Laman

Kamis, 20 Desember 2018

KIMIA HIJAU


 ABSTRAK
Dalam sebuah proses industri terdapat waste atau material sisa, yang sebagian diantaranya itu membahayakan untuk lingkungan dan mengurangi estetika dari lingkungan itu sendiri. (Wikipedia, 2108) Kimia hijau atau yang disebut juga kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,  Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. 
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena melibatkan struktur dan perubahan suatu materi.Perubahan tersebut pasti melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu konsep green chemistry ini juga erat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang tidak langsung seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya.
                Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya polusi karena dapat digunakan secara langsung oleh para ilmuwan dalam situasi sekarang. Konsep ini lebih memfokuskan pada cara pandang seorang peneliti untuk menempatkan aspek lingkungan pada prioritas utama. Area penelitian dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, merancang bahan kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif dalam industri (Sharma, 2008).
                Menurut EPA (2015), Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia Hijau bukanlah cabang ilmu kimia baru, namun merupakan cara padang atau strategi dalam kaitannya dengan pemanfaatan kimia.Pencegahan pencemaran lebih baik dari pada kita mengatasi dari sebuah pencemaran. Karena, mencegah lebih baik dari pada mengobati.

                Kimia memiliki peran yang penting dalam mencapai peradaban yang berkelanjutan di Bumi. Perekonomian saat ini tetap sama yang bergantung pada arus besar sumber daya alam yang hampir sejumlah besar sumber yang tidak terbarukan(Collins, 2001).
                Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep“The Twelve Principles of Green Chemistry” yang digunakan sebagai acuan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian yang ramah lingkungan. Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas dan Warner :
1.       Mencegah timbulnya limbah dalam proses
2.       Mendesain produk bahan kimia yang aman
3.       Mendesain proses sintesis yang aman
4.       Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5.       Menggunakan katalis
6.       Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
7.       Memaksimalkan atom ekonomi
8.       Menggunakan pelarut yang aman
9.       Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
10.   Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
11.   Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
12.   Meminimalisasi potensi kecelakaan
                Aplikasi penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Marilah kita mulai penelitian yang lebih berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan aspek green chemistry, agar generasi mendatang dapat hidup lebih baik.
Daftar Pustaka:
Anwar, Muslih. 2014. Kimia Hijau. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?lang=id&u=blog-single&p=343
Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri.

EPA. 2015a. Basic of Green Chemistry. United States Environmental Protection Agency. Dalam http://www.epa.gov/greenchemistry/basic-green-chemistry
Collins, 2001. Toward Sustainable Chemistry. Science 05 Jan 2001: Vol. 291, Issue 5501, pp. 48-49. Dalamhttp://science.sciencemag.org/content/291/5501/48
Wikipedia. 2018. Kimia Hijau. Dalamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau
Mustafa, Dina. 2017. PERANAN KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY) DALAM MENDUKUNG TERCAPAINY A KOTA CERDAS (SMART CITY) SUATU TINJAUAN PUSTAKA.  Dalam http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.