Laman

Senin, 15 Oktober 2018

LINDUNGI TANAH DARI BAHAYA PENCEMARAN

Oleh : Aprilia Wahyuni (@K29-Aprilia / @proyekK04)


Abstrak
Pencemaran darat adalah masuknya atau dimasukannya bahan-nahan pencemar berupa senyawa anorganik, senyawa organik, energi, partikel, materi atau komponen lain ke daratan oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas daratan menurun sampai ketingkat tertentu yang dapat menyebabkan daratan menjadi rusak atau menurun kualitasnya dan memberikan gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Pencemaran darat disebut juga pencemaran tanah karena komponen utama daratan adalah tanah. Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya dukung  yang maksimal bagi kehidupam makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Akan tetapi dengan masuknya benda asing (pencemar) ke dalam tanah akan dapat mengakibatkan fungsi tanah menjadi
berubah sehingga tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya, misalnya untuk pertanian, kehutangan, perkebunan, peternakan, pemukman, dan tempat berusaha.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi karena penambahan berbagai macam bahan kimia ke permukaan atau ke dalam tanah sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Berbagai bencana seperti erosi, longsor, dan sebagainya juga turut dipengaruhi oleh pencemaran tanah. Tanah yang miskin unsur hara atau mengandung bahan berbahaya akan sulit untuk ditumbuhi tanaman, dengan demikian gejala penggurunan (disertifikasi) pun terjadi.
Penyebab Pencemaran Tanah
Secara umum, penyebab pencemaran tanah dapat dibedakan menjadi 2 faktor, yaitu faktor buatan manusia dan faktor alam. Yang termasuk faktor buatan manusia meliputi pencemaran yang disebabkan oleh limbah (polutan) yang dihasilkan dari segala aktivitas manusia, misalnya pembuangan sampah anorganik, penggunaan pestisida dan pupuk anorganik, serta pembuangan limbah cair ke tanah. Sedangkan yang termasuk faktor alam meliputi pencemaran tanah yang disebabkan secara natural oleh fenomena alam, misalnya hujan asam.

1.      Pembuangan Sampah Anorganik

Pembuangan sampah anorganik ke badan tanah merupakan penyebab utama pencemaran tanah. Sampah-sampah anorganik seperti pecahan kaca, plastik, logam, dan material karet akan sulit terdekomposisi oleh mikroorganisme tanah dalam waktu yang singkat. Keberadaan sampah-sampah tersebut pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah serta daya guna lahan. Tumbuhan tidak dapat hidup pada lingkungan yang demikian sehingga akan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem mikro dalam jangka waktu yang lama.

2.      Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida secara masif pada lahan-lahan pertanian akan meninggalkan residu berupa racun-racun anorganik. Residu tersebut akan membuat matinya organisme tanah, baik yang berupa mikrofauna, mikroflora, makrofauna, hingga makroflora.

3.      Penggunaan Pupuk Anorganik

Selain pestisida, pupuk anorganik yang selalu digunakan dalam industri pertanian juga merupakan penyebab pencemaran tanah yang perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan pupuk anorganik yang sebetulnya ditujukan supaya tanaman dapat tumbuh optimal akan meninggalkan residu yang berdampak pada kerusakan struktur tanah dan tingkat kesuburan tanah.

4.      Pembuangan Limbah Cair Industri dan Rumah Tangga

Penyebab pencemaran tanah lainnya adalah pembuangan berbagai limbah cair rumah tangga seperti sisa deterjen dan sabun, serta limbah cair industri ke badan tanah. Limbah-limbah semacam ini tidak bisa diuraikan dalam jangka waktu singkat oleh mikroba tanah. Hal tersebut disebabkan karena mikorba-mikroba tersebut justru akan mati akibat sifat racun yang dimiliki limbah cair.

