terhasil daripada tenaga hijau yang diterpakai manusia. Tanpa teknologi hijau, tenaga hijau sukar untuk direalisasikan dalam kehidupan manusia kerana tiada peralatan, produk atau sistem. Saat ini teknologi hijau diharapkan akan menjadi penyelesaian berbagai aspek sosial, ekonomi, dan alam sekitar.

Daftar Pustaka:
·       Ginting, Nana T. 2008. Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan Teknologi Hijau. Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 2 Juli 2008. Dalam http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/201, (Diakses 18 Desember 2018).
·       Markom, Ruzian., dan Norizan Hassan. 2014. Kelestarian Alam Sekitar Dan Pembiayaan Teknologi Hijau Dari Perspektif Undang - Undang Syariah. Jurnal Syariah 15:1, hlm. 15-28, 2007. Dalam https://www.researchgate.net/profile/Norizan_Hassan/publication/305210204_KELESTARIAN_ALAM_SEKITAR_DAN_PEMBIAYAAN_TEKNOLOGI_HIJAU_DARI_PERSPEKTIF_UNDANG-UNDANG_SYARIAH/links/5784e28d08ae37d3af6da7e8.pdf, (Diakses 18 Desember 2018).
·       Hassan, Norizan., dkk. 2016. Sumbangan Teknologi Hijau Dalam Ketamadunan Islam. Sains Humanika 8:3-2 (2016) 29-37. Dalam https://sainshumanika.utm.my/index.php/sainshumanika/article/viewFile/961/590, (Diakses 18 Desember 2018).
·       Nurudin, Arif., dkk. 2011. Karakterisasi  Kekuatan  Mekanik  Komposit  Berpenguat Serat  Kulit Waru (Hibiscus Tiliaceus) Kontinyu Laminat Dengan Perlakuan  Alkali Bermatriks Polyester. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.2, No. 3 Tahun 2011: 209-217. Dalam http://rekayasamesin.ub.ac.id/index.php/rm/article/download/132/130, (Diakses 18 Desember 2018).
·       Sriwardiningsih, Enggal. 2014. Nilai Guna (Kepuasan) Green Technology E-Toll Sebagai Salah Satu Alternatif Layanan Pada Konsumen Pengguna Tol Dalam Kota Jakarta. BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 5 No. 1 Mei 2014: 323-332. Dalam http://journal.binus.ac.id/index.php/BBR/article/view/1255, (Diakses 18 Desember 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.