Laman

Sabtu, 04 Agustus 2018

PROPANA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF SEPEDA MOTOR


ABSTRAK

Hampir semua kendaraan bermotor di Indonesia menggunakan premium (Gasoline) sebagai bahan bakarnya. Premium ini merupakan hasil dari proses distilasi minyak bumi (Crude Oil). Minyak bumi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Upaya penghematan bahan bakar minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah penggunaan bahan bakar alternatif ataupun bahan bakar campuran. Propana sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kegiatan memasak dan pemanas, propana juga merupakan bahan bakar alternatif yang populer bagi kendaraan.

KATA KUNCI : Propana, Bahan bakar alternatif, Pengganti gasoline

ISI 
PENDAHULUAN 
Semakin meningkatnya harga bahan bakar (BBM) membuat negara-negara maju melakukan usaha penghematan bahan bakar. Pemakaian kendaraan merupakan sarana untuk mendukung aktivitas sehari hari di perkotaan. Pemerintah juga menyarankan agar masyarakat maupun industri mulai melakukan penghematan pemakaian bahan bakar minyak. Dan mulai beralih ke sumber alternatif lain yang masih melimpah persediaan seperti batu bara atau gas alam. 

PENGERTIAN
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon(C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tetapi dapat dikompresi menjadi cairanyang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.

Rumus senyawa propana

KEGUNAAN PROPANA UNTUK SEKARANG

Propana dijual sebagai bahan bakar, propana dikenal juga sebagai LPG (liquified petroleum gas - gas petroleum cair) yang dapat berupa campuran dengan sejumlah kecil propenabutana, dan butena. Kadang ditambahkan juga etanetiol sebagai bahan pemberi bau agar dapat digunakan sebagai deteksi jika terjadi kebocoran. Di Amerika Utara, komposisi utama LPG adalah propana (paling tidak 90%), dengan tambahan butana dan propena. Ini adalah standar HD5, yang awalnya dibuat terutama untuk bahan bakar kendaraan.

KEGUNAAN PROPANA MASA MENDATANG


Dilansir di Jurnal Teknik Mesin S-1, UNDIP Vol. 4, No. 3, Tahun 2016  yang menguji Metal content, Viskositas pelumas, dan Temperatur mesin . Bahwa Gas propana bisa dijadikan bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor . 
Dari hasil penggujian diatas dapat dilihat
dengan bahan bakar gas propana meningkat dibandingkan bahan bakar premium. Terjadi peningkatan pada beberapa logam seperti Besi (Fe) sebesar 13,3% untuk pengujian selama 12 jam dan 21,7% untuk pengujian selama 24 jam, Mangan (Mn) sebesar 68% untuk pengujian selama 12 jam dan 53,5% untuk pengujian selama 24 jam, Natrium (Na) sebesar 60% untuk pengujian selama 12 jam dan 48,4 untuk pengujian selama 24 jam, Magnesium (Mg) sebesar 67,7% untuk pengujian selama 12 jam dan 22,4 untuk pengujian selama 24 jam.

Salah satu penyebab semakin meningkat metal content pada pelumas adalah adanya pembakaran pada sepeda motor yang tidak berlangsung secara normal yang disebabkan campuran bahan bakar dan udara yang tidak seimbang dan kemungkinan terjadi kebocoran kompresi pada katup isap dan buang yang mamacu keasuan pada komponen dan knocking pada mesin.

temperatur gas propana mengalami kenaikan dibandingkan bahan bakar premium. Dimana bahan bakar premium memiliki temperatur rata-rata sebesar 92°C, Sedangkan temperature rata-rata gas propana lebih tinggi sebesar 105°C. Prosentase kenaikan temperatur dari premium ke bahan bakar gas propana sebesar 12%

Kesimpulan : 
1. Gas propana bisa menjadi bahan bakar alternatif untuk sepeda motor
2. Untuk viskositas pelumas tidak terjadi perubahan yang besar dan masih layak untuk digunakan. 
3. Temperatur rata-rata oli mengalamai kenaikan sebesar 12% dengan menggunakan gas propana dibandingkan dengan premium. Hal ini disebabkan karena nilai oktan gas propana lebih besar, maka terjadi pembakaran yang lebih panas diruang mesin.

Daftar pustaka : 



Buku KIMIA INDUSTRI DAN TEKNOLOGI HIJAU oleh ATEP AFIA HIDAYAT, MUHAMMAD KHOLIL

Jurnal Teknik Mesin S-1, UNDIP Vol. 4, No. 3, Tahun 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.