Laman

Sabtu, 25 Agustus 2018

PEMANFAATAN NANOTEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK


PEMANFAATAN NANOTEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK


Abstrak
Menurut Yanuar dan wardawati (2014) Pemanfaatan nano teknologi sudah dikenal baik diantaranya di bidang kesehatan, industri kosmetik dan pertanian. Pada dasarnya prinsip penemuan nanoteknologi adalah untuk memaksimalkan hasil atau produksi tanaman dengan meminimalkan penggunaan pupuk, pestisida dan kebutuhan lainnya dengan melakukan monitoring kondisi tanah seperti perakaran dan mengaplikasikannya langsung ke target sehingga tidak ada yang terbuang.

Kata kunci : nano teknologi, pupuk, pestisida

Manfaat Nano Teknologi di Bidang Pertanian
  1.       Menghemat biaya produksi serta meningkatkan produktifitas.
  2.       Merangsang pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.
  3.       Mengandung unsur  hara makro,  mikro dan protein tinggi sebagai hasil senyawa organik    bahan alami nabati dan hewani yang mengandung sel sel hidup aktif.    
  4.       Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit sekaligus menekan populasi hama dan      penyakit tanaman.
  5.       Mencegah kelayuan dan kerontokan daun dan buah.
  6.       Mempercepat panen
  7.       Aman digunakan karena sangat bersahabat dengan lingkungan dan tidak membunuh musuh alami
  8.       Dapat digunakan bersaman dengan cairan jenis lain(insektisida) 
  9.       Dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman. 

Nano Teknologi dan Lingkungan
Nanoteknologi dapat digunakan untuk mendegradasi residu pestisida baik itu di air, udara maupun di tanah melalui mekanisme fotokatalis oksida logam dengan menggunakan materi berbahan oksida semikonduktor seperti titanium oksida (TiO2) dan Zinc oksida (ZnO). Materi ini dapat menyerap foton dan menginisiasi proses reduksi oksidasi (redoks) sehingga akan memecah molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Melalui proses fotokatalisis, residu pestisida dapat diubah menjadi mineral yang bermanfaat dan tidak membahayakan lingkungan.

Keistimewaan Nano Teknologi
Keistimewaan sifat nanomaterial adalah bahwa dia mampu melakukan penetrasi lebih cepat dan sifatnya bisa sangat berbeda dengan sifat yang dimiliki ketika zat tersebut masih dalam ukuran lebih besar. Sebagai contoh aurum (gold) akan sangat toksik ketika berukuran nano, tembaga (Cu) memiliki sifat lebih keras dan feromagnetik akan menjadi superparamagnetik pada ukuran 20 nm. Cara ini bisa diadaptasi untuk zat kimia dari bahan organik seperti pyretrin yang dihasilkan oleh pyretrium dan banyak disintetis untuk digunakan sebagai insektisida. Pyretrin dalam ukuran nano diharapkan dapat bersifat lebih toksik dan melakukan penetrasi lebih optimal pada serangga target meskipun harus dilihat lagi efek sampingnya pada manusia dan lingkungan seperti kemungkinan terhirup oleh manusia dan sampai berapa lama dapat teregradasi di alam.

Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Potensi Riset Nano Kimia Bahan Alam. http://nanotechindonesia.blogspot.com/2012/08/potensi-riset-nano-kimia-bahan-alam-di.html diakses tanggal 3 maret 2014.
Fernandez, B. R. 2011. Sintesis Nanopartikel. Makalah. Pasca sarjana Universitas Andalas. Padang.
HIMATETA IPB. 2011. BALAI PENELITIAN TANAH, MANTING BLOGS, FORDINAGAMA, Badan Litbang Pertanian, Pupuk Bioaktif Bravo Nature
Kardinan, A. 1999. Mimba (Azadirachta indica) pestisida nabati yang sangat menjanjikan. Perkembangan Teknologi Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 11(2): 5-13
Kuzma, J. and Peter Verhage. 2006. Nanotechnology In Agriculture and Food Production. Anticipated Application. Woodrow Wilson International Center For Scholar.
M. Kalyanasundaram, dan K. Gunasekaran. 2013. Synthesis, characterization and evaluation of nanoparticles of public health larvicides for mosquito control. Journal of Vector Borne Diseases(50): 225-228.
Purnobasuki, H. 2005. Teknologi Nano untuk Kenali Virus. Tohoku University.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.