5.      Penimbunan Senyawa Asam

Hujan asam yang diakibatkan abu vulkanik hasil letusan gunung berapi menimbulkan efek samping yang cukup serius dalam jangkauan wilayah yang luas bagi kerusakan tanah. Kandungan asam yang terlalu tinggi pada air hujan membuat pH tanah akan mengalami penurunan drastis. Akibatnya, mikroorganisme tanah yang tidak mampu beradaptasi akan mati. Selain itu, struktur tanah juga akan mengalami perubahan dan menyebabkan tumbuhan menjadi tidak mampu bertahan hidup.
Dampak Pencemaran Tanah
Polusi tanah dan juga pencemaran tanah merupakan dua kasus yang bisa dikatakan kembar. Polusi adalah keadaan yang tercemar, sehingga apabila polusi menyerang atau terjadi pada tanah juga dinamakan pencemaran tanah. Seperti halnya polusi pada umumnya (polusi udara dan polusi air), polusi tanah ini juga menimbulkan banyak dampak atau akibat. Tentu saja dampak yang ditimbulkan kebanyakan merupakan dampak yang negatif. Beberapa macam dampak polusi tanah antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Menurunkan tingkat kesuburan tanah
Dampak yang akan ditimbulkan akibat polusi tanah yang pertama adalah menurunnya tingkat kesuburan pada tanah . Bagaimanapun juga polusi tanah merupakan bercampurnya polutan- polutan ke dalam tanah. Polutan merupakan zat merugikan sehingga hal itu juga akan merusak kemampuan- kemampuan yang dimiliki oleh tanah, termasuk kesuburan tanah. Menurunnya kesuburan tanah ini pada akhirnya akan berakibat luas hingga mencakup kehidupan makhluk hidup.
  1. Menurunkan produktivitas tanah
Dampak selanjutnya yang akan terjadi pada tanah yang terkena polusi adalah menurunnya produktivitas tanah. Jika tanah kehilangan kesuburannya akibat dari polusi tanah, maka secara otomatis tanah tersebut juga akan kehilangan produktivitasnya. Ketika tanah sudah kehilangan produktivitasnya (produktivitasnya menurun) hal ini secara otomatis akan mengurangi fungsi tanah itu sendiri.
  1. Tanah kehilangan banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya
Sifat tanah yang subur datang karena tanah memiliki banyak sekali unsur hara dan juga nutrisi yang terkandung di dalamnya. Nutrisi- nutrisi pada akhirnya akan ditularkan atau ditransfer kepada tumbuhan yang notabebe hidup karena tanah tersebut. Maka dari itulah tanaman yang tumbuh di tanah yang subur akan menjadi sehat dan pertumbuhannya sangat cepat. Dan sebaliknya juga begitu, tanah yang tidak subur artinya tidak mengandung banyak nutrisi sehingga banyak tumbuhan yang akan layu dan juga mati.
  1. Mengganggu pertumbuhan tanaman
Tanah yang terkena polusi jelas akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ada atau hidup di tanah tersebut. Tanah yang berpolusi adalah tanah yang tidak sehat, hal ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman yang menggantungkan hidupnya di tanah tersebut. Pertumbuhan tanaman yang hidup di atas tanah berpolusi tidak akan sesempurna (lancar dan sehat) seperti tanaman yang hidup di tanah yang sehat dan subur. Bahkan bisa saja tanaman yang hidup di tanah yang berpolusi akan kerdil dan tidak sehat.
  1. Meningkatkan salinitas tanah
Tanah yang mengelami polusi akan meningkatkan tingkat salinitas pada tanah. Peningkatan salinitas pada tanah ini pada akhirnya akan membuat tanah tersebut layak untuk vegetasi. Dan hal seperti ini akan membuat tanah menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan juga tandus.
  1. Menimbulkan debu- debu yang beracun
Tanah yang berpolusi akan menjadi sumber dari terbentuknya debu- debu beracun yang akan berterbangan di sekitar kita. Tanah yang terpolusi adalah tanah yang kotor dan berbahaya karena mengandung zat- zat yang tidak berguna dan berbahaya pula. Dan ketika tanah tersebut kering maka akan lebih mudah memproduksi debu dan debu tersebut juga akan  bercampur dengan udara yang kita hirup sehari- hari. Akibatnya tanpa disadari kita mencium debu- debu yang beracun dan berterbangan bebas disekitar kita.
  1. Menimbulkan bau yang tidak sedap
Siapa bilang hanya sampah saja yang dapat menimbulkan bau yang tidak enak? Ternyata tanah yang terkena polusi pun juga demikian. Tanah yang terkena polusi akan menimbulkan bau yang tidas sedap. Bau yang tidak sedap tersebut dapat berasal dari penyebab polusi tanah itu sendiri, sebagai contoh adalah sampah.  Bau yang tidak sedap ini lama- kelamaan akan mengganggu kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari- hari.
  1. Menimbulkan banyak bibit penyakit
