Laman

Rabu, 10 Oktober 2018

KESETIMBANGAN KIMIA



 Oleh: @Kel-J01

    ABSTRAK

Kesetimbangan kimia adalah kondisi yang dicapai suatu reaksi jika laju reaksi dalam dua arah yang berlawanan adalah sama, serta konsentrasi reaktan dan produk tetap(berlangsung dalam ruang tertutup sehingga tidak ada zat yang masuk/keluar dari system). (Triyono 2013)

Kata Kunci: Kesetimbangan, reaksi, zat


A.   REAKSI KESETIMBANGAN

          Berdasarkan arah reaksinya, reaksi kimia dikelompokkan menjadi :
1. Reaksi berkesudahan
memiliki ciri :
· Reaksi berlangsung satu arah, ke arah produk saja
· Jika pereaksi sudah habis maka reaksi akan berhenti
· Ditandai dengan tanda panah satu arah (→)

2. Reaksi kesetimbangan
memiliki ciri :
· Reaksi berlangsung dua arah, ke arah produk dan pereaksi (bolak - balik)
· Reaksi tidak akan berhenti karena berlangsung bolak - balik, ketika pereaksi berubah menjadi produk, di saat yang sama produk juga berubah menjadi pereaksi.
· Ditandai dengan tanda panah dua arah (↔)

B. CIRI-CIRI KESETIMBANGAN

·             Reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah yang berlawanan
·             Terjadi pada ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap
·             Laju reaksi kearah produk sama dengan laju reaksi kearah pereaksi
·             Perubahan yang terjadi bersifat mikroskopis (tidak dapat terlihat) karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan tingkat partikel


C.   FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN


Jika pada suatu system kesetimbangan dikenakan suatu aksi, maka system kesetimbangan tersebut akan melakukan perubahan atau pergeseran kesetimbangan sebagai reaksi untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut pada system kesetimbangan (Azas Le-Chatelier)
Berikut ini berbagai factor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan :

1.       Perubahan konsentrasi

Perubahan konsentrasi akan menggeser kesetimbangan ke arah yang jumlah zatnya lebih sedikit. Jadi jika konsentrasi suatu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dengan penambahan zat tersebut, sebaliknya jika konsentrasi suau zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan zat tersebut.
Contoh :
Pada reaksi kesetimbangan A2(g)  + B2(g) ↔2AB(g)
·       Jika konsentrasi Aatau B2 (pereaksi) diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah produk)
·       Jika konsentrasi Aatau B2 (pereaksi) diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah pereaksi)
·       Jika konsentrasi AB (produk) diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi)
·       Jika konsentrasi AB (produk) diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (kearah produk)

2.       Perubahan Volume

Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol besar (jumlah koefisien besar).
Jika volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol kecil (jumlah koefisien kecil).
Jika jumlah mol/koefisien antara ruas kiri (pereaksi) dan ruas kanan (produk) sama, maka perubahan volume baik diperbesar maupun diperkecil tidak akan menggeser kesetimbangan.
Penting : Yang diperhitungkan hanya zat yang fasenya gas (g) dan larutan (aq) saja, untuk fase yang lain padat (s) dan cair (l), diabaikan.
Contoh :
Pada reaksi kesetimbangan 2A(g)  + B2(g) ↔2AB(g)
Jika volume diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi) karena jumlah mol ruas kiri = 2 + 1 = 3 lebih besar daripada jumlah mol ruas kanan (produk) = 2
Jika volume diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (kearah produk) yang memiliki jumlah mol lebih kecil.

Pada reaksi kesetimbangan A2(g)  + B2(g) ↔2AB(g)
Perubahan volume (diperbesar maupun diperkecil tidak akan menggeser kesetimbangan karena jumlah mol pereaksi (ruas kiri) = 1 + 1 = 2 sama dengan jumlah mol produk (ruas kanan) = 2

3.       Perubahan Tekanan

Jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol kecil (jumlah koefisien kecil).
Jika tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol besar (jumlah koefisien besar).
Jika jumlah mol/koefisien antara ruas kiri (pereaksi) dan ruas kanan (produk) sama, maka perubahan tekanan baik diperbesar maupun diperkecil tidak akan menggeser kesetimbangan.
Penting : Yang diperhitungkan hanya zat yang fasenya gas (g) dan larutan (aq) saja, untuk fase yang lain padat (s) dan cair (l), diabaikan.
Contoh :
Pada reaksi kesetimbangan 2A(g)  + B2(g) ↔2AB(g)
Jika tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (kearah produk) karena jumlah mol ruas kiri = 2 + 1 = 3 lebih besar daripada jumlah mol ruas kanan (produk) = 2
Jika tekanan diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi) yang memiliki jumlah mol lebih besar.

Pada reaksi kesetimbangan A2(g)  + B2(g) ↔2AB(g)
Perubahan tekanan (diperbesar maupun diperkecil tidak akan menggeser kesetimbangan karena jumlah mol pereaksi (ruas kiri) = 1 + 1 = 2 sama dengan jumlah mol produk (ruas kanan) = 2

4.       Perubahan Suhu

Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser kearah endoterm (kearah ΔH +).
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser kearah eksoterm (kearah ΔH -)
Contoh :
Pada reaksi kesetimbangan A2(g)  + B2(g) ↔2AB(g) ΔH = -25KJ
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi) karena reaksi tersebut eksoterm (ΔH bernilai -) untuk produk, sehingga yg bernilai + adalah pereaksi.
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke kanan (kearah produk) karena reaksi tersebut ΔH produk bernilai –

Pada reaksi kesetimbangan 2AB(g) ↔ A2(g)  + B2(g) ΔH = +25KJ
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke kanan (kearah produk) karena reaksi tersebut endoterm (ΔH bernilai +) untuk produk, sehingga yg bernilai + adalah produk.
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke kiri (kearah pereaksi) karena reaksi tersebut ΔH produk bernilai +, maka ΔH pereaksi bernilai –


Daftar Pustaka:


2 komentar:

  1. @J04-Farah, @J12-Sinta, @J13-Silvia,@Kel-J02

    Soal:

    Mengapa zat-zat pereaksi masi ada dalam sistem pada saat kesetimbangan terjadi?

    BalasHapus
  2. @J01-Triyatno,@J02-Rizky,@J03-Angga,@Kel-J01.

    Jawab :Karena produk dapat bereaksi kembali
    membentuk pereaksi. Dalam keadaan
    setimbang dinamis laju ke produk sama
    dengan ke pereaksi sehingga pereaksi tidak
    akan habis

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.