Laman

Minggu, 30 September 2018

Hukum I Termodinamika




Oleh: M.Eggy Z.Nando (@K13-Eggy), M. Rivaldi (@K15-Rivaldi), Syaiful Hidayat (@K16-Syaiful), (@Kel-K05)


Abstrak
Sebagai ulasan termodinamika merupakan salah satu ilmu fisika yang membahas tentang suhu, kalor, dan besaran lain yang berkaitan. dan pengertian dari termodinamika pertama adalah energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja. Dalam hukum termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi dalam.

HukumITermodinamika
Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I Termodinamika dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = ∆U + W atau ∆U = Q – W

Perubahan energi dalam ΔU tidak bergantung pada proses bagaimana keadaan sistem berubah, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.
Kita telah mengetahui bahwa proses-proses dalam termodinamika terbagi atas empat jenis, yaitu isotermal, isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Perubahan energi dalam terjadi pada setiap proses tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Proses Isotermal
Kita telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan sistem proses isotermal ini adalah W = nRT In (V2/V1). Oleh karena ΔT = 0, menurut Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah (ΔU = 0) karena perubahan energi dalam bergantung pada perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan energi dalam gas monoatomik yang dinyatakan dalam persamaan ΔU = 3/2  nRΔT yang telah dibahas.
Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W = 0 + W
Q = W = nR T ln (V2/V1)                    

b. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada dalam keadaan volume tetap. Kita telah memahami bahwa besar usaha pada proses isokhorik dituliskan W = pΔV = 0. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskan sebagai
Q = ΔU + W = ΔU + 0
Q = ΔU = U2 - U1                             
Dari Persamaan  kita dapat menyatakan bahwa kalor yang diberikan pada sistem hanya digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan ke dalam Persamaan diatas, didapatkan perumusan Hukum
Pertama Termodinamika pada proses isokhorik sebagai berikut.
Q = ΔU = 3/2 nR ΔT,                     atau          Q = U2 - U1 = 3/2 nR (T2 —T1)
C. Proses Isobarik
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam proses ini memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 – V1). Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isobarik dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W
Q = ΔU + p(V2 – V1)
 Untuk gas ideal monoatomik, Persamaan diatas  dapat dituliskan sebagai :
Q = 3/2 nR (T2 —T1) + p (V2 – V1)        

d. Proses adiabatik
Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Kita telah mengetahui bahwa dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga Q = 0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses adiabatik ini dapat dituliskan menjadi
Q = ΔU + W
0 = ΔU + W, 
atau,     W = - ΔU = - (U2 - U1)        
Berdasarkan Persamaan  tersebut, Kita dapat menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam sistem di mana energi dalam tersebut dapat bertambah atau berkurang dari keadaan awalnya.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik pada proses adiabatik ini dituliskan sebagai :
W = - ΔU = - 3/2 nR (T2 —T1)

        ∆U adalah perubahan energi dalam system , Q adalah kalor yang diterima atau di lepas system, W adalah usaha, V adalah kecepatan, T adalah waktu dan P adalah daya.
dari beberapa huku tersebut terdapat beberapa perjanjian di dalam hukum termodinamika yaitu :
·        Usaha (W) bernilai positif (+) jika melakukan usaha
·        Usaha (W) bernilai negative (-) jika menerima usaha
·        Q bernilai positif jika menerima kalor
·        Q bernilai negatif jika melepas kalor
penerapan hukum I termodinamika dalam mesin kalor Carnot
Mesin Carnot adalah suatu model mesin ideal yang memiliki efisiensi paling tinggi dari semua mesin yang mungkin diciptakan. Mesin Carnot bekerja berdasarkan suatu proses termodinamika yang membentuk siklus, disebut juga siklus Carnot.
Usaha pada mesin pemanas Carnot:
W = Qt – Qy
Karakteristik mesin kalor carnot dinyatakan dengan efisiensi mesin (η) yaitu perbandingan antara usaha yang dilakukan dengan kalor yang diserap. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Description: c10
Efisiensi suatu mesin kalor jenis apa pun selalu lebih kecil dari efisiensi mesin ideal atau mesin Carnot.
Berdasarkan hukum I Termodinamika berlaku:
Description: c11
Keterangan:
η = efisiensi mesin
Tr = temperatur pada reservoir rendah
Tt = temperatur pada reservoir tinggi
Qr = kalor yang dibuang pada reservoir rendah
Qt = kalor yang diserap pada reservoir tinggi
Mesin Pendingin Carnot
Contoh dari mesin pendingin Carnot antara lain mesin pendingin ruangan dan lemari es. Siklus mesin pendingin Carnot merupakan kebalikan siklus mesin kalor Carnot karena siklusnya reversibel (dapat balik).
Usaha pada mesin pendingin Carnot dapat dituliskan:
W= Qt — Qr
Karakteristik pada mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien performansi atau koefisien kinerja yang simbolnya Kd. Koefisien kinerja didefinisikan sebagai perbandingan antara kalor yang dipindahkan dengan usaha yang dilakukan sistem.
Mesin Pemanas Carnot
dijelaskan bahwa kalor yang diambil dipindahkan ke dalam ruangan.
Karakteristik mesin pemanas dinyatakan dengan koefisien kerja yang simbolnya Kp . Secara matematis dapat dituliskan:
Description: c13





Daftar Pustaka

anonym, 2018, hukum I termodinamika
anonym, 2018, mesin carnot
masmin, 2016, mesin carnot
djukarna, 2014, proses proses termodinamika
wikipedia, 2018, hukum termodinamika I


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. @K17-Natalia, @K19-Luthfiah, @Kel-06

    Soal : Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan sistem melakukan usaha 2500 Joule pada lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah…

    BalasHapus
    Balasan
    1. @K13-Eggy
      @K15-Rivaldi

      Jawab:

      Pembahasan
      Diketahui :
      Kalor (Q) = +3000 Joule
      Usaha (W) = +2500 Joule
      Ditanya : perubahan energi dalam
      Jawab :
      Hukum I Termodinamika

      Aturan tanda :
      Q positif jika kalor ditambahkan pada sistem
      W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan
      Q negatif jika kalor dilepaskan sistem
      W negatif jika lingkungan melakukan usaha pada sistem

      Perubahan energi dalam sistem :
      termodinamika-2
      Energi dalam sistem bertambah 500 Joule.

      2. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…

      Pembahasan
      Diketahui :
      Kalor (Q) = +2000 Joule
      Usaha (W) = -2500 Joule
      Ditanya : perubahan energi dalam sistem
      Jawab :
      Energi dalam sistem bertambah 4500 Joule.

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.