Polusi tanah juga akan menimbulkan banyak bibit penyakit. Penyakit- penyakit yang timbul dari polusi tanah bisa secara lanngsung tertular melalui tanah maupun melalui perantara. Polusi tanah bisa saja meracuni sumber air yang berada di sekitarya sehingga manusia yang mengonsumsi air tersebut menjadi terkena penyakit. Selain itu zat- zat merugikan dari polusi tanah ini bisa juga naik ke tubuh tumbuh- tumbuhan yang pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Dan manusia yang mengonsumsi tumbuhan yang berasal dari tanah tercemar tersebut akan terkena penyakit.
  1. Menyebabkan pencemaran udara
Tanah yang terkena polusi apabila kering makan akan menimbulkan butiran- butiran kecil yang dapat terbawa angin. Nah ketika ada angin yang melintas maka bagian- bagian kecil dari tanah tersebut akan terbawa oleh angin dan akan bercampur dengan udara. Hal ini tentu saja akan menyebabkan udara menjadi kotor dan otomatis ikut tercemar. Apabila sudah dihirup oleh manusia, sangat mungkin terjadinya penyakit paru- paru ataupun pernafasan lainnya.
  1. Merusak ekosistem
Polusi tanah pastinya juga akan menimbulkan kerusakan pada ekosistem. Ekosistem yang akan rusak terutama adalah ekosistem darat. Hal ini karena tanah merupakan komponen utama dari ekosistem darat, yakni tempat ekosistem darat berada. Tanah yang merupakan tempat ekosistem ini apabila terkena polusi akan menyebabkan komponen- komponen biotik menjadi mati dan menyebabkan komponen abiotik ikut terkena polusi juga. Akibatnya ekosistem yang terbentuk merupakan ekosistem yang tidak sehat.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Tanah yang tercemar dapat mengganggu kesuburan tanah dan membunuh organisme yang ada di tanah. Tanah yang sudah tercemar ditandai dengan kondisi tanah yang tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan fisik manusia seperti untuk pertanian. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah, tentunya perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap hal tersebut sedini mungkin. Adapun cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah yaitu sebagai berikut:
  1. Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
  2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
  3. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
  4. Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas, tidak dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.
  5. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan.
  6. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
  7. Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
  8. Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.
Kesimpulan
Terjadinya pencemaran darat disebabkan oleh masuknya komponen pencemar yang melebihi daya dukung tanah. Diperkirakan sangat banyak sekali limbah yang dibuang ke dalam tanah setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebagai contoh, bahan buangan yang berasal dari pembakaran senyawa anorganik seperti belerang dan nitrogen akan berakhir di dalam tanah dalam bentuk asam sulfat dan asam nitrat. Partikel logam seperti timbal yang dihasilkan dari buangan kendaraan bermotor juga akan berakhir pada tanah. Tanah juga menerima limbah pestisida dan pupuk  yang digunakan dalam pertanian. Pembuangan bahan elektronik yang mengandung berbagai jenis logam terutama logam berat akan menambah bahan pencemar ke dalam tanah. . Limbah cair yang terdapat di dalam air pada akhirnya akan mencemari darat. Demikian juga pencemaran udara yang bersal dari gas buangan dapat sampai ke darat melalui air hujan atau peresapan uap air yang mengandung bahan pencemar.  Bahan pencemar darat tersebut dapat dalam bentuk padatan, cairan, maupun gas yang pada akhirnya terakumulasi di dalam tanah. 

Daftar Pustaka


Hidayat, Atep Afia. Kholil, Muhammad. 2018.KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI. Wahana Resolusi. Yogyakarta.

Situmorang, Manihar. 2017. KIMIA LINGKUNGAN. Depok. PT RajaGrafindo Persada.

Pandu, Ken. 2017. 5 PENYEBAB PENCEMARAN TANAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. http://www.ebiologi.net/2017/08/penyebab-pencemaran-tanah.html (diakses pada 14 Oktober)

Setiawan, Hayyan. 2017. CARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN TANAH. http://ilmulingkungan.com/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran-tanah/ (diakses pada 14 Oktober)

Fatma, Desy. 2016. 12 DAMPAK POLUSI TANAH TERHADAP LINGKUNGAN. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/dampak-polusi-tanah (diakses pada 14 Oktober)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.