Laman

Senin, 01 Oktober 2018

Industri Agrokimia


Oleh: Muhamad Fadilah (@J20-Fadilah)


Abstrak: Apa itu industri agrokimia? Agrokimia merupakan Industri yang bergerak di bidang pertanian meliputi  pupuk, pestisida, dan plestisida

Kata kunci : Agrokimia

DEFINISI
Agrokimia adalah zat yang digunakan untuk membantu mengelola ekosistem pertanian, atau komunitas organisme di daerah pertanian.
Penggunaan bahan kimia pertanian telah penting untuk tanaman meningkatkan makanan. Namun, beberapa bahan kimia ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan sangat mengurangi keuntungan mereka.
·         PESTISIDA
Pestisida adalah bahan kimia atau zat yang digunakan untuk menghancurkan atau mengendalikan beberapa jenis tumbuhan atau organisme yang juga dikenal sebagai hama, yang berbahaya bagi tanaman budidaya atau hewan. Pestisida kebanyakan bekerja melalui racun hama. Macam macam Pestisida sebagai berikut:
1.      INSEKTISIDA
Insektisida digunakan untuk menghancurkan serangga. Insektisida dapat berupa ovisida yang membunuh telur, larvisida untuk membunuh larva. Contoh pestisida: Organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid.
2.      HERBISIDA
Herbisida digunakan untuk mengendalikan atau membunuh gulma dan tumbuh-tumbuhan. Contoh herbisida: Gramoxone dan glifosat.
3.      FUNGISIDA
Fungisida digunakan untuk mengendalikan jamur dan oomycetes.
4.      ALGASIDA
Algasida digunakan untuk mengendalikan ganggang. Juga dikenal sebagai algisida.
5.      RODENTISIDA
Rodentisida digunakan untuk mencegah penyebaran hewan pengerat seperti tikus, tikus. Contoh: Klerat.
6.      MOLUSKOSIDA
Moluskosida digunakan untuk mengendalikan moluska seperti siput dan keong. Contoh: Slugit


·         PUPUK
Pupuk adalah adalah senyawa kimia yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk digunakan untuk mengurangi kekurangan nutrisi di dalam tanah. Biasanya, ini diaplikasikan ke tanah atau ke jaringan tanaman.
Pupuk dapat dikategorikan menjadi dua kategori: pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik secara alami adalah zat yang ada yang disiapkan melalui proses alami. Pupuk anorganik, yang juga disebut pupuk sintetis diproduksi secara buatan dengan menggunakan proses kimia dengan memanfaatkan endapan alami, yang diubah secara kimiawi.

DAMPAK PENGGUNAAN AGROKIMIA YANG BERLEBIHAN TERHADAP TANAH PERTANIAN
Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan agrokimia terhadap lingkungan antara lain adalah:
·         Efek pada tanah
Membunuh bakteri bermanfaat meningkatkan kadar nitrat dalam tanah,mengubah ph tanah,dan membunuh organisme tanah
·         Efek pada air
Air menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
Bisa meningkatkan pertumbuhan ganggang.
Menyebabkan eutrofikasi karena bahan kimia yang berlebihan.
Mempengaruhi hewan air akibat polusi air.

·         Efek pada udara

Residu dan partikel bahan kimia ini bisa menyebabkan polusi udara.
Pestisida bisa melayang terjadi saat udara membawa partikel agrokimia dari satu tempat ke tempat lain.
Lebih banyak penguapan pada penyemprotan bisa terjadi karena kelembaban relatif rendah dan suhu yang lebih tinggi.
Efek seputar kesehatan organisme karena menghirup udara yang tercemar

KELEBIHAN PUPUK KIMIA
1)      lebih cepat terserap oleh tumbuhan.
2)      unsur yang terkandung cepat terurai.
3)      pemupukan relatif mudah dilakukan.
KEKURANGAN PUPUK KIMIA
1)      harga relatif lebih tinggi
2)      dalam pemakaian jangka panjang dapat menurunkan PH tanah
3)       waktu pemupukan harus sering karena pupuk tidak tersimpan lama dalam media tanam


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.