Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

DAMPAK DAN PENCEGAHAN HUJAN ASAM


Nurring Tyas
@G33-NURRING
@Proyek G03

Industri kimia tak terlepas dari isu lingkungan, beberapa isu lingkungan yang muncul disekitar industri petrokimia antara lain : masalah bau yang ditimbulkan oleh polusi bahan kimia; pelepasan bahan kimia beracun; emisi senyawa organik volatil (SOV); penambahan konsentrasi gas rumah kaca (GRK); emisi gas Nox dan Sox yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya hujan asam; pelepasan berbagai substansi perusak ozon, penggunaan zat baru yang belum diketahui dampak lingkungannya; kontaminasi tanah ; dan penanganan kecelakaan industri.

NPolusi bahan kimia di athmosfer mengalami reaksi kimia menjadi asam sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat turun kebumi sebagai hujan dan disebut Hujan Asam.Jakarta, Singapura, Kuala lumpur, Bangkok dan Manila, misalnya, adalah kota-kota yang potensial mendapatkan hujan asam. Potensi ini bersumber pada perkembangan industri yang tinggi serta diperkuat oleh kondisi iklim, yaitu angin yang lemah, sehingga zat pencemar tidak disebar dan diencerkan. Menurut soemarwoto (1992) bahwa Daerah yang mempunyai banyak industri atau / dan pusat pembangkit listrik perlu diwaspadai, misalnya Banten bagian utara, Jabodetabek, Gresik, Cilacap dan Aceh.

            Asam yang terkandung dalam hujan asam ialah asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO) 3, keduanya merupakan asam kuat. Asam sulfat berasal dari gas SO2 dan asam nitrat dari gas Nox. Dampak hujan asam, yaitu:

a. Kesehatan

Hujan asam mempengaruhi kesehatan seperti alumunium dan logam berat lain yang terbebaskan dari zarah tanah pada pH yang rendah, akumulasi logam berat melalui rantai makanan dan terlarutnya logam berat dari pipa air yang terbuat dari timbal atau tembaga.

b. Hutan

Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian karena pH tanah turun. Penurunan pH tanah dan air danau dipengaruhi kemampuan tanah dan air untuk menetralisir asam tersebut. Naiknya resiko terjadinya tanah longsor dan juga kelonggaran salju pada musim dingin, yang sangat berbahaya bagi penduduk dan wisatawan.

c. Pertanian

Karena besarnya laju pertumbuhan industri dan transpor, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar SO2  sampai pada kadar yang menyebabkan keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpa adanya gejala morfologik dan kasat mata pada tanaman.

d. Ekosistem akuatik

menurut Kupchella (1989) bahwa hujan asam yang berkepanjangan akan mempengruhi pH air ekosistem akuatik. Hujan asam menurunkan populasi ikan, tumbuhan akuatik dan jasad renik. Menurut Odum (1996) bahwa terjadinya pertumbuhan plankton yang berlebihan sehingga plankton itu saling meneduhi dari sinar matahari dan terjadilah kematian massal plankton. Jika ini terjadi oksigen dalam air habis dan mengakibatkan kematian ikan dan organisme.

e. Material

Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai jenis material. Logam, bangunan baru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi, tekstil, kulit dan karet terpengaruh oleh oksida belerang, oksida nitrogen dan zat pencemar udara lainnya. Sebagian kerusakan ini disebabkan oleh deposisi kering asam sulfat yang berasal dari transpor dalam kota dan dari industri.

Usaha untuk menanggulangi pencemaran dari pembakaran BBF di pabrik dan instalasi listrik adalah dengan membangun cerobong asap yang tinggi. Dengan cerobong yang tinggi itu daerah sekitar pabrik dan pusat pembangkit listrik menderita sedikit atau bahkan bebas dari pencemaran. Mengendalikan hujan asam dengan cara menggunakan :

a. Bahan bakar dengan kandungan belerang rendah
b. Mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran
c. Pengendalian pencemaran selama pembakaran

Daftar Pustaka :

5.      Hidayat, Atep Afia, dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.