Teknologi, Teknologi Tepat Guna, dan Teknologi Hijau
TEKNOLOGI
Pengembangan gagasan atau inovasi, perancangan, produksi atau konstruksi, distribusi, penggunaan, pemeliharaan sampai pada pembuangannya. Selanjutnya Kuswartojo (2002) mengutip Akira (1998), bahwa teknologi dibedakan dalam tiga katagori :
a. Teknologi empirik atau pertukangan yang dikuasai oleh perorangan berdasarkan keterampilannya. Kemampuan individu menjadi dasar untuk memproduksi artifak.
b. Teknologi sosial (teknologi komunitas) yang dikuasai oleh komunitas. Dalam hal ini sistem komunitas memproduksi artifak. Awalnya merupakan teknologi empiric yang berkembang dan menyebar menjadi teknologi komunitas.
c. Teknologi ilmiah (teknologi modern atau teknologi kompleks). Perkembangan teknologi mengacu pada eksplorasi ilmu pengetahuan yang makin mendalam, dapat menghasilkan barang dalam skala besar yang menyebar tanpa mengenal batas negara. Dalam hal ini terjadi perpaduan antar komponen yang kompleks dan beragam.
Teknologi ada dua macam yaitu:
1. Teknologi komunikasi adalah perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk melakukan komunikasi dua arah atau banyak arah agar dapat mudah dimengerti tentang maksud yang dituju.
Adapun beberapa contoh dari teknologi komunikasi adalah :
Telephone , Handphone , Telegram , Internet
2. Teknologi informasi adalah teknologi yang kerap digunakan untuk menyampaikan informasi. Bahkan teknologi informasi sudah ada sejak zaman dahulu. Hanya saja, teknologi informasi pada masa sekarang lebih mudah daripada zaman dahulu. Adapun beberapa contoh untuk teknologi informasi adalah
Kentongan , Televisi , Radio , Cash register ,Computer,Koran
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Di sisi lainnya Karyono (2009) menjelaskan, bahwa banyak teknologi yang bersifat rawan terhadap konsumsi energi, seperti : Teknologi untuk bangunan, misalnya pembangunan gedung secara vertikal bersifat konsumtif energi, antara lain untuk penyediaan fasilitas lift, eskalator, AC (teknologi pengkondisian udara mekanis) dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan adanya penelitian mengenai kemungkinan menggunakan ventilasi alamiah untuk gedung bertingkat, sebagaimana di Eropa banyak gedung yang tidak menggunakan AC meskipun pada saat musim panas; Teknologi untuk transportasi, dalam hal ini perencana kota dan arsitek dituntut untuk merancang kondisi kota yang mampu meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, yaitu lebih memilih berjalan dan bersepeda, sebagaimana di beberapa kota di Eropa seperti Kopenhagen, Barcelona, Berlin, dan Paris, di mana pemerintah kota menyediakan sepeda pinjaman; Teknologi untuk mesin dan otomotif, menjadi tantangan tersendiri bagi ahli mesin dan elektro untuk menciptakan alat yang mengkonsumsi energi lebih rendah, dengan volume bahan bakar yang lebih sedikit motor penggerak mampu memiliki kinerja yang lebih besar; dan Teknologi untuk pembangkit energi, yang semula masih sangat bergantung pada energi fosil, secara perlahan harus dapat disubstitusi oleh sumber energi yang lebih ramah lingkungan, mulai dari energi surya (sel surya), energi angin (generator angina), energi air atau Hydropower (generator air), biomassa, biogas, biofuel (biodiesel, bioethanol, dan sebagainya), energi panas bumi (geothermal), hydrogen cair (H 2 ), dan energi dari laut (ocean energy).
Prinsipnya ialah menghilangkan ketergantungan pada sumberdaya luar yang tidak dimiliki oleh masyarakat setempat. Pengelolaan teknologi tepat guna memanfaatkan sumberdaya lokal secara efektif, efisien dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Pada dasarnya teknologi tepat guna menawatkan solusi masalah yang cenderung tidak selalu tergantung pada penggunaan energi fosil.
TEKNOLOGI HIJAU
Setelah istilah teknologi tepat guna memasyarakat dan diaplikasikan di berbagai bidang seperti transportasi, pertanian, usaha kecil, kedokteran dan pendidikan, maka kemudian muncul istilah Teknologi Hijau (green technology). Menurut catatan Semarno (2011), Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan atau produk yang prosesnya tidak mencemari lingkungan. Teknologi Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia di Planet Bumi. Teknologi Hijau diprediksi akan banyak melahirkan kreatifitas dan inovasi yang menyebabkan perubahan lebih baik bagi peradaban manusia.
Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa kebangkitan Teknologi Hijau hampir sejajar dengan fenomena teknologi informasi. Istilah Teknologi Hijau terus muncul ke permukaan, semakin banyak dibahas dalam berbagai diskusi dan seminar, begitu pula menyangkut aplikasinya semakin meluas, bahkan sudah muncul pemeringkatan negara berdasarkan intensitasnya dalam aplikasi Teknologi Hijau.
SUMBER:http://www.teknologitepatguna.net/pengertian-teknologi-tepat-guna/
http://caramaster.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-teknologi-dan-contohnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.